baik-baik saja dan buruk-buruk saja

April 22, 2017

Terakhir kali gue nulis di blog, adalah ketika gue sedang berada di periode-semua-terasa-hancur-aku-ingin-menghilang-saja. Untungnya, beberapa hari kemudian gue merasa membaik dan unpublish postingan itu, jenis-jenis tulisan yang kalau gue lagi ada di stage baik-baik saja, gue merasa aneh kenapa bisa berpikir demikian. Gue nemu gambar di Pinterest gitu, dan ada tulisan tentang INFJ :
i either eat too much or starve myself. sleep 15 hours or have insomniac nights, fall in love very hard to something or resist passionately,
Yang membuat gue mengait-ngaitkan dengan periode lapar, periode tidur, dan bagaimana kadang gue sangat bersemangat menulis/baca, kadang gue begitu tidak tertarik dengan itu semua. Tetapi itu tidak penting, yang penting adalah bagaimana gue bisa membuat gue merasa baik-baik saja tiap hari, sesuatu yang sampai sekarang belum gue temukan caranya. Dalam satu bulan, selalu saja ada waktu di mana gue merasa baik-baik saja dan buruk-buruk saja. Waktu baik-baik saja, gue akan merasa tidak ada masalah dan mengerjakan apa saja dengan tenang dan senang. Lalu, waktu buruk-buruk saja, adalah ketika semua yang bahkan sebenarnya baik-baik saja terasa buruk, ketika gue ingin hilang saja dari dunia ini, dan ketika gue merasa sedikit depresi dan anxiety. Semuanya tidak kunjung membaik, teman gue berkata, "lu kelihatan lebih baik dari dulu." Sayangnya, hari-hari di mana gue merasa cemas dan stres itu semakin banyak sekarang. Semakin banyak ketakutan yang gue miliki, bahkan di saat gue baik-baik saja seperti sekarang, gue masih ingin mati muda. Juga, semua hal di dalam hidup gue mulai terasa tidak ada artinya. Tidak ada hal yang benar-benar gue kejar sekarang. Hidup gue cuma berjalan gitu aja, karena gausah punya perasaan mengejar apa pun, gue merasa, sekililing gue, mengejar-ngejar gue, social pressure dan academic pressure. Gue tidak mematok berapa IPK gue, kapan gue harus lulus, di mana gue harus bekerja, semua sudah gue tanam di otak, sudah seperti itu saja, gue masih merasa tertekan. 
Gue mikir, gue mau mau membuat grafik mood/grafik kecemasan mulai bulan depan. Setahun yang lalu, gue membeli bukunya Spradlin di lapak bekas. Dan buku seharga ceban (padahal harga asli $18,95 >.<) itu akan segera gue baca. Karena, sebesar apa pun gue ingin cepat hilang dari kehidupan, hidup terus berjalan tanpa persetujuan gue. Lagi gue ingin merasa baik-baik saja selalu

You Might Also Like

0 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram