#JustWrite

Susi #ShortStory

Oktober 31, 2014


SUSI. Sebaris nama itu sedang marak akhir-akhir ini, tidak ada tempat yang tidak membicarakan sebaris nama itu, begitu pula dengan warung Bu Barijah. Warung nyaris roboh di selatan rumah Paijo, lelaki hitam menjelang empat puluh berambut keriting. Ada kisah tersendiri antara Paijo dan Susi. Tentu bukan Susi sang menteri, Susi lain, Susinya.
Lima tahun silam, kala Paijo memutuskan untuk menjadikan dirinya buta,tuli,bisu tiap nama Susi terdengar atau terlihat.

puisi

Ada

Oktober 30, 2014

Ada dendam
Kutandaskan
Ada rindu
Kutuntaskan
Ada ragu
Kujernihkan
Ada benci
Kuluruhkan
 Ada debu
Aku hilang

30/10/2014 ; 22;12

#JustWrite

tertawa

Oktober 30, 2014

Sebuah tweet dari sebuah akun menggelitik saya untuk berkomentar. Atau sebenarnya memancing saya untuk menelisik diri lebih dalam. 

"90% orang akan pura-pura tertawa jika mereka tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan lawan bicaranya."

Setelah membacanya, dahi saya berkerut. Lalu pertanyaan muncul, apa iya? Dan diri saya menjawab tidak. 
Saya tidak bisa berpura-pura tertawa. Bagi saya, tawa adalah sesuatu yang refleks. Ketika saya melihat, mendengar atau menemukan hal yang lucu, saya akan tertawa. Benar-benar tertawa. Jika tidak, saya akan diam. Atau sekadar tersenyum kecil. Saya tidak tahu bagaimana caranya tertawa pura-pura. Ketika kamu tidak ingin tersenyum tapi dituntut tersenyum, bisa saja. Tapi tertawa, seperti perlu stimulus untuk benar-benar bisa.

90% orang akan tertawa jika mereka tidak mengerti apa yang dibicarakan lawan bicaranya. Mungkin saya 10 %-nya. Ketika tidak mengerti, saya akan memasang wajah bingung, dahi mengerut, atau sekadar diam, mencerna atau bertanya,"kamu ngomong apa sih?".  
Ya, sudah 

#Meracau

Hanya Racauan Kamis Malam

Oktober 30, 2014

Sudah malam, dan besok UK pengukuran psikologi. Hari ini melelahkan sebab Rabu kemarin tidur dini hari dan UK PPI yang menguras energi, belum lagi saya merasa tidak maksimal mengerjakannya dan sempat salah menjawab akibat tidak teliti. Mungkin saya memang ada sedikit distrakbilitas.

Magrib sudah lewat ketika saya terbangun dari tidur sore pukul 4 tadi. Badan saya lelah, seperti rindu pada kasur, ada tidur yang harus dibayar tuntas. Saya lapar dan saya makan. Sekarang saya sedang bermain-main, minum kopi,mengunduh lagu-lagu di youtube, dan kegiatan menyenangkan bagi saya. Sebab saya merasa belum siap untuk belajar, seperti perlu pemanasan. Saya ingin menulis sebuah cerita, tapi otak saya tidak mau.

Saya suka buku psikologi abrnormal, saya ingin memilikinya. Mungkin saya perlu menabung, saya pun ingin membeli baterai AA yang bisa di re-charge untuk kamera merah saya. Kemarin saya membeli kamera second di hari saya kehilangan kamera setahun yang lalu, jingga warnanya. Lumayan, meski ada sedikit gangguan, ada suara seperti nyamuk tiap lensanya fokus, tapi sebanding dengan harganya.

Oktober sudah diujung, November sebentar lagi. Seperti mahasiswa perantau lain gelisah dengan kata pulang, saya pun begitu. Bertanya kapan sebenarnya kuliah usai, sebab saya ingin membeli tiket kereta sebelum mahal, sebelum habis dan saya tenang.

Sudah ya.

#JustWrite

Waktu kecil dan saat ini

Oktober 28, 2014

Waktu kecil, gue anak yang cengeng. Sampai kadang nangis tapi nggak tahu penyebab.
Saat ini.? Gue menjadi orang yang kadang cuma sesak, kesal, tapi nggak bisa nangis. Seperti gue kesel sendiri lupa alamat email dan nggak bisa nangis.

Waktu kecil, gue mempertanyakan kenapa sih orang golput.
Saat ini? Saat ini gue mempertanyakan kenapa waktu kecil gue berpikiran begitu sebab gue masuk ke dalam orang yg gue pertanyakan itu.

Waktu kecil, gue bahagia tiap usia gue bertambah.
Saat ini, gue nggak suka ulangtahun, dan angka yang terus bertambah itu.

Waktu kecil, gue pikir kuliah itu masih lama.
Tapi saat ini, gue merasa waktu kok cepat banget ya, gue udah semester 5.

Waktu kecil, gue suka nyoba-nyoba kacamata mama.
Saat ini, gue pakai kacamata dan gue sedih dengan itu.

Waktu kecil, gue pernah loncat dari jendela kelas 1 yang tingginya mungkin 1,5 m setelah diejek bentuk kaki gue yang aneh.
Saat ini gue bersyukur. Setidaknya gue punya KAKI DUA.

Waktu kecil, gue pengin jadi Polwan.
Saat ini, gue melupakannya, setidaknya sejak mata gue merabun, tinggi gue 157-an, dan kaki yang buruk, 

Waktu kecil, gue berteriak TIDAK tiap ada yang bilang ,"Ossy mau jadi guru kayak mama ya?"
Saat ini, gue mendamparkan diri di Fakultas Calon Guru, jurusan GURU ABK. ????

Waktu kecil, gue memplokamirkan "Silakan ambil Adik saya kalau kamu mau," ke orang-orang yang ngeledekin."Ossy, adeknya untuk tante,ya!"
Saat ini, "They my brothers. Mine," i said.

Waktu kecil gue suka matematika.
Saat ini, "Itu pelajaran apa sih?"


Sudah cukup.







#Meracau

Lupa yang Bikin Gila

Oktober 28, 2014

Pernah lupa password email,facebook,twitter?
Pernah? Dan saya pikir itu biasa. Untungnya saya nggak pernah.
Pernah lupa username akunmu?
Saya pernah, lupa username e-banking sampai diblokir gara-gara lupa yang mana yang pakai huruf kapital, meski saya ingat passwordnya sampai sekarang.
Gimana kalau lupa alamat email dan ingat password?
Nah, saya pernah. 2 kali. Dahulu kala, saat membuka akun wattpad, saya ingat usernamenya kandangkambing dan sampai sekarang lupa apa alamat emailnya, sekarang ditambah lupa passwordnya, untungnya itu belum saya isi apa-apa.
Dan hari ini saya lupa alamat email saya lagi saudara-saudara! Email baru lagi! Email pertama saya waktu SMP malah masih saya ingat dengan sangat baik. Email itu saya buat seminggu lalu utk buat survey kecil-kecilan tentang definisi menyebalkan. Belum saya rekap jawaban-jawaban responden, belum saya simpan, dan tadi ketika mau buka email, SAYA LUPA ALAMAT EMAIL-nya!

Oh My God...

Saya benar-benar seperti orang lupa ingatan yang gak punya bayangan kira-kira apa emailnya. Dan nggak ada tanda bekas email itu. Jadi kalau kita mau log in di google, biasanya kamu klik o nanti keluar ossyfirstan bla-bla, itu semua huruf udah saya coba dan gak ada.

Oke. Sudah. saya cuma mau berbagi. Intinya
-simpan alamat email &password kamu di tempat yg mudah kamu temukan tapi orang nggak tahu
-tulis email recovery waktu daftar email  (gue nggak lakukan ini)

bye

#JustWrite

Selamat Hari Blogger, Wordpress, gue gila!

Oktober 27, 2014

Selamat hari blogger!

Oke, hari blogger dan gue nyoba ngotak-ngatik wordpress gue. Ya, blog-nya kampus gue pake wordpress dan demi seluruh jagad raya gue merasa bodoh dan gagal mengelolanya. Wordpress terlalu sulit untuk gue, jadi curhat gue ini bukan untuk jelekin wordpress ya. well, gue pernah mengelola wordpress sebelumnya, blog HMP jurusan gue, tapi nggak sesusah wordpress yang baru. Wordpress yang sekarang nggak bisa pasang plugin, tiap gue pasang widget html nggak keluar, bahkan untuk masang Histats pun gagal terus padahal dulu gue sudah pernah melakukannya di blog HMP lalu gue hapus lagi.
Gue merasa perlu memasang Histats, walaupun gue nggak suka statistik, setidaknya dengan statistik blog, gue tahu berapa yang liat posting gue, dan statistik yang tiap hari nambah itu bikin gue semangat. Kalau ini? Susah bro....
Gue merasa gagal belajar HTML waktu SMA karena nggak bisa ngurus wordpress gue.  Ini halaman wordpress gue kalau mau buka http://ossyfirstan.blog.uns.ac.id/ . Udah sekitar 40-an postingnya, kebanyakan isinya tentang pendidikan khusus, jurusan gue.

Sudahlah, mungkin gue akhiri aja memasang widget di wordpress. Yang penting adalah gue menulis dimanapun karena gue suka. Sebaiknya gue bersiap ke perpustakaan atau belajar statistik yang sesungguhnya, bukan Histats

#JustWrite

Sudah Setahun

Oktober 26, 2014

26 Oktober 2013. Setahun yang lalu kejadian itu. Dimana kamu menghilang atau terjatuh dan meninggalkan kesedihan yang cukup dalam. Setahun yang lalu, kamu mengajarkanku bahwa semua hanyalah titipan Tuhan, semua bisa Dia ambil kapan saja, termasuk kamu.
Entah dimana kamu, ditemukan orang, atau sudah tak berbentuk aku tidak tahu. Tapi terima kasih sudah menemaniku sejak November 2010. Terima kasih sudah membuatku jatuh cinta dengan fotografi.Terima kasih sudah bersama merekam jejak putih-abuku
Sudah setahun, dan Tuhan memberiku rezeki. Lewat tabungan dan sumbangan Mama aku membeli kamera baru beberapa bulan yang lalu. Kami belum dekat, kadang aku masih terkenang kamu tiap menyentuhnya. Kamu pernah dengar Semua tak Sama-nya Padi? Seperti itulah gambaran antara aku,kamu, dan kamera baru. 
 Tidak! Aku mungkin mengingatmu sebagai bagian dari masa lalu, tapi hidup ke depan bukan? Maka hari ini kutegaskan aku mengikhlaskan.
Kuputuskan untuk mulai mendekati penggantimu. Secepatnya akan kubelikan ia baterai baru. Sekali lagi terima kasih sudah mau bermain denganku, maaf jika kepergianmu karena kesalahanku.

Salam sayang,

Ossyfirstan
Pemilikmu dulu yang sudah mengikhlaskan.

#JustWrite

Rasa Bersalah

Oktober 25, 2014

Saya sudah punya plan untuk 3 hari ini ( Sabtu-Senin)
- Belajar statistik ( mungkin nggak lama, saya pusing dengan angka )
- Cari-cari bahan untuk calon tulisan baru saya
-Buat outline untuk calon tulisan ( kegiatan sok jadi penulis,semoga saya bisa benar-benar jadi penulis yang punya buku secara fisik)
-Melanjutkan tulisan lain
-Memenuhi blog saya di Blog UNS dengan artikel baru

Ya, itu saja. Banyak? Tapi semoga terlaksana. Tapi sebuah sms dari tante saya pagi ini seperti 'mengusik' batin saya. Dia bertanya apakah saya mau tidak ke rumahnya liburan ini. Dan langsung saya jawab tidak.
Ada perasaan bersalah sebenarnya. Selama satu semester,mungkin nggak sampai 5 kali saya kesana, bahkan ada yang cuma 2. Bukan saya nggak saya tante saya, saya cuma nggak tahu harus apa disana, dan saya merasa nggak bebas melakukan hal-hal seperti menulis dkk disana. Maaf kalau saya terkesan tenggelam dalam diri saya dan dunia saya.
Selain itu, akses ke tempat tante saya yang sulit menurut saya juga jadi kendala. Kalau ada bus yang langsung sampai, mungkin saya bisa saja sehari disana.

