Sesuatu yang kumulai 5 Maret lalu selesai kemarin, 29 September jam 11 malam lewat 57 menit.
Sesuatu yang menyergapku pada suatu malam di bulan Maret, kukerjakan hingga akhir Mei. Pada Juni hingga Agustus tak kusentuh. Lalu aku rindu dan kembali bertemu sejak awal-awal September. Targetku awalnya 10 Oktober, tapi entah mengapa bisa selesai lebih cepat.
Kini pekerjaanku selesai. Belum benar-benar selesai. Aku sedang mengendapkannya, lalu mungkin akan kuedit ini itunya, hingga aku memberanikan diri. Menyiapkan untuk diterima atau ditolak.
Doakan aku.
- Rude.
- No Evil
And if there's a chance to be with you I promise
That I will speak no evil
And I will see no darkness
And I will only only hear your voice
- Let Your Hair Hang Down
The days would all be empty
The nights would seem so long
With you I see forever, oh, so clearly
I might have been in love before
But it never felt this strong
They'll take us where we want to go
Hold me now, touch me now
I don't want to live without you
You oughta know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love
You oughta know by now how much I love you
The world may change my whole life through
But nothing's gonna change my love for you
If you want change (you could have it)
Sleep on your bed (you could have it)
Bullet to my head (you could have it)
If you want love! (you could have it)
The way that you love (you could have it)
If you want time (you could have it)
I'll tell you no lie (you could have it)
Just don't kill, don't kill the magic (ohhh)
Just don't kill, don't kill the magic (ohhh)
I'm not ready to give up just yet
We could stay until we both forget
So baby, don't kill, (don't kill) don't kill the magic (ohhh)
Oooooh...
Woke up in the morning to another perfect stranger
Jumped into the shower to wash off the situation
I can't tell the difference if I'm crying or it's raining
Either way I know that there is something in the change
All I could think of is you in that sundress
And if there's a chance to be with you I promise
That I will speak no evil
And I will see no darkness
And I will only hear your voice
'Til the demons go back to where they belong
(Speak no, see no, hear no evil)
'Til the demons go back to where they belong
(Speak no, see no, hear no evil)
Yes there's a chance that I've fallen quite hard over you.
I've seen the paths that your eyes wander down
I want to come too
I think that possibly, maybe I'm falling for you
No one understands me quite like you do
Through all of the shadowy corners of me
I never knew just what it was about this old coffee shop
I love so much
All of the while I never knew
I never knew just what it was about this old coffee shop
I love so much
All of the while I never knew
And no I need you more than need
I want to hold you more than hold
When you stood in front of me
I think you know me more than know
And you see me more than see
I could die now more than die
Every time you look at me
Well I've seen you in jeans with no make-up on
And I've stood there in awe as your date for the prom
I'm blessed as a man to have seen you in white
But I've never seen anything quite like you tonight
No, I've never seen anything quite like you
Hidup adalah teka-teki.
Sayangnya, bukan teka-teki silang, hingga tak kau temu jawabannya di ensiklopedia,manapun
ossyfirstan.
Sampai. Sampai sejauh manakah aku akan berjalan. Berlari,berjalan,berhenti sebentar, di jalan raya bernama kehidupan.
Sampai. Sampai mana aku akan kelelahan. Lalu akankah ku bangkit atau justru menyerah,kalah, dan berhenti.
Sampai dimana aku akan berhenti. Benar-benar berhenti tak ada aku yang berjalan lagi.
Siapa. Siapa saja orang-orang yang menyapaku di perjalanan. Siapa saja yang menjadi teman-temanku hingga aku menghilang. Siapa saja yang memberiku kesan, dalam setiap perjalanan.
