Selamat untuk Mika
Maret 11, 2017
Mika. She's not a human, but a cat.
Mika adalah seekor kucing perempuan yang hidupnya tidak semulus pipi Kaka Raisa. Mika adalah potret bahwa menjadi seekor ibu kucing itu tak semudah yang manusia pikirkan. Kawin dengan membuat keributan di malam hari, hamil, melahirkan, pindah-pindah, anak besar, dan hamil lagi. Kehidupan Mika tidak begitu. Mika terlalu menyedihkan jika ia adalah manusia. Melihat Mika, membuat saya bersyukur menjadi manusia.
Singkatnya, 9 Maret lalu Mika melahirkan dengan normal. Empat ekor bayi kucing yang sehat dan lucu. Mika pasti senang, kesenangan yang teramat dalam. Ini merupakan kehamilan ketiga Mika.
Kehamilan pertama, Mika melahirkan bayi-bayi prematur. Beberapa meninggal begitu lahir, dan tersisa dua ekor. Sayang, bayi-bayi prematur itu belum kuat menjalani kerasnya dunia, mereka meninggal dunia.
Mika kembali hamil, dan ia keguguran. Janin-janin yang ia lahirkan masih terbungkus plasenta dan sudah tidak bernyawa ketika ia mengeong dan memberitahukan seisi rumah bahwa ia baru saja melahirkan. Beberapa bayi kucing yang terancam lucu itu meninggal. Mika mungkin sedih, dan itu mungkin menganggu jiwanya. Beberapa kali Mika bisa mendadak marah tanpa sebab. Ia berjinjit dan bulu-bulunya berdiri. Siapapun yang pernah mengandung dan punya hati, pastilah sedih jika yang dikandungnya pergi begitu cepat. Beberapa hari pasca keguguran itu, Ibu Tomitom meninggal. Mika pun menjadi ibu asuh untuk Kokomi, anak Ibu Tomitom yang masih hidup. Sebab saudara Kokomi, Totomi dan Timmy, meninggal karena sakit. Mika yang menyusui Kokomi, dan memandikannya tiap hari.
Mika sudah melahirkan anak kemarin. Sehat dan lucu. Selamat Mika, semoga kali ini, mereka bisa bertahan di kerasnya dunia, mereka bisa tumbuh besar dan membahagiakanku. Dan saat aku pulang, aku bisa bertemu tiap anakmu.
0 comments
Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!