Maafkan saya, bukan saya tidak peduli, tapi saya memang suka sendiri. Saya akan mengunjungimu, November mungkin

#Meracau

Pada akhirnya saya

Oktober 24, 2014

Pada akhirnya saya akan mencoba kembali. Jika berhasil, senanglah pasti. Jika tidak, ada kata coba lagi dan tak ada penasaran merajai.
Saya akan mencoba lagi. Doakan saya berhasil

#JustWrite

Ketika aku lelah

Oktober 23, 2014

Ketika lelah, aku cenderung menyampah. Kuberitahu padamu, jika dalam satu hari posting ocehanku menggunung serupa sampah di TPS, sudah dipastikan aku lelah. Tubuhku, hatiku, pikiranku, meski tak dapat kuraba sebab semua itu.
Ketika kacau, aku akan meracau. Ketika lebih dari segelas kopi kuteguk, ketika begitu banyak yang ingin kulakukan di saat bersamaan, maka ketika itu aku lari sejenak dan meracau kacau.
Ketika aku sesak tanpa tahu mengapa dadaku layaknya didesak, saat itu ocehanku berserak. Ocehan tak berarti hingga dalam sampai menyinggung mati.
Ketika aku bahagia sampai tak bisa tertawa, kala itu tulisanku bisa saja akan ada. Meski kadang semua tertutup euforia diri.

Sudah. Aku selesai berkata.
Malam

#JustWrite

Botol air

Oktober 23, 2014

Biru,jingga,merah,kuning,nila
Tapi hijau, kujatuh cinta
Kupilih kau untuk bersama
Sementara, bukan selamanya

Dan hijau
Kuteguk kau penuh napsu
Seumpama unta di Sahara
Menghabisimu, tanpa seorang ikut serta


Kuremas kau penuh dendam
Layaknya benci sewindu yang perlu dituntaskan
Dalam diam kau kuremukkan
Bentukmu hilang tak beraturan

Kuhempaskan kau ke dasar jurang
Sebelumnya sempat kulempar-lempar
Kau hanya untuk kupilih,kuteguk,dan ku remukkan


Iseng dari iklan Ades zaman dulu. Rada aneh



#JustWrite

sometimes, i want to be a fashion photographer.

Oktober 23, 2014

Sebenarnya lagi ngerjain tugas bimbingan klinis, tapi enggak tahu kenapa malah buka-buka blogger.

Seperti judul di atas, kadang, saya memang ingin jadi fotografer para model-model itu. Meski selama ini, saya selalu lebih baik memotret benda mati. Tapi terserahlah, ini hanya keinginan. Seperti sebuah perandaian saya, Yuni dan Ayundi dahulu. Dimana saya akan sekolah fashion photography, Yuni fashion design, dan Ayundi fashion management.

Tapi ini hanya keinginan. Yang terpendam. Dan saya akan mencoba belajar sendiri, otodidak, amatir, untuk kesenangan saya sendiri. Adakah yang mau jadi model saya nanti ? Haha

#JustWrite

Am i ...?

Oktober 22, 2014

Gue sudah dua kali nyoba tes aleksitimia, online sih. Tes pertama berkata ada beberapa hal dari diri gue yang menampakkan gejala aleksitimia. Dan tes kedua, berkata gue cenderung menunjukkan aleksitimia.


Mau tahu apa itu aleksitimia bisa dibaca di sini. Tapi gue merasa gue nggak aleksitimia. Gue masih bisa mengekpresikan perasaan gue ketika gue senang atau sedih. Kalau katanya aleksitimia jarang mimpi, gue selalu bermimpi tiap malam. Dan tentang raut wajah orang, kadang gue malah seperti bisa nangkap 'kode' orang itu lagi sedih atau bagaimana.

Gue memang jarang menangis. Atau sebenarnya gue menangis untuk gue sendiri. Gue menangis karena pikiran gue sendiri, jarang karena lingkungan luar. Gue dipanggil batu karena waktu SMA perpisahan, mau ujian, gue nggak nangis. Gue merasa sedih nenek gue meninggal, mbah buyut gue meninggal,tapi gue nggak bisa nangis. Tapi gue menangis tiba-tiba waktu kakek gue mau balik ke Jambi. Gue jarang nangis kalau nonton film, Mam bilang gue nggak punya hati. Walau gitu, gue kadang sesak menonton film yang memang sedih dan otak gue mengasosiakan dengan kejadian nyata.

Katanya, gue TK, adalah anak cengeng yang suka izin ke guru untuk nangis dan parahnya gue nggak tahu kenapa. Sekarang, gue nggak pernah begitu. Tapi kadang,gue merasa bahagia, pengin loncat-loncat, dan ketika gue tanya ke diri gue, gue nggak tahu kenapa bisa begitu.

Hipersensitif terhadap reaksi fisik. Itu yang dibilang sebuah artikel tentang aleksitimia. Dan gue rasa mungkin. Gue akan lemes kalau temen gue iseng colek pinggang gue. Katanya kaki itu bukan bagian sensitif, tapi gue merasa amat geli jika mereka memegang pergelangan kaki gue.

Gue rasa, mungkin gue memiliki kecenderungan aleksitimia, bukan aleksitimia. Dan perlu tes yang nggak online untuk tahu gue aleksitimia nggak. Ya, gitu.

