Pergi Bukan Berarti Berhenti

Maret 20, 2016

Adalah saya yang secara impulsif menulis puisi yang saya sendiri tidak mengerti menulis apa di 'dunia jingga' itu akhir tahun. Dan satu per satu mulai membaca. Lalu saya iseng memosting 24. Ya, Langit dan Biru yang saya tinggalkan dan saya tahu bahwa ada kekurangan dalam cerita itu namun, saya tidak kunjung menemukan. Singkatnya, saya secara impulsif memostingnya dan sampai sekarang saya agak... antara senang sebab saya bertemu teman-teman namun perasaan tidak jelas yang saya nggak bisa jelaskan karena saya juga nggak paham. Sejenis  insecure. Saya heran kenapa tulisan yang saya anggap jelek disukai. Tulisan saya ada di rekomendasi membuat saya mengerdil.  Dan bosan. Saya bosan sekali di sana. Jangankan di dunia jingga itu, nasi saja saya bosan. 
Saya memutuskan untuk menghentikan semua cerita saya di sana. Saya memutuskan pergi dari saya. Saya pun jengah menonton drama-drama di sana. Sudahlah, saya pergi saja. Saya pergi bukan berarti saya menghentikan nulis. Saya menulis sejak dulu dan di dunia jingga tiga bulan pun belum sampai.  Saya malah berencana merevisi 24 dengan menulis ulang dan menulis Odrei kembali setelah plotnya sampai.
Pergi bukan berarti berhenti
Pergi bukan berarti datang lagi

Maafkan saya jika ada yang merasa gimana karena cerita yang dibaca terasa gantung. Itulah kelemahan membaca cerita belum selesai di situs gratisan. Siap-siap menunggu, siap-siap penasaran, siap-siap kecewa.
Saya nggak janji bakal balik ke dunia yang memertemukan saya dengan teman baru yang sama-sama suka menulis dan mungkin menjadi alpha and beta reader saya nantinya ketika kegaduhan perskripsian ini selesai- doakan saya segera sidang skripsi bulan ini- dan saya bisa mengulang menulis apa yang saya suka dan mau tulis.

Sekian. 
Saya mau main pinterest lagi.
 

You Might Also Like

0 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram