Review MAMIMOMA (Rosemary Kesauly) #SabtuBaca

Juli 14, 2018




MAMIMOMA adalah singkatan dari Maggie, Milly, Molly, dan May yang sepertinya terinspirasi dari puisinya E..E. Cummings yang judulnya Maggie and Milly and Molly and May. Sebenarnya, kusudah pernah membaca ini waktu SMP. Waktu ini sampulnya warna oranye dan ada gambar 4 manusianya dan waktu itu kusuka dengan novel ini. berhubung sekarang cetak ulang, kumau mereview sekalian mencari tahun mengapa-aku-smp-suka-buku-ini.
Maggie, si kaya raya dengan jumlah adik melimpah ruah, terobsesi dengan standar kecantikan dan selalu stres dengan rambut keritingnya. Maggie pengin banget rambutnya lurus kayak Milly , dan memang kayaknya di zaman ku SMP, teman-temanku berbondong-bondong meluruskan rambutnya kayak Maggie.
Milly, si cantik nan baik hati, pintar, dan gemar bikin puisi. Namun, karena kakinya yang berbeda dari anak lainnya, Milly ‘dibuang’ keluarganya dan tinggal berdua dengan kakeknya yang protektif dan sering ditipu kalau belanja di pasar. Diam-diam, Milly pengin ikutan kontes cewek shiny karena pengin ke Golden Coast.
Molly, si cuek, ketus, keras, menentang masuk kelas unggulan karena enggak suka pengkotak-kotakan dan seperti anak yang kelihatannya kuat-tegak-menantang bumi, ada cerita suram nan sedih di baliknya. Mama Molly suka mabuk dan selalu digosipin ibu-ibu waktu beli sayur.
May, dia benar-benar ratu plin-plan. Tidak mengerti bagaimana ia bisa menyukai Deddy Corbuzier minggu lalu, lalu minggu depan Eminem, minggu depannya NicSap dan seterusnya. Keluarga May terlihat harmonis, padahal ya, anggota keluarganya sibuk sendiri. kayak, ibunya sibuk belanja, kakaknya berhari-hari enggak pulang
Pergi ke diskotek demi melihat Oscar yang ditaksir May jadi salah satu ‘pintu’ ke masalah besar yang mengguncang persahabatan mereka sekaligus pintu ke solusi-solusi masalah hidup mereka. Masalah keluarganya May, masalah mamanya Molly, masalah mindernya milly dan Maggie.
Mungkin waktu SMP kumenyukai MAMIMOMA karena bahasanya ngalir, humornya ala-ala hiperbola, cerita remaja yang enggak berputar ke cinta-cintaan plus enggak ada cerita naksir ketua osis pujaan atau anak basket yang lama-lama membosankan. Aku suka cara Milly membalas bully di sekolahnya. Misal, waktu teman-temannya teriak ‘Minggir-minggir, orang pincang mau lewat!” dia malah dengan santainya bilang terima kasih udah ngasih jalan.

Baiklah, sekian reviewku. Kutunggu buku barunya Kak Rosemary...

You Might Also Like

0 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram