Sepertinya, sebelum kembali menulis novel bernapas panjang, aku butuh pemanasan dengan rutin menulis Gambar Bercerita. Gambar Bercerita adalah kumilih gambar secara random, lalu kumenulis apa yang ada di kepalaku.
Selamat membaca ^^
Aku mengingat bagaimana benda di dadaku bertalu kuat begitu mendengar kata mati. MIKO TIDAK MATI. MIKO TIDAK BOLEH MENINGGALKANKU. AKU DENGAN SIAPA?
Lalu kamar kost Miko mendadak ramai. Raungan mobil putih berbunyi berhenti di depan rumah kost, mengeluarkan manusia yang kemudian membawa Miko entah ke mana. Itulah kali terakhir aku melihat Miko. Pria Kamar Sebelah sempat menenangkanku yang terus menerus mengeong. Ia pun membolehkanku tinggal di kamarnya bersama Si Persia Cantik. Sekalipun Si Cantik Dugong menggoda, aku tak niat bercinta karena begitu berduka.
Semua terasa menyedihkan. Aku seperti dihempaskan setelah hidup dengan damai. Kemarin, keluarga Mikola datang mengemasi semua barang lelaki itu. Mereka berniat membawaku, tetapi Pria Kamar Sebelah berkata bahwa surat yang ditulis Mikola berkata aku harus tinggal di rumah perempuan bernama Jane--- perempuan yang paling dekat dengan Mikola, begitu Pria Kamar Sebelah berkata. Hari ini Jane akan menjemputku, dan aku tak tahu bagaimana rupa wanita itu.
***
Seharusnya aku bahagia. Seharusnya, aku bahagia bertemu saudaraku yang ternyata tinggal bersama Jane. Aku terkejut ketika melihat perempuan itu berdiri di pintu, perempuan yang kulihat meraih saudaraku dan membawanya pulang. Seharusnya aku bermain bola benang dengan Alexander Volta---nama saudaraku yang juga fisikawan--- dan bukan merenung di balik jendela.
Mengapa Mikola meninggalkanku, padahal ia menyayangiku?
Mengapa Mikola meninggalkanku tanpa memberiku penjelasan apakah fisikawan itu sebenarnya?
Jika aku mati, apakah aku akan bertemu Mikola nantinya? Karena aku tidak bisa menjanjikan hidup dengan senang setelah ditinggalkan.
====END===
Lampung, 15 Januari 2021