Ketika nama yang keluar di luar dugaan ...
Mei 22, 2017
Kalau ngomongin keberuntungan, gue merasa bahwa gue cenderung beruntung untuk hal-hal selain akademik, misalnya, waktu SMP tabungan tak seberapa gue mendapatkan hadiah televisi, gue suka iseng ikut giveaway buku dan mungkin sekitar tujuh atau lebih gue memenangkannya. Ah, ya, gue juga pernah dapat giveaway baju. Semuanya didapatkan dengan model iseng, menjawab iseng, dan tanpa ekspektasi.
But... rasanya gue nggak pernah beruntung dalam hal memilih sesuatu saat kuliah. Mungkin bukan kata beruntung yang tepat, tapi, gue selalu mendapatkan apa yang tidak gue ajukan. Ketika gue mengajukan untuk PPL di SLB E, yang keluar di SLB Negeri. Ketika gue mengajukan dosen X dan Y, hanya satu nama yang benar-benar dari pilihan gue. Berdasarkan pengalaman itu, gue ga berekspektasi tinggi untuk dosen pembimbing tesis. Kasarannya, kalau perlu, gue kosongin sekalian itu nama dosen pembimbing gue, tapi tetap gue isi juga, dengan nama-nama yang gue inginkan tetapi, tidak menaruh harapan. Menaruh harapan hanya akan menyakitkan ketika yang terjadi tak seperti yang kita inginkan.
Tadi pagi pengumuman dosen pembimbing. Sebelum berangkat, gue udah bilang sama diri gue: Ci, siapa pun nama yang keluar nanti, lu terima ya.
And you know what? Nggak ada satu pun nama yang gue tulis yang keluar. But i'm not sad. Tubuh gue mulai memberikan reaksi yang aneh, gue ketawa dan gemas sendiri. Gue kaget kenapa bisa jauh banget tetapi... gue menerimanya. Karena, mau sekuat apa pun, denial gue, nama dosbing tak akan berubah. Selama di kampus gue malah senyam-senyum dan terlihat bahagia, padahal gue sedang berusaha mendeskripsikan perasaan gue, sebenarnya otak dan hati gue tuh merasakan apa, dan sampai sekarang gue gak tahu. Tapi gue bersyukur gue gak dapat info ini pas gue lagi di zona nggak baik-baik saja, mungkin reaksi tubuh dan pikiran gue bisa berbeda.
Yang gue pikirkan sekarang, gue harus memulai dari mana.
Dari mana gue memulai tesis gue. Oke, gue punya judul, gue punya konsep, but... gue belum tahu gue harus mulai dari mana. Tetapi satu hal, gue akan memulai secepatnya. Gue akan berpikir keras untuk memodifikasi diri gue agar terbiasa mengerjakan sesuatu tanpa procrastination. Semoga gue bisa memulai dengan baik, bekerja dengan efektif dan efisien, juga... lulus awal tahun depan.
0 comments
Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!