Gue butuh motret sekarang...
Juni 12, 2015Gue butuh memotret. Hal yang jarang gue lakukan sekarang. Gue nggak terlalu suka memotret manusia. Oke, gue suka, tapi candid. Bukan mereka bergaya di depan gue dan gue menekan shutter.
Gue butuh memotret. Gue butuh karena gue sadar, selama di rumah gue bahagia tiada tara ketika ke kebun, duduk dan mengamati ulat bulu, mengikuti mereka dengan kamera gue, dan ketika berhasil mendapatkan gambar yang menurut gue cukup baik, kadar kebahagiaan gue meningkat.
Gue membutuhkan musik, membutuhkan buku dan apapun untuk dibaca, membutuhkan selembar kertas kosong, halaman kosong, apapun itu untuk ditulisi. Butuh kopi untuk diminum, susu untuk ditegak. Dan kadang film random hasil merampok teman pun gue butuhkan. Gue selalu membutuhkan itu.Dan sekarang, gue juga butuh sesuatu yang bisa difoto sekarang. Mungkin gue aja yang males keluar dan menjepret ini dan itu. Mungkin. Gue membutuhkan itu semua sebab kadar kecemasan, ketakutan, stres, depresi, yah semua yang menjadi demons on my head akan meningkat menjelang siklus perempuan yang kadang gue pertanyakan untuk apa harus ada. Kopi, buku, nulis, menyumpal telinga dengan lagu di playlist, nonton film, dan memotret adalah solusi yang gue yakini sebagai mengusir the demons The Demons itu bukan setan atau hantu, tapi semua hal yang negatif yang ada di otak gue, yang ada di pikiran gue. Semua ketakutan, kegelisahan, kecemasan, semua hal yang menurunkan kadar optimisme gue terhadap hidup. Gue tahu ada Tuhan, tapi selain Tuhan gue butuh mereka juga. Mungkin hal-hal yang gue sebutkan diatas, yang jadi solusi gue memerangi itu semua, adalah kode dari Tuhan. Gue tahu nggak selamanya Tuhan membantu gue langsung. Sebenarnya, gue merasa senang dan bisa mengusir para demons itu kalau gue jalan-jalan. Masalahnya, gue jarang jalan-jalan. Gue belum berani jalan-jalan ke tempat yang lebih jauh dari lingkup Solo sendirian. Kenapa sendirian? Karena gue nggak terlalu suka keramaian. Kecuali sendiri diantara keramaian dimana tidak ada satu pun orang yang gue kenal. Gue lebih suka jalan-jalan yang manusianya kurang dari sepuluh. Ah udahlah, gue bingung. Mungkin gue bisa motret something besok. Bye!
2 comments
Yuk aku antar kalo mau motret :)
BalasHapusIni siapa ya? Mbak Din?
HapusJangan ragu untuk berkomentar, kawan!