Tidak ada yang tahu sampai kapan aku berjalan. Semoga ketika aku berhenti, saat itulah aku memang siap untuk pergi
Tolong berhenti bertanya
Tentang satu dari rahasia Tuhan itu
Tak kutahu jawab dari pertanyaamu
Tolong berhenti bertanya
Dear Daddy
a startling thing when I know you are in the hospital today.
sorry, I can't stay by your side now. but, I always pray for you.
get well soon, Dad
I love you
Aku harap cerita ini benar-benar bisa selesai. Menjadi cerita pertamaku yang selesai, setelah dua cerita yang pernah kuselesaikan adalah bersama temanku, Yuni dan Ina. Aku harap jika cerita ini selesai, orang-orang yang membaca merasakan apa yang kurasa ketika menulisnya.
Sekarang, aku akan terus belajar menulis dari hati, menyelami, dan tetap menjadi diriku sendiri .
Dear Smartphone-ku
Kutulis semua ini dengan perasaan abu-abu. Campuran antara kesal,marah,sedih, dan entah-entah lain yang tak bisa dijabarkan dalam kata,kode atau rumus trigonometri. Terlalu banyak cerita aku dan kamu smartphone-ku. Kamu sering membuatku senang, apalagi jika kameramu menunjukkan performa kece-nya. Tapi kamu pernah membuatku sedih, seperti merelakanmu di Service Center selama sebulan, setahun yang lalu.
Kini kamu sakit lagi. Tak bereaksi sekuat apapun aku menyentuhmu. Mungkin hanya 50% yang bisa kugunakan darimu, bermodal keypad qwerty. Sayangnya, 50% lain adalah yang penting bagiku.
Bisakah kamu berhenti membuatku kesal? Kalau bukan dengan uang kumendapatkanmu, mungkin sudah kulempar. Ada sisi malas dariku untuk menyembuhkanku, memasukkanmu ke UGD tidak masuk dalam budget-ku. Tapi, aku membutuhkanmu.
Jadi bisakah kamu mengerti?
Untuk membuat dirimu sehat kembali. Tanpa dokter,tanpa sparepart baru, tanpa itu semua. Bahwa aku menyayangimu,tapi tolonglah mengerti kondisiku.
Regards
ossyfirstan
Selalu ada maksud dan tujuan baik dari segala tindakan. Bahkan seekor tikus yang mencuri rotimu,punya maksud baik utk memberi makan anaknya -ossyfirstan-
Ketika saya menyukai sebuah lagu, saya akan mengulang lagu itu berhari-hari, hanya lagu itu, hingga pada sebuah titik saya jenuh. Berganti lagu dan melakukan hal yang sama. Saya sedang menyukai Somebody That i Used to know dari Gotye ft Kimbra, sejak pukul 7 sampai sekarang setengah 11 saya menikmatinya . Saya pernah membaca sebuah artikel, katanya mereka yang memutar sebuah lagu terus menerus adalah orang yang kreatif. Saya tidak peduli, saya tidak tahu saya ini kreatif atau tidak.
Kadang di kost, jika saya menghidupkan speaker,saya terpaksa memutar lagu lain selain lagu yang sedang saya sukai. Saya merasa kasian sekali penghuni kost harus mendengar satu lagu yang itu-itu saja. Atau saya memilih mendengar dengan headset agar tidak ada yang terganggu dengan saya yang memutar lagu itu-itu saja.
Saya punya playlist tetap. Lagu-lagu yang saya sukai, yang tiap ada lagu baru yang saya sukai akan saya tambahkan disana. Hingga kadang terdengar lagu di laptop saya itu-itu saja.
Di saat saya bosan, saya akan mendengar lagu-lagu yang jarang saya dengar. Atau lagu zaman dulu kala.
Kadang, saya jenuh hingga playlist tetap itu terpaksa saya bongkar. Saya pilih-pilih. Meski suatu waktu lalu yang terbuang akan masuk lagi.
sudah.
Saya suka iseng ikut tes kepribadian di buku atau internet. Sebuah tes mengatakan saya phlegmatik, tes lain menyebutkan saya gabungan phlegmatik melankolis. Dan tes lain lagi mengatakan 70% saya phlegmatik, 12,5 melankolis, entah berapa persen sanguinis, disusul koleris. Saya menulis ini, karena biasanya dengan menulis saya bisa mengupas dan mengenal diri saya.
