Mari Kita Ikhlaskan

September 13, 2015

Halo diriku. Masih masamkan wajahmu? Raut sekecut jeruk nipis beberapa detik setelah membaca sederet nama itu. Mau membusuk atau tetap masam, dua nama itu tidak akan berubah. Pun jika kamu berhasil mengeluarkan cairan dari matamu yang nyatanya sulit mengingat batunya dirimu.

Kamu sudah tahu, sebaiknya tidak berharap pada hal yang satu itu. Tapi tidak salah kamu sedikit berharap. Tapi ketika keputusan itu ada,mungkin itu jawaban atas doamu. Agar mendapat yang terbaik dalam membimbingmu. Mari berpikir bahwa menurut Tuhan yang terbaik adalah mereka, dan masalah doa, kamu pun tak pernah sebut nama siapa.

Hidupmu baru dimulai. Hidup yang kamu bilang mulai kejam dan jahat ketika semua mulai tak memihak padamu. Jika hidup adalah perjalanan di hutan, ucapkan selamat datang pada belantara yang mulai memasuki intinya.

Maka percayalah kamu akan menang dan tertawa lebar. Maka yakinlah semuanya akan berjalan lancar dengan hambatan tidak terlalu berarti. Bisa jadi kamu menang lebih cepat dari yang kamu pikirkan. Mari berusaha, diriku. Banyaklah berdoa pula. Sebab cuma Dia yang bisa mengatur segalanya. Kamu sudah tahu banyak demons yang berteriak di kepalamu,kenapa tidak kamu bunuh dan acuhkan mereka?

Mari kita berjuang, diriku. Aku tahu itu. Dengungkan pantang pulang sebelum menang, menang di pendadaran.

Tuhan ingin kamu mengikhlaskan sederet nama itu.Bisa jadi mereka memudahkanmu lebih dari yang kamu bayangkan. Semoga begitu.

You Might Also Like

0 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram