Meracau (Lagi)

Februari 09, 2016

Tulisan ini akan ngalor-ngidul. Nggak usah di baca. Cuma racauan saya biar tenang, lega, dan bisa melakukan apapun sebebasnya.
Sehabis solat magrib tadi saya sudah meniatkan untuk meracau sejenak di blog sebelum melakukan hal-hal yang harus saya lakukan sampai pukul 7. Sayangnya modem saya pakai acara bersembunyi dan saya harus mencari-cari. Belum lagi membuka laptop dan saya terdistraksi satu jam sendiri. Tapi, saya masih mau bicara di sini. Tapi, masih banyak yang mau saya katakan di sini. Tapi, saya pikir tak mengapa saya mengeluarkan semuanya agar saya nanti bisa konsentrasi. Sebab, begitu banyak pikiran menyeruak di otak saya. RIUH. Saya tidur jam 12 sepulang dari SLB dan kehujanan, lalu membuat mi, tidak habis, saya tidur dan bangun pukul empat sore. Bahagia 
Saya pulang penelitian pukul 11 tepat, ditinggal angkot yang melaju ketika saya belum sampai pinggir jalan. Belum lagi pakai acara hujan di tengah jalan. Dan payung saya dengan cantiknya tidur manis di tas satunya. Dan bres... hujan menghunjam saya begitu keluar dari angkot. Dan begitu sampai gerbang belakang, bus kampus tak kelihatan. Perut lapar. Dan saya memutuskan menerobos hujan. Dan... what the crazy thing that you did today? Saya akan menjawab,berjalan cepat menerobos hujan dengan helm!
Sudah. Selanjutnya saya bahagia bisa tidur 'tewas' bersama hujan yang menderu ganas. Kemudian, saya menulis di sini. Sata memulainya pukul tujuh lebih dikit, lalu distraksi menghampiri saya. Banyak. Yang buka wattpad dan malah upload cerita, buka blog uns, dan segala macam. 
Saya nggak tahu, sebenarnya apa yang ingin saya katakan di sini. Saya cuma mau free writing dan membebaskan diri saya. All demons grow up again now. Saya takut. Banyak. Saya takut tidak bisa menyelesaikan skripsi saya secepatnya yang berdampak ketakutan saya nggak bisa cepat-cepat pulang. Saya takut, saya takut menghadapi the real life after graduate. Saya takut bosan bekerja. Saya pengin S2, tapi... jurusan yang saya inginkan itu... dan setelah itu.... Dan pertanyaan ke dalam diri saya bahwa saya mau melanjutkan sekolah itu, karena saya mengulur-ulur waktu, atau saya memang ingin. Ya, saya memang ingin, tapi jurusan yang saya inginkan itu... dan pekerjaan yang saya inginkan belakangan ini... CRAP!
Saya nggak tahu lagi, begitu banyak yang mau saya katakan sampai saya hampir berapa jam ya, di depan sini, diam, berpikir, menulis, nggak selesai-selesai dan kerjaan saya jadi terabaikan.  Kopi saya belum habis untungnya.
Sudahlah. 

You Might Also Like

0 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram