Saya takut.

Desember 16, 2017

Saya takut.
Saya takut nggak bisa lulus tepat waktu. Awalnya, saya optimis, tetapi memudar ketika sebuah peraturan berganti. Ketika dulu saya sudah tenang karena salah satu syarat lulus sudah terpenuhi tercapai, tetapi karena aturan baru, apa yang sudah saya penuhi terlihat sia-sia.
Saya takut tidak bisa lulus 4 semester karena saya nggak mau memberatkan orangtua dengan UKT yang tidak sedikit. Lebih lagi, saya sudah tidak betah tinggal di kota tempat saya kuliah. Tidak salah kotanya seperti yang saya katakan dulu, salah saya yang pembosan.

Saya takut membuang-buang waktu saya ketika memutuskan berlibur ke rumah meskipun membawa tumpukan skala sikap dan angket instrumen. Saya takut mengulur waktu kelulusan.
Kadang, saya ingin mengerjakan dengan santai. Seperti yang direncanakan dulu kalau saya nggak mau menekan diri saya sendiri.  Tapi, saya juga gak bisa mengontrol pihak-pihak di luar diri saya dalam kasus macam ini.
Ada hal lain yang saya takutkan jika saya tak segera lulus. Saya takut saya makin cemas, saya takut kecemasan menguasai saya dan saya takut kecemasan itu yang membunuh saya nantinya. Saya ingin segera lulus, dan yang bisa saya lakukan hanya berusaha dan berdoa. Juga menekan segala kecemasan.

You Might Also Like

0 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram