ocehan di kepala yang memaksa keluar

September 11, 2014

Meski gue suka bingung tentang tujuan hidup, mau apa gue ke depan, tapi ada hal yang selalu gue percaya. Salah satunya bahwa Tuhan pasti akan menurunkan rizki pada umatnya. Walau gue masih bingung akan jadi guru atau sedikit lirik-lirik kerja yang masih berhubungan dengan dunia pend.khusus dan yakin bahwa apapun kerjaan gue nanti gue akan terus menulis, menyelesaikan tulisan dan berharap diterbitin, buka menjamur di laptop.  Jadi, walau gue masih bingung gue nanti kemana, gue percaya gue punya Allah yang akan menuntut gue ke perkerjaan yang terbaik untuk gue, gue percaya rezeki akan mengikuti orang yang menjemputnya.

Berlandaskan kepercayaan itu, gue mungkin orang yang sekarang adem ayem dengan PPG. Emang sih,dulu gue pernah ngomongin tentang PPG, sedikit tidak terima mungkin. Tapi gue percaya, ada niat baik pemerintah. Contohnya membiarkan kita bersaing, untuk mendapatkan yang terbaik bagi pendidikan negeri ini. Hidup memang penuh persaingan meski saya nggak suka. Tapi bukankah dari lahir kita sudah berasal dari persaingan jutaan sel sperma?

Kalau ada yang protes bahwa kenapa non kependidikan boleh ikut PPG, misal lulusan fisika murni,matematika murni, gue kira nggak ada salahnya. Lagian nggak semua dari lulusan murni minat jadi guru kan? Bahkan gue yakin nggak semua anak FKIP akhirnya jadi guru. Gue aja sedang menyakinkan diri sambil mencari-cari pekerjaan apa yang membuat ilmu pend.khusus ini berguna selain jadi guru.

Kalau boleh gue berpendapat, kebanyakan dari kita mungkin terlalu berkubang di zona aman. Dan ketika sebuah gangguan kecil datang panik langsung menyergap. Kita sulit menerima perubahan, kita terlalu manja mungkin untuk bersaing, terlalu malas. Kenapa gue bilang kita, karena selain mereka yang nggak setuju, gue pun punya jiwa-jiwa sulit menerima perubahan.

Dari sudut mata anak-anak yang bukan FKIP, gue merasa mereka ketawa. Melihat demo-demo menolak itu semua. Betapa pengecutnya kita dengan itu semua. Seperti menunjukkan diri kita nggak sanggup bersaing, seperti menunjukkan kita kalah duluan. Maaf untuk yang tidak setuju.

Ada yang bilang PPG itu mahal, tapi ada yang bilang setelahnya langsung diangkat menjadi PNS. Gue memang bukan orang kaya, tapi menurut gue kalaupun PPG akan mengeluarkan biaya lagi, itu setimpal dengan gaji lo setelah lulus PPG dan langsung diangkat. Mungkin setahun gaji itu nggak lo ambil, bisa menutup biaya PPG , bisa jadi masih ada sisa. Kita memang harus sedikit berkorban untuk mendapatkan bukan?

Kalau lo mau berperang melawan itu, buktikan kalau lo bakal jadi pemenang dari segala persaingan. Tunjukkan kalo l berani dan punya skill. Dan seperti diawal. rezeki nggak akan kemana selama kita berusaha
Mungkin banyak yang nggak sependapat sama tulisan gue. Tapi sebuah kebijakan bisa dilihat dari berbagai sisi. Disini lo bisa baca sisi dari utara, dan tulisan ini mungkin dari barat daya.

You Might Also Like

0 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram