Untuk menjadi guru semakin sulit nampaknya
Juni 08, 2014
Barusan baca, Akta 4 udah nggak dikasih lagi kepada wisudawan lulusan FKIP mulai Juni ini. Jujur gue nggak seberapa ngerti arti Akta 4,yang gue tahu itu adalah akta mengajar,mungkin sejenis pengakuan untuk menjadi guru. Lalu konon kabarnya untuk menjadi guru harus ikut PPG, jadi belajar 1 tahun lagi untuk dapat sertifikat profesi guru.
Lantas apa maksudnya program profesi guru?
Jadi,lulusan FKIP itu belum pantas jadi guru?
Memang selama 4 tahun mereka belajar apa kalau nggak belajar jadi guru? .
Apa 1 tahun tambahan bisa membuat seseorang lebih profesional dibanding 4 tahun kuliah?
Konon,siapa saja selain sarjana pendidikan boleh ikut program ini. Kenapa?
Sebab desas-desus menyebutkan bahwa siapa saja, yang bukan lulusan FKIP boleh ikut PPG. Nah loo.. Dan untuk kalian yang pengen jadi PNS, syarat daftar katanya sih harus lulus PPG. Buat yang pengen dapat uang tambahan (sertifikasi), PPG juga wajib. Tapi untuk kalian yang menjadi guru tanpa tanda jasa, PPG dan semacamnya tak penting kan? Tapi realistis saja, jarang orang yang mau begitu.
Lalu gue berpikiran, semua orang masuk FKIP tentu disiapkan untuk jadi guru, entah pada akhirnya takdir berkata apa. Dan ketika lulus hanya memegang Sarjana Pendidikan saja, tidak dengan secarik kertas yang istilahnya memberi pengakuan kalau ia bisa menjadi guru, dan bisa menjadikannya guru tetap yang menaikkan kesejahteraan mereka, rasa-rasanya kok gimana gitu. Mungkin tidak masalah kalau namanya hanya Fakultas Pendidikan, masalahnya ada Keguruannya. Ganti aja sekalian namanya jadi Fakultas Ilmu Pendidikan . Atau fakultasnya dihapus aja gimana? Sekalian, biar semua orang jadi guru kan niatnya.
Kalau pendidikan profesi dokter ,sudah jelas anak kedokteran yang ikut. Begitu pula dengan akuntansi,notaris. Tapi kalau menjadi guru, gue denger semua boleh. Maaf ya anak fakultas lain, gue bukan apa-apa. Gue pikir anak FKIP itu banyak banget, sudah bersaing untuk dapat ikut PPG dengan sesama FKIP dari berbagai kampus, harus bersaing lagi dengan anak fakultas lain yang mungkin pengen jadi guru. Aroma pengangguran semakin merajalela kalau begini.
Gue yakin,kalau ada capres yang ngasih tahu bahwa PPG akan dihapuskan pasti itu mahasiswa FKIP kebanyakan akan milih dia.
Gue tahu, makin lama minat menjadi guru gue sendiri memudar. Entah kenapa. Adanya program PPG makin membuat malas. Udah kuliah 4 tahun (Amin) ditambah lagi 1 tahun. Itupun kabarnya untuk bisa ikut PPG ada seleksi lagi, bersaing lagi. Mending S2 sekalian kan? Tapi gue masih mikir sih,kalo S2 kira-kira gue akan kerja apa.
Minat menjadi guru gue emang memudar, tapi entah kenapa gue pengen ikut SM3T lulus nanti,mengajar entah di pulau apa. Aneh ya.. Entahlah, gue pikir dengan mengikuti itu akan mendapatkan pelajaran tentang hidup. Biar gue lebih bersyukur kali yaa... Biar gue bisa menumbuhkan keinginan menjadi guru.. Gue udah kecebur di FKIP,atas keinginan iseng zaman dulu, maka sekalian basah dan tenggelam adalah yang terbaik gue rasa. Tapi kalaupun guru bukan profesi gue pada akhirnya, gue harap Tuhan kasih profesi yang terbaik dan yang gue sukai. Gue bukan penakut,karena ada PPG terus jadi males jadi guru. Gue cuma belum yakin banget,tapi gue selalu berusaha untuk yakin.
Tapii, gue akan tetap terus belajar menulis, salah satu cita-cita gue menjadi penulis yang tentu punya karya yang ada di toko buku biar gue punya artefak peninggalan. Gue akan terus berpikir kemana setelah lulus nanti, mungkin pulang gue akan minta pendapat Mam dan Pap, mumpung gue baru semester 4.
0 comments
Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!