Bintang mati yang dicari
Februari 01, 2016
Bintang itu hanya bintang mati. Bintang yang mungkin sudah bunuh diri. Bintang itu berarti bagi sebagian orang. Namun kadang hanya secuil dipandang. Bagi saya, bintang itu hanya sebuah toge di sepiring gado-gado.
Saya sangat suka quote yang berbunyi "work for a cause, not for applause..."
Kenapa? Karena begitulah seharusnya. Begitulah maka motivasi saya menulis, ya untuk diri sendiri. Untuk terapi dan lainnya yang pernah saya bahas zaman dulu. Tepuk tangan itu akhir. Tapi menyelesaikan sesuatu, dan saya puas, itu yang penting. Toh ngebacot di sini itu, sebenarnya saya lagi berusaha memahami otak saya sendiri.
Saya tidak mengerti, dimanapun saya , facebook, wattpad, instagram (ini tidak punya tapi kurang lebih sama), saya selalu melihat mereka yang melakukan sesuatu untuk diapresiasi orang lain.. Sayapun kadang membagi tulisan saya, foto saya. Tapi banyak yang menginginkan itu berlebihan. Bahkan sampai terdengar mengemis jika tulisan itu bisa bicara. Seperti meruntuhkan harga diri saja. Memang bintang itu... bisa jadi nasi kucing? Bisa sih, kalau ada yang mengkomersilkan apa yang diunggah itu. Kecuali, memang perlu bintang atau apalah itu untuk sebuah perlombaan. Ya, tapi kita nggak bisa maksa.
Ya saya tahu, dalam hirearki Maslow, di bagian agak atas ada penghargaan atau pujian. Ya tapi... Baiklah. Pada akhirnya semua orang punya tujuan masing-masing. Sekian. Saya bingung ngasih judul racauan ini apa
0 comments
Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!