#JustWrite

Tentang Menulis yang akhir-akhir ini menurun drastis

Februari 23, 2017

Sudah lupa kapan terakhir gue nulis, dan liburan kemarin pun gue tak begitu produktif. Gimana ya, pengin nulis tapi ada beberapa ide yang gue bingung mana duluan yang harus gue kerjain, atau ketika gue memutuskan oke, gue mau nulis yang ini, kepala gue dengan mudahnya mendistraksi. Intinya liburan kemarin, gue tida menulis banyak, bahkan tulisan racauan stres akibat skripsi lebih banyak haghag. Yasudalah.
Kadang gue ngerasa berdosa sama diri sendiri kalau gue nggak nulis, padahal, nulis juga sejauh ini masih sebagai hobi dan bersenang-senang. Yap, gue ngerasa bersalah kalau nggak bersenang-senang. Kalau diam aja, atau mainan gadget.  Tapi untungnya, liburan, ada buku-buku yang bisa dibaca, entah itu minjam Ijak atau baca ulang buku lain. Atau, nonton film yang ada di laptop. Setidaknya, otak gue terisi. Gue suka ngerasa gimana gitu, kalau tidak melakukan apa-apa. Terlebih, diumur yang banyak teman gue sudah bergelung di dunia kerja. Oke, baiklah, mungkin seperti yang pernah gue tulis di posting sebelumnya, gue memulai meracau lagi saja di blog. Yapyapyap.

#JustWrite

Kecil

Februari 09, 2017

Makin hari saya suka merasa diri saya makin kecil, kayak debu, mungkin tidak begitu berguna. Saya suka merasa tidak begitu produktif dan memang begitu kenyataannya. Saya sering merasa banyak yang ingin saya lakukan tetapi kadang bingung hingga sedikit yang saya lakukan. Dan ... saya jadi susah mengatakan semua yang otak saya ricuhkan sekarang. Kebanyakan menjadi udara saat akan saya keluarkan, entah, ini lebih baik, atau memperparah suasana.
Saya ingin menulis cerita baru lagi sebenarnya. Namun, ada beberapa tema atau premis di kepala saya dan saya bingung. Sekali pun saya sudah memilih satu, saya bisa memikirkan yang lain. Saya tentu tidak bisa memikirkan semuanya karena otak saya bisa meledak dan saya hanya cukup memilih satu atau dua. Ah, semoga liburan kali ini saya lebih produktif. Setengah waktu liburan sudah saya pakai untuk membaca dan sedikit menulis karena masalah kebingungan itu dan cukup banyak memotret, meski saya masih merasa kurang untuk mengeksplorasi sekitar rumah untuk dipotret.
sudah sampai sini saja.

#FotoBercerita

Tjurhat si Boy

Februari 09, 2017






Nama saya Boy dan saya kucing. Perut saya buncit dan karena itu beberapa kucing lain seenaknya memanggil saya Si Gendut. Saya tentu enggak suka dengan panggilan itu. Biar Ibu memberikan nama kuno seperti Paimin atau Samijan pun, saya tetap lebih menyukai dipanggil begitu daripada Si Gendut. Saya memang sedikit buncit, tetapi kucing lain tidak sepantasnya memanggil saya seperti itu.
Kucing-kucing sering memanggil kucing lain dengan sebutan yang tidak hewani. Kucing yang tidak pintar sering di panggil Si Bebal, Si Bodoh, atau Si Tolol. Padahal, tidak ada kucing yang benar-benar menerima dipanggil Si Tolol sekalipun ia mengerti bahwa dirinya bodoh dan teramat tolol.

Sudahlah, terlalu banyak mengeluh tidak akan membuat saya menjadi kurus. Saya hanya perlu lebih banyak bergerak agar saya menjadi kucing yang lincah. Apa yang dilihat mata itulah yang terekam pertama, kucing-kucing melihat saya sebagai kucing yang gendut, dan saya hanya perlu tidak memperdulikannya. 
**



Merasa sudah lama tidak bermain-main di blog dan terlalu sering meracau tidak jelas di tempat lain. Dan kurasa kuharus kembali ke dunia jingga yang lain yaitu blog. Mungkin dimulai dari gambar bercerita dan meracau sesuka hati.


Popular Posts

My Instagram