Juni yang tak berasa Juni
Juni 02, 2015Juni yang tak berasa Juni. Waktu bergerak maju membunuh hari yang selalu berawal dengan pagi yang baru dan berbeda. Kemarin tak sama dengan hari ini, maka Juni setahun yang lalu sangat jauh berbeda dengan Juni hari ini.
Setahun yang lalu aku menanti Juni dengan penuh rasa bahagia, menghitung hari, tersenyum di sela padatnya tugas akhir semester dengan kata pulang yang mengawang. Juni tahun ini aku merasa gamang. Tak ada liburan, tak ada berebut tiket kereta,tak ada kata pulang. Aku benci, tak mau bagaimana lagi. Denial make more pain, stop it. Ya, ikhlas adalah hal yang harus dilakukan. Menyangkal dan terus menyangkal bahwa puasa tidak di rumah, bahwa lebaran pun entah dimana, bahwa memang begitulah sistem yang ada. Ketika kita berada dalam sebuah sistem, masuk dan mengikuti alurlah yang membuat kita bertahan. Juni dan Juli tahun ini mungkin tak ditakdirkan mengecap pulang, tapi jika aku masih bernyawa tahun depan,semoga pengorbanan tak libur berbalas hal yang menyenangkan.
0 comments
Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!