#JustWrite

Malam tahun baru

Desember 31, 2013

Malam.. 1 Januari 2014 menyusup ke depan mata.
Otak saya menyusun resolusi,membuat list harapan. Ya,semua masih ada di otak saya.
Saya berharap,saya berdoa semua yang belum tercapai di 2013 bisa tercapai di 2014
semakin baik ke depannya, bahagia, panjang umur, dilimpahkan rezeki,kesehatan dan berkah untuk saya dan keluarga

itu saja.

Terimakasih Allah

Selamat Malam

#JustWrite

Review Film Edensor -Ekspektasi saya vs Realisasi filmnya-

Desember 27, 2013

Siang, panas , gerah dan mengantuk. Jujur saya ingin tidur, tapi tangan saya gatal untuk menuliskan apa yang saya lihat,dengar dan lakukan tadi. Jadi, tadi siang saya nonton Edensor dengan Opie dan Wara di 21 Grandmall.

Jika saya ditanya,"sebutkan 1 kata tentang film ini!" maka jawaban saya adalah,"Mengecewakan"

Maaf Om Benni, tapi film Edensor yang saya tonton jauh di luar ekspektasi saya. Saya membaca Edensor memang sudah lama sekali, SMP. Tapi yang saya ingat, ada cerita Arai dan Ikal keliling dunia, cerita sedih Arai yang terpaksa pulang ke Indonesia dan tidak melanjutkan studinya -kalau saya tidak salah- . Dan di film ini tidak ada, saya betul-betul kecewa.

Alurnya lurus,datar saja. Saya yang batu, atau bagaimana. Saya hanya sedikit tertawa, sedikit terharu, sedikit.  Tidak ada klimaks, bahkan terlihat seperti tidak ada konflik.

Ketika Pak Cik Andrea disorot kamera, sedang mengetik saya pikir ini adalah prolog sebuah cerita awal mereka berkelana. Tapi yang muncul adalah..... tara!!!  Nama-nama manusia yang menandakan film ini selesai.  Mungkin ingin membuat penonton terkejut, saya rasa ini berhasil. Saya berhasil terkejut filmnya sudah selesai dan tentu saja kecewa. Dan ternyata tidak hanya saya, di toilet, saya mendengar gadis-gadis lain membicarakan kekecewaan mereka.

Akting Lukman Sardi dan Abimana? Mereka bagus, hanya skenarionya yang mengecewakan.
Atau akan ada Edensor II?  Duh,kenapa harus ada part 1 part 2. Edensor tak setebal Harry Potter 7 jika harus dibagi dua. Tapi terserah produser dan sutradara juga.

Ada beberapa yang mengganggu mata saya, saya tahu sponsornya BTN,Kantor Pos, tapi la ya jangan disorot terus. Jadi bener-bener terlihat iklan. Habibie Ainun kenapa jadi kurang dapet suasana zaman dulunya? Karena tiba-tiba ada chocolatos dan Wardah. *Maap ya nyebutin merk.
Dan carrier serta koper yang dibawa, seperti nggak ada isinya, atau isinya terlalu sedikit ya. Kenapa 5cm dikritik para pendaki, salah satunya karena carriernya terlihat ringan sekali. 

 Saya mungkin terlalu berekspektasi tinggi-tinggi, hingga ketika melihat realita yang ada saya kecewa. Semoga Maryamah Karpov tidak difilmkan, saya mohon *)
maaf ya untuk semua kru film, next time jangan kecewakan penonton Indonesia
Sekian.


OssyFirstan
Penyuka Buku Edensor yang sedang kecewa dengan filmnya

#Imajinasi

98 Hari

Desember 24, 2013

Saya akan disini. Duduk,diam menunggumu.
Saya akan duduk disini, bersama ransel usang dan sebuah kantong tidur keras.
Saya akan makan disini, menggigit sepotong roti, atau segelas susu sambil terus menatap sekeliling,berusaha kembali menemukanmu.
Saya akan tidur disini, tidak lihat saya membawa kantong tidur biru itu?
Mandi? Saya percaya hujan akan turun, saat itulah saya mandi. Sisanya, saya hanya akan gosok gigi.
Tidur? ya,tentu saja, ketika jam saya menunjukkan pukul 1 saya akan menyelinap dalam kantong tidur
Saya tak berdusta, saya akan melakukannya. Saya akan pergi, setelah saya melihatmu. Saya akan berlari,ketika menemukannya, mengejarmu.
Saya akan lakukan itu!

                    ----------------------------------------------------------------------

Sudah 7 hari saya disini, duduk dan menunggumu. Atau berdiri bertanya pada setiap orang yang saya temui . Saya menunjukkan sebuah foto candid yang saya ambil saat pertama bertemu. Semua menggeleng,tidak ada yang pernah melihatmu. Saya meletakkan sebuah papan dari kardus bekas,menuliskan "apakah kamu tahu dimana dia?" dan sebuah fotomu. Saya tidak berdusta kan? Saya benar-benar melakukannya. Dan saya tak kunjung melihatmu,menemukanmu.
Tapi saya percaya, saya akan bertemu denganmu. Nanti,di suatu hari. Di depan toko roti ini.
Kamu, tahukah kamu?

#AnakKost

Rindu dan Candu

Desember 24, 2013

Malam ini saya masih terjaga, pukul 8 malam entah lebih berapa. Belum terlalu malam,pikir saya.
Saya menyeduh segelas teh, menyesap dalam-dalam, menjilati manisnya gula, menghirup dalam-dalam wangi daun teh muda.

Saya menutup rapat-rapat kopi, menjauhkannya dari mata , menyembunyikan kata tepatnya. Saya tak ingin terus terjaga malam ini, singkirkan dulu imajinasi atau bubuk kafein yang menghamburkan rindu dan setitik ilusi. Bahkan halusinasi tentang rindu yang bermanifestasi.

Haha,kata-kata saya seperti pecandu saja. Pecandu kopi mungkin, oh tidak juga. Ada fase setiap bulan dimana saya tidak menyesapnya,ketika saya tidak ingin ada kram perut di agenda bulanan tepatnya. Saya bukan pecandu kafein, cukuplah sebut saya  penegak kopi peminum susu karena saya mencintai keduanya.

Saya mencandu rindu. Saya

Iklan minum berdiri

Desember 18, 2013

Jika minum berdiri tidak baik, mengapa hampir seluruh iklan menunjukkan minum berdiri?

lirik

Lirik Ayam Den Lapeh

Desember 15, 2013

Luruihlah jalan Payakumbuah
Babelok jalan Kayu Jati
Dima hati indak kan rusuah
Ayam den lapeh, ohoi … ayam den lapeh

Mandaki jalan Pandaisikek
Manurun jalan ka Biaro
Di ma hati indak maupek
Awak takicuah, ohoi … ayam den lapeh


Reff:
Sikua capang sikua capeh
Saikua tabang sikua lapeh
Tabanglah juo nan karimbo
Ai lah malang juo

Pagaruyuang jo Batusangka
Tampek mandaki dek urang Baso
Duduak tamanuang tiok sabanta
Oi takana juo

Den sangko lamang nasi tuai
Kironyo tatumpah kuah gulai
Awak ka pasa alah usai
Oi lah malang denai

O hoi … ayam den lapeh
O hoi … ayam den lapeh

#JustWrite

am i telephonobia ?

Desember 14, 2013

Am i telephonobia ?
Apa saya seorang telenophobia?
Bermula dari iseng-iseng baca artikel di  sini , lalu menemukan sebuah paragraf yang kemudian membuat berfikir lama dan memutuskan menulisnya di blog ini. Sekedar berbagi.

 Telephonobia:
Telephobia adalah fobia berinteraksi dengan telepon.  Pengidapnya akan memiliki fobia untuk berinteraksi dengan menggunakan telepon. Baik itu melakukan panggilan telepon, atau menerima telepon. Ada sejumlah kemungkinan seseorang mengidap penyakit telephonobia. 
Sejumlah penelitian menyebut, kemungkinan pengidap penyakit ini takut dipermalukan melalui telepon, takut disalahpahami, atau takut tak bisa mengingat perbincangan yang dilakukan di telepon.

Saya tidak tahu, apakah apa yang sama alami sudah kearah fobia atau sebenarnya masih normal-normal saja.
  • Saya punya refleks yang cepat untuk mematikan/menolak sebuah panggilan.  Jadi kalau ada telpon berdering tangan saya langsung tuh mematikan. Apalagi kalau itu nomor tidak dikenal dan tidak ada namanya
  • Berlandaskan kesopanan,kekeluargaan dan entah apa,otak saya seperti tersetting untuk tidak melakukan refleks tolak untuk telpon dari orangtua,saudara, guru.
  • Ketika mematikan panggilan, untuk orang-orang yang saya kenal, saya biasanya akan segera mengirim balasan, menanyakan ada apa. 
  • Kadang yang dibicarakan di telpon itu tidak penting-penting amat, hingga saya merasa dan berfikir bahwa, kalau bisa sms kenapa harus telpon?
  • Saya cenderung hanya menjawab "Ya", hem.. disaat orang bicara di telpon.  Saya bicara kalau ditanya.
  • Saya sering blank ketika di telpon, salah satu penyebab saya hanya ngomong "ya, hem" . Saya mendadak bingung, harus ngomong apa. Saya cenderung menjawab pertanyaan dengan singkat.
  • Saya tidak suka berbicara lewat telpon di antara orang-orang. Untungnya mama saya selalu menelpon ketika saya sudah di kos. Ketika customer service Sony Ericsson menelpon saya, saya menelpon di balik pohon, ketika tante saya ingin datang ke kost saya dan saya masih di kampus, saya berjalan mencari tempat sepi. Saya tidak begitu suka omongan saya di telpon didengar orang. 
  • Saya bingung apa yang harus saya katakan pada orang yang entah dimana,sedang apa sedang saya disini. Aneh rasanya . Saya tidak merasa nyaman berbicara di telpon, itu saja intinya.
Yah,begitu. Tapi jika menilik pernyataan diatas "Sejumlah penelitian menyebut, kemungkinan pengidap penyakit ini takut dipermalukan melalui telepon, takut disalahpahami, atau takut tak bisa mengingat perbincangan yang dilakukan di telepon"  saya tidak merasakannya. Saya tidak takut dipermalukan apalagi salah paham. Saya juga tidak takut lupa akan perbincangan yang ada.Saya hanya merasa tidak nyaman. So, am i telephobia?

#Meracau

Tunggu saya!

Desember 07, 2013

Kepada Papa,
Kepada Mama,
Kepada dua adik saya,
Kepada Mbah Putri ,

Saya merindukan kalian ..
Doakan saya lancar,kuliah saya selesai tanpa hambatan.
Tunggu saya kembali,
Saya kembali di Januari!

Jadi..

Desember 05, 2013


Uang bisa dicari lagi,tapi memori tidak dapat dibeli dan kembali.





Jadi..

#JustWrite

Sudah kemana saja?

Desember 05, 2013

Saya punya impian,cita-cita, harapan dan apalah itu namanya untuk setidaknya pernah menginjak 1 kota saja di 1 pulau di Indonesia. Terlalu sederhana, terlalu berlebihan atau biasa saja?
Terserahlah, setiap orang punya pemikiran yang berbeda.
Sejauh ini, 19 tahun ini saya hanya berkutat di Sumatera lebih tepatnya tinggal di Lampung dan sejenak menetap di Surakarta untuk kuliah . Ada keinginan yang merasuk di otak saya bahwa sebaiknya saya tidak bekerja di Surakarta atau Kalianda dan sekitarnya. Saya ingin lingkungan baru, ya itu! Kadang saya berfikir, bisa tidak saya jadi guru pend. khusus yang bisa pindah-pindah provinsi,pulau seperti polisi atau TNI, setidaknya

#JustWrite

Puisi Papa saya

Desember 05, 2013

Malam ini saya membuka-buka foto yang ada di folder, dan saya menemukan ini.


Liburan yang lalu, ketika saya membereskan kamar saya membuka-buka tumpukan majalah bulanan Papa. Sebuah kebiasaan buruk yang sulit sekali saya buang, yaitu membereskan buku dan membacanya dulu. Dan saya menemukan ini, sebuah puisi di majalah Wira Bhakti Ruwa Jurai Bulan Februari 2005.

Tidak,, saya tidak akan menelaah puisi ini (cukuplah menelaah jurnal dan artikel tugas) . Lagipula saya mungkin tidak objektif jika menilik siapa yang menulisnya.

Puisi itu ditulis oleh Papa saya. Waktu itu, saya masih SD dan saya bangga sekali melihat puisi Papa saya dimuat. Puisi ini sederhana, tidak penuh kiasan, majas yang membuat dahi berkerut .
Tsunami terjadi beberapa bulan setelah Papa saya pulang dari sana. Ketika melihat berita, Papa saya melongo, diam, dengan mata menerawang. Melihat Meulaboh hancur,sedang beberapa bulan sebelumnya ia tinggal disana. Tiap hari ia menyaksikan televisi, memantau dan menelpon teman maupun orang-orang yang dikenalnya di sana, hingga pada suatu titik saya melihat ia seperti tidak ingin menyaksikannya. Entah bosan atau trauma.
Yang saya tahu ada kesedihan mendalam, yang kemudian ia tuangkan di puisi ini.

Terserah pendapat orang lain tentang puisi ini, tapi saya Pa..
Saya bangga pada Papa yang berani menuangkannya, mengirimkannya dan berhasil dimuat.

#JustClick

first step

Desember 05, 2013




A thousand mile journey begins with the first step.
-Loo Tzu

#JustWrite

ketika rasa tidak sama mungkin memang bukan jalurnya

Desember 04, 2013

Mungkin ini hanya akan berisi racauan saya di pagi hari, hasil pemikiran  semalam sebelum tidur.
 Udah beberapa kali ikutan jepret-jepret di kegiatan jurusan, Desember ini saya termasuk ke panitia dokumentasi yang pada akhirnya saya menemukan bahwa, saya mungkin tidak berbakat atau tidak begitu menyukai memotret manusia dan event-eventnya.
 Saya menyukai memotret,tapi saya menemukan fakta bahwa :
Saya tidak pernah tersenyum melihat hasil foto saya kemarin, berbeda ketika saya memotret serangga,bunga,langit ,bangunan atau benda mati.  Ketika saya memotret langit misalnya,saat saya berhasil memotret semburat senja dan menurut saya foto senja itu bagus,saya pasti senang. Dan kemarin-kemarin,saya tidak merasakan itu. Saya senang,tersenyum melihat adik-adik yang luar biasa itu,tapi tidak di foto saya.Saya tidak merasakan feel yang sama, saya cenderung bosan ketika harus memotret manusia yang sedang menyanyi atau menari. Saya menyukai penampilan mereka, tapi saya tidak merasa senang memotret mereka.
Mungkin seperti menulis, ada romance,horor,fantasi dll, fotografi pun anak landscape,human interest dll.
Cukuplah di Desember ini saja saya memotret manusia dan event-eventnya, dan cukuplah di periode ini saja saya di hmp.
Mungkin suatu saat saya bisa merasakan rasa yang sama ketika memfoto bunga dengan memfoto event . Meski saya tidak tahu kapan. Selamat pagi

#JustWrite

1 Desember, My Wish and other

Desember 01, 2013

Baiklah, kalender saya sudah menunjukkan tanggal 1 terakhir di tahun 2013. Senang? Tentu. Mengingat Januari saya akan pulang. Bagaimana resolusi saya ? Saya tak mempunyai resolusi khusus, bukannya saya tidak mempunyai target pencapaian,keinginan atau cita-cita tapi saya tidak mencatat secara khusus apa yang saya resolusikan untuk 2013, mungkin saya perlu membuat resolusi untuk 2014.

Baiklah, kali ini saya akan menulis harapan saya di Desember ini

  • Desember, jadilah bulan penutup yang menyenangkan dan membahagiakan..
  • Saya dan keluarga masih diberi umur yang panjang
  • Kesehatan dan rezeki halal menyertai
  • Makin rajin solat dan puasa
  • Kuliah berjalan lancar dan memberi hasil yang membuat saya tersenyum.
  • Sukses semua UK, dan lulus UK braille dengan baik.
  •  Bisa menyelesaikan salah satu tulisan saya, kalau tidak 100% paling tidak 50%.
  • Membaca banyak buku.
  • Opioci garagesale semakin baik
  • Lebih hemat, buncitkan tabungan, minmkan pengeluaran
  • Bisa jalan-jalan ke tempat yang belum dikunjungi di Solo
  • Menang giveaway atau mengikuti lomba
  • semakin baik setiap hari
  • Kuliah sudah selesai dan lancar semua sebelum 4 Januari
1 bulan bukan waktu yang singkat tapi bukan waktu yang lama. Saya tak sabar untuk sebuah kata pulang, semoga diakhir Desember saya sudah tahu kapan saya pulang,dan tentu saja dapat tiket dengan harga bahagia. Semoga rencana pulang dengan kereta bisa terlaksana.
Masalah saya ingin kamera dan bingung beli atau tidak, saya masih memikirkannya.


Sekian. terimakasih sudah membaca!

Popular Posts

My Instagram