Dulu sekali, ketika kelas 7 saya pernah membaca tulisan mengenai sanguinis, phlegmatik,koleris,dan melankolis. Saat itu, saat teman saya berkata,"Eh ini pas banget dengan gue. Gue sanguinis!" atau "Kayaknya aku melankolis deh,", saya hanya terdiam dan berpikir tidak ada yang benar-benar saya. Mungkin saya gabungan dari semuanya, saya merasa tidak ada yang dominan.
Saya merasa saya bukan sanguinis karena saya nggak suka menjadi pusat perhatian. Saya merasa saya bukan orang koleris karena saya tidak suka memimpin. Saya merasa saya bukan melankolis yang terlalu serius dan kritis. Saya juga merasa bukan orang yang plin plan seperti phlegmatik.
Tapi mungkin phlegmatik cukup banyak mengambil porsi di diri saya. Saya tidak terlalu menyukai keramaian. Saya tidak suka pesta, bahkan saya merasa kebingungan saat lebaran dan tamu berdatangan. Namun ada kalanya ketika saya nyaman, keramaian bukan masalah besar. Saya tidak tahu saya penghindar konflik atau bagaimana. Tapi ketika ada keributan di kelas saya memilih menonton, teman saya bilang saya phlegmatis karena hal ini.
Katanya, orang phlegmatik suka pada hal yang sama, memesan makanan yang sama,pergi belanja di tempat yang sama, senang dengan hal yang stabil menurut mereka. Mungkin benar , ketika saya sudah nyaman pada sesuatu saya malas pindah. Saya tetap di kost yang sama disaat teman saya mungkin ada yang sudah 4 kali pindah. Saya pernah membeli sepatu yang sama persis karena saya nyaman sampai sepatu itu tidak ada lagi di toko. Saya membeli merk pulpen yang sama. Saya menyukai merk kopi yang sama, meski dengan terpaksa pindah karena kopi itu tidak dijual disini.
Saya tertawa membaca orang phlegmatis adalah orang yang suka menyimpan apapun yang mereka anggap kenangan. Saya rasa itu benar. Sejak SD saya menyimpan ulangan saya, meski sekarang entah dimana. Namun hasil ulangan SMP dan SMA masih saya simpan. Saya menyimpan tiket-tiket kereta. Saya menyimpan notes-notes saya sejak SMA. Saya menyimpan kaos olahraga SMA saya yang penuh tandatangan. Saya menyimpan nota-nota belanja, hal yang mungkin tidak penting. Bahkan saya pernah hendak menyimpan bubuk pensil rautan UN sebelum akhirnya terbuang. Banyak hal yang saya simpan di kamar saya, hingga mama saya mengatakan saya menyimpan sampah. Jadi kalau saya bersih-bersih kamar saya akan membuang banyak sekali sampah. Saya selalu mengikat kaki saya dengan tali sepatu. Selain itu saya mengingat tanggal-tanggal saya membeli sesuatu, handpone pertama saya dibeli 4 Mei 2007.
Terserah katanya ciri jawaban phlegmatis. Mama saya sering sebal karena saya sering menjawab terserah. Saya memang kadang mencari aman, atau sebenarnya saya memang tidak punya pilihan.
Tapi saya merasa bukan phlegmatis karena saya merasa kurang sabaran. Ciri phlegmatis sabar bukan? Saya merasa bukan phlegmatis karena saya paling suka mengerjakan beberapa hal bersamaan, sebab katanya phlegmatis fokus pada satu hal. Saya merasa bukan orang yang tenang. Saya bukan orang yang suka menunda tugasseperti ciri phlegmatis karena saya senang ketika saya bebas tanpa tugas apapun. Tapi saya mungkin kurang konsisten mengerjakan tugas dari saya sendiri, menulis yang tak pernah selesai misalnya.
Bagaimana dengan melankolis?
Mama saya bilang saya tertutup. Bagaimana dengan kebiasaan saya ngetweet? Tweet saya mungkin hanya secuil yang terjadi dan saya rasakan. Di blog ini,saya sedikit terbuka. Sekarang misalnya. Sebuah artikel berkata melankolis senang menjadi anggota kelompok dan tidak suka dipimpin. Saya rasa ini benar.Saya menyukai novel dan menulis, katanya hal itu disukai orang-orang melankolis. Saya lebih memilih ulangan menulis daripada harus lisan.
Tapi saya bukan melankolis ketika, ketika saya bukan orang yang teliti. Statistika saya jelek karena saya tidak teliti. Saya tidak tahu saya orang yang kritis dan analitis. Saya benci data,angka dan grafik sedang melankolis katanya mencintainya. Tapi saya rasa saya tidak perfeksionis. Kalau orang melankolis adalah mereka yang kamarnya rapi, mungkin saya bukan melankolis. Kadang saya merasa nyaman-nyaman saja dengan kamar yang berantakan,tapi sesekali saya stres sendiri melihatnya hingga saya membereskan.
Saja jelas bukan sanguinis yang memotong pembicaraan guru untuk mencairkan suasana. Saya bukan manusia yang menjadi pusat perhatian. Papa saya sering menegur saya yang kadang sulit tersenyum, jelas bukan saunguinis yang senyum terus.
Saya tidak menyukai persaingan seperti koleris. Mungkin ketika SD saya pernah menikmati sebuah persaingan, menikmati ego saya bicara, namun sejak SMP saya tidak terlalu peduli. Saya tidak terlalu suka tantangan. Saya cuma hal yang aman.
Entahlah.
Saya percaya setiap manusia unik. Atau kata lain dari unik adalah aneh. Teman-teman SMP dan SMA beberapa mengatakan saya agak aneh. Tidak masalah. Tidak peduli sebenarnya saya ini dominan yang mana, saya hanya akan terus berusaha menjadi manusia yang baik dan berguna.
[Gotye:]
Now and then I think of when we were together
Like when you said you felt so happy you could die
Told myself that you were right for me
But felt so lonely in your company
But that was love and it's an ache I still remember
All her life she has seen
All the meaner side of me
They took away the prophet's dream for a profit on the street
Now she’s stronger than you know
A heart of steel starts to grow
All his life he's been told
He’ll be nothing when he’s old
All the kicks and all the blows
He won't ever let it show
'Cause he's stronger than you know
A heart of steel starts to grow
Saya sedang memantapkan hati sekarang. Kaki saya sudah tenggelam disini,dan menceburkan diri mungkin yang terbaik.
Saya sedang memantapkan hati bahwa saya akan menjadi guru selepas lulus nanti. Mungkin dulu saya memilih jurusan ini karena penasaran ditambah sedikit iseng ala saya. Tapi ketika Tuhan meng-acc saya masuk jurusan ini , mungkin itu 'kode' Tuhan bahwa saya sebaiknya menjadi guru atau berkecimpung di dunia pendidikan khusus.
Saya sedang mengikhlaskan diri. Ikhlas dari segala bisik-bisik di kepala saya. Ikhlas dari penyesalan dan kata seandainya yang pernah merangsek di otak saya. Saya berusaha mengikhlaskan apa yang pergi dari hidup saya dan apa yang Tuhan berikan pada saya.
Saya sedang berusaha menemukan diri saya. Menemukan jati diri saya sesungguhnya. Mencari siapa saya, apa mau saya, dan kenapa saya harus bertahan hidup.
Saya sedang dan selalu ingin melakukan hal yang saya suka. Saya menulis,karena saya senang. Dan belajar menjadi manusia konsisten dengan menyelesaikan apa yang saya mulai. Saya terus membaca banyak hal karena saya suka. Saya memotret apapun yang saya suka.
