When you a morning person but a night owl too
Mei 25, 2017
Gue sedang mengalami krisis konsentrasi, dan sedang berpikir keras untuk memodifikasi diri gue untuk lebih tertata jam kerjanya seperti dulu. I'm a morning person, actually. Gue bisa mengerjakan apa-apa dengan cepat dan tanpa distraksi kalau gue bangun paginya nggak tidur lagi, tetapi langsung bangun-cuci muka dan mengerjakan. Konsentrasi itu akan bertahan sampai jam sepuluh atau atau selanjutnya jam sebelas. Kemudian, memburuk dan akan bagus lagi selepas magrib sampai jam sepuluh, dan berubah jadi night owl yang bisa melek dan jumpalitan di jam satu-dua malam. Sayangnya, kuliah sekarang dimulai jam 10, dan berakhir kadang sudah jam empat gitu. Pulang kuliah gue udah capek, dan nggak maksimal pas abis magrib. Sisi malas gue berupa sudah subuh tidur lagi pun sulit dihentikan. Dampaknya, gue jadi begadang tapi nggak produktif. Gue memaksa otak gue, tetapi dia nggak bisa semaksimal ketika gue mengerjakan pagi atau tengah malam, lebih lagi distraksi. Ah, lelah gue dengan distraksi. Gue harus menjauhkan diri dari smartphone mungkin. Gue akan menggunakannya hanya untuk tethering ke laptop gue.
Gue udah mau tesis, ada tagihan ulangan-ulangan, dan tugas lain, gue mikir, untuk memodifikasi diri gue. Gue akan berusaha bangun pagi itu nggak tidur lagi dan tidak tidur larut malam. Mungkin, karena besok puasa, abis sahur, gue bisa ngerjain apa-apa dan nggak usah tidur lagi. Gue tahu rasanya sulit jadi morning person, yang otaknya bagus di pagi hari, tapi juga cemerlang di tengah malam. Gue harus istirahat di siang hari yang cukup kalau nggak kuliah untuk mengakomodasi itu semua. Sudah ah, sekian racap gue. Semoga mulai besok, gue bisa bangun pagi dan bersemangat menyelesaikan apa pun, dan... rajin ke perpus biar nggak ngantuk
0 comments
Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!