#AnakKost

Panas

Oktober 21, 2014

Panas.
Itu yang saya rasakan sebulan belakangan. Saya jarang berangkat ke kampus dengan jalan kaki ,kecuali kuliah pagi dan belum ada bus dan pulangpun jalan jika memang sudah sore dan matahari tak begitu terik.
Saya beruntung memiliki keringat yang tidak banyak, bahkan ketika SMP saya pernah lari lebih banyak dari teman karena keringat saya nggak keluar-keluar. Tapi tetap saja, panas sangat tidak mengenakkan.

Di kost, saya seperti kehilangan konsentrasi kalau panas menyerang. Di satu sisi menghidupkan kipas angin bukan jawaban. Entah mengapa saya semakin tidak konsentrasi ketika mendengar suara kipas angin,padahal kipas angin tidak rusak dan berbunyi aneh. Ya, ada banyak hal yang kadang membuat saya tidak tenang dan nyaman. Misalnya, saya suka mendengarkan musik, tapi ketika sendiri di kost atau rumah dan mendengarkan musik lalu saya akan makan nasi, saya tidak bisa makan. Namun ketika diluar, di warung makan, saya tidak terlalu peduli. Atau saya yang akan kehilangan konsentrasi untuk mandi ketika air keran berbunyi, sedang saya tidak suka melihat bak yang tidak penuh.

Sekarang panas sekali. Saya hanya bisa tidur siang sebentar karena panas yang saya tidak tahan. Saya sering sudah di tempat tidur pukul 10 namun baru tidur pukul 2 karena kepanasan. Lantai pun tidak dingin ketika saya mencoba tidur di bawah.

Entah ini hanya di Solo atau seluruh Indonesia. Tapi saya harap musim hujan segera tiba.

#JustWrite

Untuk SBY, Jokowi, dan wakil-wakilnya

Oktober 20, 2014

Pagi. 
Senin berasa Minggu, sebab kuliah Selasa hingga Jumat. Meski begitu saya tidak bisa menyaksikan prosesi pelantikan presiden baru, mungkin setimpal dengan ketidakpedulian saya terhadap pemilu dulu. Tapi saya mencintai negeri ini, siapapun presidennya, saya tidak peduli. Karena saya rasa ketika ia ingin menjadi presiden, pasti ada niat untuk memperbaiki negeri ini entah niat itu sebesar gajah atau sekecil tengu.

Kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, saya ucapkan terimakasih. Terima kasih telah bersedia sibuk memikirkan negara ini lebih banyak dari orang-orang pada umumnya. Terima kasih sudah berdedikasi selama 10 tahun untuk negeri, sejak saya SD, hingga sekarang kuliah semester 5, Bapaklah presidennya. Terimakasih untuk segala yang bapak lakukan untuk negeri. Saya sok tahu teramat tidak mudah menjadi Bapak. Saya rasa saya tidak akan tahan dengan segala tekanan,ejekan dan masalah pelik negara ini jika saya menjadi presiden. Sekali lagi terima kasih, semoga Bapak bisa melakukan hal luar biasa lain setelah tidak menjadi presiden lagi.

Kepada Bapak Joko Widodo. Selamat karena Bapak telah dipilih oleh rakyat. Semoga Bapak dapat memegang amanah ini dengan baik, melakukan sesuai yang Bapak dulu pernah katakan. Menepati janji yang pernah Bapak sampaikan.Semoga Indonesia semakin baik. Jangan kecewakan rakyat, karena saya lihat, banyak rakyat yang menaruh harapan besar pada Bapak. Semoga aksi Bapak bisa lebih besar dari harapan mereka.

Kepada Bapak Boediono. Terima kasih sudah bekerja dalam diam. Ketika melihat Bapak, saya seperti melihat cendekiawan yang arif dan bijak, yang bertindak tanpa perlu banyak bicara. Terima kasih

Kepada bapak Jusuf Kalla. Selamat saya ucapkan. Semoga Bapak bisa konsisten dengan segala ucapan yang Bapak katakan saat kampanye dulu.

Jika umur saya panjang, semoga saya bisa mengucapkan terimakasih untuk presiden terpilih 5 tahun mendatang.


Sekian.

#Meracau

Penghujung Sebelas Malam

Oktober 20, 2014

Pukul sebelas malam penghujung ketika saya membuka compose di blogger. Perut ini agak lapar meski tadi sudah makan petang. Segelas susu kurang menyumpal dan haus terus datang.
Sejak lama saya ingin menonton film Adam. Saya pun tertarik dengan buku Insiden Anjing di Tengah Malam yang Bikin Penasaran yang belum saya temukan bekasan maupun baru. Ada sih di toko online, namun saya malas membayar ongkir jika hanya membeli 1 buku.

Akhir-akhir ini saya tertarik dengan Asperger's syndrome. Dan itu membuat saya ingin menelisiknya lebih dalam. Termasuk membuat saya mengunduh berbagai jurnal tentang sindrom itu meski saya belum membacanya. Bahasa Inggris. Dan masih banyak yang harus saya lakukan hingga jurnal itu belum saya baca dan malas tentu saja.

Saya pun ingin membaca novel Aleksitimia. Saya tertarik karena saya agak sedikit merasa saya mengalaminya. Sedikit. Seperti saya sering merasa ingin melompat dan perasaan seperti senang tanpa sebab, atau jarang menangis jika mendengar kabar duka.

Saya ingin membaca habis buku psikologi abnormal. Dahulu pernah saya pinjam, namun sekadar menelisik OCD. Kemarin ketika ke Gramedia saya melihat buku yang sama dengan pengarang berbeda. Entah di perpus pusat ada atau tidak. Saya ingin membacanya.

Saya ingin tidur sekarang. Selamat malam!


#JustWrite

Bahagia itu (tidak) sederhana

Oktober 15, 2014

Saya kadang nggak ngerti dengan kiasan "bahagia itu sederhana". Bagi saya bahagia itu adalah hal yang kompleks. Menurut saya, ada serangkaian proses yang terjadi hingga kita berada pada suatu titik bernama bahagia. Ada stimulus dan respon. 