Saya sedang berusaha menjadi anak yang berbakti, dan akan selalu
berusaha. Semoga saya tidak pernah mengecewakan mereka,semoga saya bukan
anak yang memberatkan mereka, apalagi membuat mereka menangis dan
mengelus dada.
Saya sedang berusaha menjadi kakak yang baik. Lupakan bermimpi memiliki seorang mbak/mas yang pernah saya inginkan. Karena saya sedang berusaha menjadi kakak yang membuat adik saya bangga. Karena saya ingin menjadi contoh yang baik, kakak yang menyenangkan bukan menyeramkan
Saya sedang berusaha menjadi teman yang baik. Saya percaya, saya tidak bisa menyenangkan hati semua orang. Saya percaya,bukan manusia jika tidak ada yang tidak suka padanya. Tapi saya berusaha menjadi teman yang baik dan jujur untuk mereka.
Saya sedang tidak peduli dengan omongan orang tentang saya yang sendiri. Saya berpikir saya masih muda, banyak hal yang ingin saya lakukan dengan kebebasan tanpa ikatan bernama pacaran. Saya tidak ingin menganggu hidup orang lain disaat saya masih mencari siapa saya ini. Saya rasa, akan ada waktunya dimana saya bosan untuk sendiri,dimana saya bertemu seseorang yang membuat saya yakin. Ada ada masa dimana Tuhan membuat saya percaya bahwa manusia diciptakan berpasangan.
Pada akhirnya, saya sedang berkaca dan menelusup ke dalam diri. Bertanya bagaimana agar hidup saya tidak sia-sia. Dan percaya, tentu ada alasan dan peran meskipun kecil kenapa Tuhan membiarkan saya hidup di dunia.
If I saw you in heaven?
Would it be the same
If I saw you in heaven?
I must be strong
And carry on,
'Cause I know I don't belong
Here in heaven.
Would you hold my hand
If I saw you in heaven?
Would you help me stand
If I saw you in heaven?
I'll find my way
Through night and day,
'Cause I know I just can't stay
Here in heaven.
Time can bring you down,
Time can bend your knees.
Time can break your heart,
Have you begging please, begging please.
Beyond the door,
There's peace I'm sure,
Adil. Apa sih adil itu?
Kalau kita buka kamus, adil pasti berarti sama rata, tidak berat sebelah, tidak memihak. Tapi itu kan teorinya. Gue sendiri menganggap adil adalah sesuatu yang abstrak, entah bagaimana dengan orang lain. Dan menurut gue, hanya Tuhan yang adil di dunia dan di akhirat. Manusia? Manusia, terutama yang penegak keadilan adalah mereka yang berupaya berlaku adil.
sering banget kita mengeluh hidup ini nggak adil, yang begini nggak adil, pembagian kelompok tugas nggak adil.
Kadang, ketika rencana tidak sesuai dengan realisasi, ketika harapan tidak sesuai kenyataan, ketika keinginan tidak bisa diwujudkan kita menganggap itu tidak adil.
Tuhan memberi apa yang kita butuhkan buka kita harapkan,inginkan atau rencanakan. Meski kadang yang kita butuhkan adalah yang kita rencanakan,harapkan atau kita inginkan.
Itulah yang disebut adil. Tuhan tahu kebutuhan kita meski kadang kita nggak tahu dan malah mengharap yang lain..
Jadi, kalau ketika pembagian kelompok kita merasa nggak adil, ketika pembagian tinggi badan kita merasa Tuhan nggak adil, ketika apa yang kita inginkan nggak bisa kita raih, mungkin kita harus percaya itu yang terbaik untuk kita. Dan, selalu ada hikmah di belakang semuanya.
Cinta adalah ketika mama tetap memelukku meski aku belum mandi
Cinta adalah ketika papa menunda makannya untuk membukakan kerang-kerangnya untuk makan malamku
Cinta adalah ketika mama menjemputku di tengah deras hujan
Cinta adalah ketika papa memarahiku malas makan
Cinta adalah ketika papa sehabis solat berdoa dengan kalimat yang sama untuk anak-anak mereka
Cinta adalah ketika mama menyodorkan es krim yang dipegangnya padaku meski ia ingin menghabiskan sendiri
Cinta adalah ketika aku merasa tempat ternyaman adalah diantara mereka
Cinta adalah semua sebabku merindu.
Mama, papa, aku mencintai kalian. Mencintai karena Allah
Satu berarti aku
Di tengah tidak keruan
selama mencari siapa 'aku;
Dan pelajaran mencintai aku dan diriku
Aku bertahan pada satu
Dua ada nanti
Nanti adalah pada suatu hari
Kala satu ditambah satu
Di suatu waktu jika panjang umurku
Maka kunikmati 'satu'-ku
sebelum satu bertambah satu
Tetap konsisten adalah hal yang sulit bagi saya dalam mengerjakan sesuatu. Dalam menulis lebih tepatnya. Terlalu moody dan berpindah fokus dari tulisan satu ke tulisan lain. Itulah mengapa tulisan saya belum ada yang selesai sejak SMA. Sejak saya pernah menyelesaikan 2 naskah bersama 2 teman dan berujung penolakan.
Konsisten adalah musuh terbesar. Saya adalah musuh saya sendiri
Pernah nggak kamu bertanya ke diri kamu sendiri, apa tujuan hidup ini?
Di pelajaran agama saya, dikatakan bahwa manusia hidup sebagai khalifah. Manusia sebagai pengelola bumi. Karena saya percaya dengan agama yang saya anut, saya yakin bahwa tujuan saya hidup untuk menjadi mengelola dan menjaga bumi ini. Saya juga mendapat jawaban bahwa saya hidup untuk menjadi hamba Allah.Dan kalaupun hidup ada perjalanan hingga berhenti, dan di suatu masa ada 'kado' surga dan neraka, saya percaya semua orang tidak ada yang masuk neraka. Surga sudah pasti jadi tujuan setiap orang, pembunuh keji sekalipun.
Tapi saya merasa jawaban itu terlalu general untuk saya. Saya ingin jawaban yang lebih detail dari diri saya. Ketika saya tanya tujuan hidup ini, ketika itu pula saya mempertanyakan akan jadi akan saya setelah lulus nanti. Akan kemana saya setelah ini. Untuk siapa dan mengapa saya harus hidup, sampai ke pertanyaan nggak penting seperti kalau hidup itu pilihan apa mati juga begitu.
Sebuah lagu yang saya dengar bicara bahwa semua orang punya satu peranan dalam hidup. Itulah yang saya tanyakan, peran apa yang saya dapatkan di dunia ini. Dan meski saya tidak tahu apa peran saya, saya percaya bahwa setiap manusia punya peran di dunia ini.
Penjambret punya peranan agar kita lebih hati-hati dengan barang bawaan di jalan. Guru punya peranan dalam pendidikan. Anak jalanan punya peranan menyadarkan kita yang jarang bersyukur. Saya percaya, saya punya peranan di dunia ini.
Aduh... saya jadi bingung sendiri.
Selama saya belum tahu tujuan hidup saya sendiri, saya akan berusaha menjalani hidup dengan baik. Menjadi anak yang berbakti mungkin adalah tujuan hidup saya untuk keluarga saya karena saya tidak mengerti tujuan untuk saya sendiri. Akan kemana hidup ini? Apa yang saya cari di hidup ini? Apa yang saya inginkan dalam hidup saya? Dan pertanyaan lain yang menggumbal biarlah menjadi pertanyaan. Kadang kita perlu berjalan untuk menemukan jawaban, dan kadang tidak semua pertanyaan punya jawaban atau pertanyaan memang bisa dijawab dengan sejuta pertanyaan lain.