Saya tidak pernah melakukannya.
Mei 26, 2015
Mereka berkata, mereka bicara, mereka memvonis, seolah-olah mereka tahu isi kepalamu.
Saya duduk di kursi panjang di lobi kampus, bersama seorang teman. Saya bercerita tentang lomba menulis dongeng. Dia bilang imajinasi saya bagus, lalu dia bilang kadang imajinasi saya suka SARA. Saya tidak peduli saat itu, tapi mendadak malam ini saya peduli.
Fyi kadang saya tidak tahu mengapa, ingatan saya suka mengambil memori acak, sepanjang hari potongan adegan gak penting datang atau cuma suara dan sepotong kalimat yang terus muncul. Membuat saya berpikir, menganalisa, menebak-nebak. Kurang kerjaan? Tapi itulah cara membuang potongan dan suara dari memori itu.
Kamu nggak mengenal saya. Kamu cuma berkata seakan kamu tahu saya. Kapan saya menulis sesuatu yang SARA ? Saya pikir kamu nggak pernah baca tulisan saya kalau kamu berkata begitu. SARA, suku agama ras adat, benar? Saya nggak pernah nulis tentang suku, agama, apalagi ras dan adat atau antar golongan? Imajinasi saya yang kadang nyeleneh itu adalah tentang kucing, makhluk luar angkasa, kematian, dan entah apalah. Saya nggak tersinggung kok, saya juga nggak marah. Setiap orang boleh bicara sesukanya. Kalimatmu cuma membuat saya bertanya, kapan saya menulis hal berbau SARA. Dan saya tidak pernah melakukannya seperti kamu yang tidak pernah membaca tulisan saya.
Malam. Sesungguhnya saya tidak sedang ingin berbicara ini padamu. Kamu sudah lupa. Saya hanya ingin memastikan ke diri saya, bahwa saya tidak pernah menulis begitu
Tapi mungkin,ketika saya bicara, dan kamu mendengar, dan kamu anggap itu sebagai SARA. Baiklah, terima kasih. Semoga saya bisa lebih baik.
0 comments
Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!