Saya nggak ngerti dengan penggunaan 'bahagia itu sederhana' ketika kamu bisa sampai di Paris dan tersenyum di depan Eiffel. Bagi saya, itu bukan hal sederhana. Bagi orang menengah ke bawah, pergi keluar negeri adalah hal yang jauh dari sederhana.

Mungkin, untuk mencapai sesuatu rasa bernama bahagia, kamu akan melewati proses yang sederhana atau yang tidak sederhana. Dan seperti kesuksesan, bahagia tiap orang relatif. Dan sebuah tes kebahagiaan hanyalah secara umum manusia memandang.

Sebuah kalimat "Bahagia itu sederhana seperti berkumpul bersama keluarga" mungkin akan menjadi hal yang memang sederhana/umum bagi mereka yang memang tinggal bersama keluarga. Tapi bukan perkara sederhana bagi kamu yang merantau.

Bahagia bukan hal yang sederhana. Faktanya, kadang kita menipu diri untuk merasa bahagia. Faktanya, kadang bahagia yang kita rasa adalah semu. Bahagia itu tidak sederhana, tapi berbagai hal sederhana bisa menjadi pemicu kamu bahagia.

Sekian.

#JustWrite

Thanks and sorry

Oktober 15, 2014

Kapanpun saya pergi, saya harap mereka yang ada di bawah ini, akan membacanya suatu hari nanti.
Saya bukan ingin mati sekarang, saya malah ingin hidup lebih lama,setidaknya sama usia 29-an. Maafkan untuk grammar yang kacau.

Mama. Terimakasih sudah mengantarkan saya ke dunia ini. Maaf kalau saya pernah punya pikiran sebaiknya saya nggak usah lahir saja, karena saya terlalu pengecut dengan hidup yang membuat saya takut. Terimakasih sudah dengan berani membawa saya 7 bulan kemana-mana, melahirkan saya, mengasuh saya, dan menjadi teman terbaik untuk saya. Saya hanyalah penakut yang masih takut untuk menjadi sepertimu, sedang di usia saya sekarang, mama sudah melahirkan saya. Terimakasih Ma, maafkan saya. Semoga Allah menempatkan mama di surga.

Papa. You're my king, forever and always. The best man i ever had.Terimakasih untuk cinta yang tak pernah terucap itu. You always show me, how to say love without word. Maafkan saya. Maaf kalau saya nggak pernah bisa jadi orang yang ramah seperti yang Papa inginkan. Maaf kalau saya merepotkan. Maaf kalau saya sebenarnya belum benar-benar ingin jadi guru sekarang. Maaf untuk semua. Semoga Allah selalu melindungi Papa, memanjangkan umur Papa. 

Obith. I'm just say sorry. Sorry for everything that i did to you. I'm bad sister yeah? Please be a good brother for Ovira.  Please be a good boy for Mam & Pap.

Ovira. Thanks Dude. I don't know why you made me your idol, tell all of people thay you have a pretty sister. Tell them how good sister i'm. Thanks and sorry. You always good to me,but i'm not.

Salasa. Yeah, You. Sorry. Please forgive me. I don't want have brother again long time ago. Tapi saya kehilangan kamu, dan merasa berdosa ,hingga saya berdoa Tuhan memberikan gantinya. Yeah, and then Allah sent Ovira.

All of my family. My grandmothers, My grandfathers, my uncles, my aunts, cousins, etc.  Just want to say "Sorry and thanks".

All of my friends. I can't write all of you.  Thanks for being my friends. Thanks to gave rainbows in my life. And sorry for everything that made you sad,angry,or anything. I just ordinary human,right?

All of my teachers. Thanks. I can't write this without you. I can't hate chemistry, i can't love writing and reading, without you. Sorry for all of my mistakes. I just a student, always try to be good, but something i did wrong thing. 

And all of the people that come and go from my life, thanks for came and give me memories,lesson, or anything.

So, please pray for me. I hope we'll meet in heaven.

#JustWrite

Tuhan...

Oktober 14, 2014

Tuhan, saya takut hidup lama-lama. Saya takut makin hari, saya hanya menumpuk dosa.
Tapi Tuhan, saya belum siap bertemu denganMu tanpa bekal yang cukup.
Maka Tuhan, jadikanlah saya hambaMu yang pergi dengan bekal cukup menghadapMu. Beri saya waktu lebih lama...


#JustWrite

Kapan kamu mati?

Oktober 14, 2014




Postingan sebelumnya, saya bilang mau melakukan sesuatu. Karena saya nggak tahu mau ngapa, jadi saya mau nulis aja. Sambil memperbaiki mood dan menghilangkan kelelahan nggak jelas ini.

Saya nggak suka pertanyaan "Kamu kapan punya pacar?", lebih baik tanya "Kapan kamu mati?"
Bukan saya frustasi atau gila seperti mereka-mereka yang mengasihani diri dengan berkicau betapa menderitanya jomblo. Saya bukan mereka, bahkan saya merasa merdeka. Selama saya menjadi single -sejak lahir sampai sekarang -, saya bahagia, saya nggak pernah menginginkan pacar, dan saya belum membutuhkan mereka sampai waktu yang tidak saya tahu, setidak tahu saya kapan saya mati. Ah, lupakan masalah percintaan. Yang saya ingin bicarakan adalah kematian. Menyeramkan huh?

Saya belum pernah bertemu dengan orang yang bertanya," Lo kapan mati Ci?". Walaupun pada akhirnya saya akan jawab nggak tahu, saya nggak akan marah kok kalau ada yang mau tanya itu. Kalau jodoh yang rahasia Tuhan aja kamu tanyain, kenapa mati yang rahasia juga nggak ditanyain. Bagi saya mereka punya kedudukan yang sama.
Tanyakanlah kapan mati ke saya.
 Sebab saya suka lupa bahwa suatu hari hidup saya akan berakhir.
Sebab saya kadang terlalu bergulat pada dunia, dunia yang saya buat sendiri hingga kadang saya sedikit menjauh dari Tuhan.
Sebab saya belum punya bekal yang cukup untuk bertemu Tuhan dalam keadaan baik.

Kadang, saya merasa hidup saya nggak lama. Hingga saya begitu ingin punya buku dengan nama saya penulisnya. Tapi kadang, saya merasa saya akan hidup setidaknya sampai nenek-nenek, hingga saya memusingkan masa depan.

Saya sering lupa bahwa saya akan mati, sesering saya lupa bahwa saya juga akan kehilangan.Kadang saya akan menjadi seseorang yang batu. Saya bersikap biasa mendengar sebuah kabar kematian, tidak bisa menangis dan hanya sesak. Tapi beberapa waktu kemudian, ketika saya teringat, saya bisa mendadak menangis. 

Papa saya pernah berkata pada temannya. Seringlah menghadiri pemakaman, melihat jenazah atau menggotongnya. Sadarlah bahwa pada akhirnya kita yang akan digotong itu, kita yang akan dimasukkan. Menyeramkan bukan? Kadang saya merasa kematian adalah hal yang paling saya takuti. Saya belum punya apa-apa untuk menyelamatkan diri hingga saya ingin hidup lebih lama. Kadang saya ingin segera pergi, berlama-lama mungkin akan menumpuk dosa. Tapi saya takut. Saya takut karena saya nggak punya apa-apa yang membuat saya disayang Tuhan.

Saya akan terus memperbaiki diri saya. Menyiapkan diri sebaik mungkin sebelum saya pergi. Agar saya nggak terlalu memalukan ketika bertemu Tuhan. Saya harap, cara saya meninggalkan dunia semudah mama melahirkan saya.
Ah, saya menangis menulis ini. Setidaknya dengan menangis saya tahu saya nggak aleksitimia kan? Kadang saya merasa saya mengidapnya. Saya hanya sesak dan diam mendengar kabar duka, saya murid yang nggak nangis tiap ada acara perpisahan di SMA. Saya sering merasa ada yang mau meledak,saya ingin loncat-loncat tanpa tahu kenapa.

Selama saya hidup, ingatkan saya untuk nggak tenggelam di dunia saya. Bahwa suatu hari malaikat itu memang akan datang. Tapi saya harap saat akan tiba itu masih panjang, setidaknya sampai saya benar-benar siap. Ya,saya akan terus bersiap.

#Meracau

Tired and confused

Oktober 14, 2014

I try to write this with English.  My English not good, but i want it. So if you read this, and find something wrong, i hope you understand about it.
I feel tired. I feel tired and i dunno why i feel it. I just walk from my boarding house to campus, maybe 1 Km, and i do that everyday. And i back to my boarding with UNS's bus. So i think that not the caused. I went to my campus at 6.50 am, i studied from 7;30 until 9;20 am. I eat some food ( of course rice and veggie ) . I sat with my friend, we've talked. And at 1;30 pm till 3 pm. Studied Statistic.
Then, I drank milk, eat some biscuits and watch a movie in my room. I print my journal review. I tried to sleep but my brain asked me to do some tasks ( my to do list today) . So i wake up. Eat noodle, a cup of coffee, and i sing some song. But i still tired. Arrrgh! I want sleep but i can't . I want to do something but i confused. Okay. Maybe i must stop write this and to do something. Like make a mind mapping for brain anatomy test . Oke bye.

#JustWrite

Pikiran yang meracau malam ini

Oktober 13, 2014

Sebenarnya malam ini saya sedang membuka-buka PPT zaman SMA. Bukan sok kerajinan atau rindu IPA, tapi pelajaran anatomi otak memaksa saya membuka-buka file masa lalu. Termasuk sebuah buku campuran biologi dan kimia yang memang saya bawa dari rumah. Saya juga membukanya karena PPT kelompok yang maju tentang hormon,indra dan saraf ,filenya gagal terus didownload.
Saya sedang membuat main map, karena saya biasanya lebih bisa belajar sambil menulis dan berkicau mengikuti musik yang di putar. Sistem regulasi, yang di bagi 3 itu sudah saya buat main map bagian sistem saraf dan hormon, lalu ketika membuka sistem indera, dan membuka buku itu, mendadak pikiran saya terdistraksi hingga akhirnya saya bukan blog untuk menulis.

Saya teringat bagaimana hubungan kimia dan saya. Hubungan kami bukan hubungan yang baik. Ketika SMP, saya nggak ada masalah dengan kimia,mungkin karena SMP baru perkenalan, say hi. Tapi nggak ketika kelas 10. Otak saya nggak menerima kimia, menolak malah. Saya juga nggak ngerti. Saya suka fisika kelas 10 dan matematika saya belum hancur saat itu. Ya, sejak kelas 11 saya merasa kemampuan saya menurun dan terjun bebas di kelas 12.
Sepanjang saya SMA, saya akan sedih kalau fisika atau matematika saya buruk, tapi saya nggak ada rasa apapun ketika kimia saya jelek. Saya menerimanya. Saya nggak ngerti kenapa saya begitu, setidakmengerti saya dengan pendapat teman saya kimia lebih gampang dari fisika. Meski saya pernah ada di nilai-nilai teratas fisika, nilai rata-rata hingga nilai bontot, saya lebih suka fisika. Dan meski fisika-lah yang paling terjun bebas ketika kelas 12.

 Saya kecewa dengan saya sendiri ketika hasil UN fisika saya busuk, 6 sekian. Tapi saya nggak bahagia-bahagia amat dengan angka delapan di nilai kimia. Saya dapat nilai 8 mungkin karena saya lihat soal-soal UN banyak teorinya untuk kimia. Maka saya fokus ke teori, ketika UN yang saya kerjakan cuma hitungan sederhana, lainnya intuisi saya bicara. Bagi saya yang penting adalah lulus ketika itu.

Sekarang, saya tahu kenapa saya begitu pada kimia. Maaf untuk semua kimiawan,apoteker dkk. Karena saya nggak tahu untuk apa kimia itu. Dan kalaupun saya tahu, saya masih nggak bisa mengasosiasikan hubungan menghitung atom-atom itu dengan kehidupan. Itulah awal dari semuanya, pertama kali kita belajar atom kan dikelas 10? Saya masih nggak bisa jawab untuk apa menghitung bagian paling terkecil dari yang terkecil yang nggak keliatan. Yang imajiner. Saya nggak ngerti itu hingga saya secara nggak sadar menjadi tak mengacuhkan kimia, dan otak saya mungkin menipu saya untuk menolak segala yang masuk tentang kimia.
Karena matematika masih lebih real. Menghitung luas lapangan atau diameter bola ada gunanya. Meski trigonomerti nggak dipakai untuk beli cabai. Sekurang-kurang kerjaannya saya ngitung kecepatan pensil jatuh, pensilnya ada.

Yah. Sudahlah. Saya nggak akan ketemu lagi kok sama kimia. Kalaupun di PLB ada pelajaran IPA, hampir semuanya biologi, dan pelajaran statistika yang membuat saya kadang stres menghadapi saya sendiri nggak suka nggak teliti. Salahlah kalau bilang golongan darah A itu teliti.

Sudah malam. setidaknya pikiran saya keluar.

#AnakKost

1 Maret 2013

Oktober 12, 2014

Nemu ini waktu geledah-geledak file.



1 Maret 2013

Ibu, ini hari pertama aku mengenakan sepatu putih yang Ibu belikan padaku kemarin dulu. Aku tidak ingat tanggal berapa ibu membelikanku sepatu itu,aku hanya ingat kau membelikanku sepatu itu beberapa hari sebelum aku kembali ke tempatku menuntut ilmuku..
Ibu, aku ingat ketika aku sampai di rumah dan kau melihat sepatu lamaku. Sepatu yang kau belikan padaku di bulan Agustus beberapa hari setelah hari raya Idul Fitri. Sepatu itu masih terlihat bagus, tapi karet sepatu itu telah tipis sekali. Bahkan bagian belakang sepatu itu hampir jebol.
“Butut sekali sepatumu. Apa yang kau lakukan hingga sepatumu menjadi sebutut dan setipis itu,” katamu sambil menatap sepatu putih bertali merah di sebelah kanan dan turqouise di kirinya.
Sebenarnya tali sepatu yang asli berwarna putih, hanya saja aku ingin memberi warna pada sepatuku. Ketika itu aku menemukan tali sepatu merah dan turqouise di koperku dan kupasang di sepatuku. Jika ada yang bertanya, aku akan menjawab merah itu wanita dan turqouise itu pria. Manusia diciptakan berpasangan seperti sepatu itu dan tali yang berbeda warna menunjukkan jenis kelamin mereka. Ya, itu hanya karangan, akal-akalanku saja.
“Apa Ibu lupa aku berjalan cukup jauh dari kostku yang berada di gerbang depan dan kampusku yang dekat gerbang belakang?” aku menjawab pertanyaan ibu dengan pertanyaan balik.
“Baiklah, aku akan membelikanmu sepatu yang sama seperti itu, dan jangan pakai lagi sepatu butut itu,” aku hanya mengangguk.
Dan aku ingat ibu, beberapa hari sebelum aku kembali kau mengajakku ke toko sepatu. Ketika itu motormu dipakai ayah dan kita terpaksa berjalan ke toko sepatu. Panas, cuaca kala itu sangat panas kan Ibu?
Aku ingat kita berjalan bertiga, aku, Ibu dan adik kecilku. Dan ketika di toko, aku senang sekali ibu. Sepatu itu masih ada. Sama persis dengan milikku yang kau bilang butut itu dengan ukuran yang sama pula. Lalu kau membelikanku sepatu itu.
Aku menatap jam-jam yang ada di etalase. Dan mataku terpaku pada jam yang persis kau berikan padaku agustus lalu. Yang hilang,jatuh entah dimana.
“Kamu mau jam?” tanyamu. Dan aku menggeleng.
“Tidak ibu, aku hanya mau jam Ayah yang telah patah talinya itu. Aku sudah mencobanya dan meskipun patah tapi masih bisa kupakai,”
“Baiklah,” jawabmu. Lalu kau menunjuk sebuah sepatu lain dan kau berikan sepatu itu padaku. Untuk ganti-ganti, begitu katamu. Aku hanya mengangguk dan tersenyum.
Lalu rengekan adikku terdengar, meminta bakso. Aku ingat kita berjalan ke warung bakso di depan toko sepatu itu. Menegak sop buah. Aku selalu hapal kau tidak pernah mau menambahkan susu di sop buahmu.
Dan ketika aku memasukkan sepatu baruku bersama sepatu bututku itu, Ibu bertanya mengapa aku masih memasukkan sepatu itu. Aku bilang padamu, aku ingin memakainya sekali-kali. Dan kau pun hanya mengangguk.
Ibu, sepatu baru ini sangat nyaman. Aku tidak lagi merasa kerikil-kerikil menghujam tumitku, atau gesekan pasir dengan kaos kakiku.
Ibu, jika melihat sepatu-sepatu itu aku teringat padamu.
Dan ibu, aku berjanji untuk menjadi anak yang baik dan rajin belajar Bu. Aku ingin Ibu terus tersenyum melihat hasil belajarku. Aku akan berusaha Bu.. Doakan Aku Ibu.
Dan aku mencintaimu..

 Sepatunya cuma tahan satu semester dan mama kembali membelikan sepatu sekitar Agustus 2013 yang alhamdulilah masih awet sampai sekarang dan terus dipakai.

#AnakKost

Beginilah kamar kost setelah dihancurkan

Oktober 10, 2014

Sebenarnya sudah lama kamar kost gue dihancurin. Tapi berhubung satu dan lain hal yang menyebabkan gue nggak memfoto-foto mereka,baru sekarang deh posting hasilnya gimana. Oh ya,untuk bahan-bahan dan sedikit proses,bisa lihat disini
Jadi ini beberapa foto-fotonya. Kalau berantakan, semoga dimaafkan ya :)

Ini kalau dilihat ke atas. Bagian paling atas nggak kena tempel karena mejanya nggak sampai.

#Meracau

Ocehan malam-malam

Oktober 07, 2014

Malam. Hidupku masih dipenuhi pertanyaan akhir-akhir ini Pertanyaan yang terjawab,lalu menimbulkan pertanyaan baru. Atau,pertanyaan yang tak terjawab, hingga kelak menunggu sang waktu.
Aku hanyalah manusia penasaran, yang ingin tahu segala tentang bocoran hidupku kelak. Aku hanya manusia penasaran

#AnakKost

Saya tidak bisa tidur lagi

Oktober 04, 2014

Saya tidak dapat tidur malam ini. Entahlah, mungkin karena waktu tidur siang saya tadi yang panjang, hingga mata saya terus terbuka. Kopi sudah saya hindari, tapi tubuh dan mata menolak untuk tidur. Saya ingin mengerjakan sesuatu, tetapi saya sendiri bingung mau apa. Mentranslate materi AVT untuk tugas kelompok, terlalu membosankan. Saya berencana mengerjakannya besok pagi. Pagi adalah waktu yang tepat untuk bertemu hal-hal yang memusingkan.
Saya ingin menulis cerita yang baru saya oret-oret outlinenya, namun saya juga tidak ingin itu.

Sesungguhnya saya hanya merasa tidak enak dengan keputusan berkaitan lebaran kali ini. Tidak perlu saya katakan apa itu. Baiklah.. mungkin saya menulis saja. Mengeluarkan isi kepala dan beban yang mengganjal.

Selamat Hari Raya Idul Adha. Entah kamu merayakannya hari ini atau esok Minggu

#AnakKost

Sebentar lagi Idul Adha.

Oktober 02, 2014

Sebentar lagi Idul Adha. Mungkin ini Idul Adha ketiga yang harus kurasakan di Surakarta, tanpa Mama,Papa,Obith, dan Ovira. Jumat- Senin memang libur. Ada kemungkinan untuk pulang sebenarnya. Misal, aku naik kereta Jumat siang dan sampai rumah Sabtu pagi. Namun agak menimbulkan kerepotan kalau aku harus berangkat jam 1 malam dari rumah untuk mengejar kereta jam 8 pagi di hari Senin agar Selasa bisa kuliah dengan baik. Dan pulang sebentar cenderung hanya membuat saya homesick.

Mungkin jauh dari rumah di saat hari besar seperti ini adalah cara Tuhan mendewasakanku. Berdamai dengan pilihan dan resikonya.
 


#JustWrite

Hati Rudolf

Oktober 01, 2014



Dengan cakar di kedua kaki depan, Rudolf berusaha menggali tanah merah di depannya. Satu jam kemudian Rudolf kelelahan, kelinci hitam putih itu meninggalkan gundukan tanah menuju kandang. Ia tidur, bersama tiga bayi kelinci yang lucu. Bayi-bayi buah cintanya dengan Amabelle, kelinci cantik yang meregang nyawa tadi pagi.

Waktu bergerak 24 jam tiap hari, sekarang tepat 365 hari sejak perginya Amabelle. Rudolf masih kehilangan, ia sering menangis, seperti semalam. Sebab pertanyaan Ode tadi siang membuatnya kelimpungan.

Daddy, mengapa kami tidak memiliki Mommy?” tanya Ode, salah satu anaknya. Rudolf hanya diam, tidak menjawab dan meneruskan sarapan.

Daddy, Lisa dan Bonnie selalu dinyanyikan Nina Bobo sebelum tidur oleh Mommy mereka. Dimana Mommy Ode?” cecar Ode lagi. Rudolf menghela napas. Ia memandang putranya dengan tatapan lembut.

Mommy Ode di surga,bersama Tuhan,” Rudolf berkata.

Mata Ode membola, “Apa aku bisa bertemu Tuhan sekarang? Aku ingin bertemu Mommy!” pintanya

Rudolf menggeleng. Kelinci jantan dewasa itu berkata tidak dengan tegas.



Siang ini Rudolf termenung di bawah pohon mangga. Selepas menikmati rerumputan, ia tidur-tiduran sambil memikirkan Amabelle. Sedang apa Amabelle di surga? , pikirnya.

“Hai Rudolf,” sebuah sapaan membuyarkan lamunan Rudolf. Kelinci itu terlonjak, ia kaget mendapati Jemima. Siapa yang tak kenal Jemima di peternakan Kang Idrus ini? Jemima adalah kelinci tercantik dengan bulu halus dan lembut. Ia pun ramah dan sangat halus dalam bertutur.

“Oh, hai Jemi,” sapa Rudolf kikuk. Kelinci itu teringat, sebelum menjalin hubungan dengan Amabelle, Jemima-lah kekasihnya. Sayang kelinci cantik ini mendua. Rudolf menemukannya berkejaran mesra di suatu senja bersama Grey.

“Anak-anakmu mulai besar. Mereka menggemaskan,” suara Jemima terdengar. Rudolf menoleh menatap Jemima, kemudian ia tersenyum kecil mendengar pujian itu.

“Kau tak berpikir untuk memiliki istri baru? Kurasa mereka butuh sosok ibu,” ujar Jemima. Rudolf menghela napas dengan berat. Tanpa pikir panjang ia menggeleng.

“Apa aku tidak pantas menjadi Ibu untuk mereka? Aku masih mencintaimu. Aku sangat—,”

“Aku tidak lagi mencintaimu. Aku hanya bisa berbagi hati dengan Amabelle,” potong Rudolf, sebelum berlari meninggalkan Jemima.        




Dari Element - Rahasia Hati

Popular Posts

My Instagram