Pembaca buku yang kadang suka meracau menjadi puisi, atau tulisan berlembar-lembar yang masuk ke ranah fiksi. Novel debutnya berjudul 24 (Elexmedia, 2018), dan tahun 2019 menelurkan novel berjudul Ikan Kecil (Gramedia Pustaka Utama, 2019).
Terkadang ia merasa 'bumbalipop' tiap bangun tidur di pagi hari. Masih menjadi peminum-kopi-beneran dan 'kopi mainan' , penunda-tugas-musiman, pencemas-tengah-malam, penyuka kain, dan pejalan kaki yang ingin punya sneakers satu lemari. Sering terlalu ramah pada kucing ketimbang makhluk lain.
Membaca ini seperti membaca teenlit di era ku SMP, maksudnya gaya ceritanya tuh yang kayak gitu. Ternyata buku ini terbit saat kumulai kuliah. Cukup menikmati sih, sukses kaka penulisnya
Bila boleh kukatakan, ini novel yang melankolis. Novel ini berputar pada kisah masa lalu yang dituturkan dengan banyak narasi, seakan mendukung bahwa si tokoh tidak terlalu banyak bicara dan tenggelam dalam pikirannya.
Bab pertama novel ...
Buku ini cukup mudah dipahami, bahasanya tidak terlalu sulit meskipun ia membawa-bawa amigdala dan saudara-saudarinya. Depresi bisa mengintai siapa saja dan mengenali sejak dini lebih baik daripada mengobati. Buku ini tersedia di aplikas...
Kutak menyangka kalau dua penulis besar (dan sangat menyesal belum membaca buku mereka) sebenarnya bertetangga. Kisah masa kecil mereka sangat seru dan menyenangkan. Menjadi Holmes, Watson, dan Lestrade kecil terlihat asyik.