Noia, ini tentang datang, pergi, hilang, berganti.

Juli 13, 2020

Begini, Noia, akan selalu ada yang datang dalam hidup, meski mereka hanya orang-orang yang tak sengaja berpapasan di jalan, petugas swalayan di tempat yang mungkin tak akan kau kunjungi tiap hari, atau seseorang yang kemudian menjadikanmu teman, sahabat, kekasih, kerabat, atau musuh. Bumi berputar, manusia terus bergerak, tidak ada dari kita yang benar-benar diam. Sekali pun kau terbujur kaku di sebuah dipan pada bangsal rumah sakit, cepat lambat ada yang bergerak mendekatimu, perawat, dokter, petugas kebersihan, keluargamu.

Lalu Noia, seperti stasiun, di mana ada kereta yang berangkat dan tiba, ada yang datang dan pergi, begitu pula orang-orang di hidupmu. Entah kita yang meninggalkan, atau kita yang ditinggalkan. Entah dengan cara yang menyenangkan, atau menyakitkan. Entah untuk kembali, atau tiada temu lagi. Itu wajar, Noia. Saat pindah sekolah, kita meninggalkan teman-teman lama kita, dan berjumpa dengan yang baru. Sekali pun tak pernah ada niat melupakan teman-teman, terkadang kepergian yang merentang jarak pun memutus satu persatu jalinan. Menghilang.

Kadang, penjual jamu yang kita beli menghilang dari pandangan di tikungan. Kadang, kita lah yang menghilang dari hidup orang-orang dengan atau tanpa sadar. Kehilangan kadang menyakitkan ketika kita merasa memiliki atau itu adalah seseorang atau sesuatu yang berarti. Namun, kadang-kadang kehilangan bukan siapa-siapa tidak akan meninggalkan duka. Kau hanya sekali membeli tahu pada seorang bapak-bapak, lalu setelah itu ia tak pernah lagi menyinggahi rumahmu. Apa kau kehilangan? Mungkin tidak, bahkan mungkin tidak ingat. Sebab ada ibu bersepeda yang juga menjual tahu. Yang hilang kadang berganti, meski yang hilang kadang tak terganti.
Begitulah Noia, lepaskan orang-orang yang memang hanya ingin singgah. Tidak semua hubungan harus dipertahankan jika sudah tidak dapat diperbaiki, jika kau sudah tidak nyaman. Terkadang membuat renggang dan membuat jarak tidak mengapa. Justru kamu punya waktu untuk memikirkan arti mereka. Kadang, kita merasa orang-orang berarti bagi kita, tetapi bagi mereka, kita bukanlah siapa-siapa. Maka sabar, Noia. Mari kita lihat apa yang terjadi, bagaimana waktu akan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Sebab hidup memang tentang datang, pergi, hilang, berganti.

You Might Also Like

0 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram