Berbagi Bangku

April 17, 2014

Dari kecil, orangtua yang baik pasti mengajarkan anaknya untuk berbagi. Berbagi roti ke teman, berbagi mainan, hingga berbagi kepada mereka yang kurang mampu.
Sesuatu yang sejak dini ditanamkan oleh orangtua,pasti akan membekas pada anaknya. Orangtua mungkin tidak secara langsung mengatakan ,"Kamu harus berbagi ini itu dan lainnya,". Tapi saya rasa, orangtua yang baik menanamkan konsep pada anaknya,seperti seorang guru matematika yang menerangkan dari mana 4 + 4 = 8.  Kadang konsep itu ditunjukkan orangtua lewat contoh,perilaku. Anak kecil adalah peniru ulung. Perilaku orangtua yang baik akan menghasilkan anak-anak yang baik pula. Namun terkadang ada kondisi dimana perilaku orangtua bertolak belakang dengan anaknya.

Baiklah, mari tinggalkan pembicaraan tentang orangtua. Ini adalah secuil komentar saya tentang sebuah berita yang saya baca sore tadi di sini . Sesuatu yang menggelitik saya untuk berkomentar, mengemukakan pendapat di blog ini. Karena cuap-cuap di twitter mungkin akan kepanjangan.

Salah satu penerapan dari konsep berbagi adalah berbagi bangku. Berbagi bangku adalah menyerahkan bangku pada yang lebih berhak, berlaku untuk kereta,bus,angkot, dan angkutan lainnya.  Sudah jelas, bahwa dalam kondisi penuh yang muda dan sehat harus mengalah untuk berdiri kepada mereka yang berhak. Siapa mereka? Mereka adalah lansia, ibu hamil, ibu dengan anak kecil, dan anak berkebutuhan khusus. Di bus atau kereta biasanya terdapat stiker siapa yang diutamakan mendapat tempat duduk.



Berbagi kadang memang tidak mengenakkan. Jujur sajalah, berdiri di bus apalagi perjalanan masih jauh itu sangat melelahkan. Pegal,kram,pinggang sakit, kadang kalau beban yang kita bawa berat perjalanan makin merana.
Tapi,bagi saya, ibu hamil maupun yang mengagendong anak,kakek-nenek, anak dengan kruk,autis,dsb akan merasakan penderitaan yang berlipat-lipat dari yang kita rasakan. Contoh saja ibu hamil, membawa bayi di dalam perut kemana-mana sja sudah susah , lalu dimana hati nurani kita membiarkan itu ibu-ibu berdiri? Pernah nggak bayangin misal ibu hamil itu mama kita, atau untuk yang perempuan suatu saat jadi ibu hamil dan berdiri di sepanjang perjalan.
Atau pernah nggak mikir, kakek-kakek yang berdiri itu kakek kita?  Atau orang yang berdiri dengan kruk sedang kita asik-asik duduk itu salah satu saudara kita? Piye perasaanmu?

Bagi saya, berbagi bangku kepada yang diutamakan untuk duduk adalah ciri kedewasaan seseorang. Di mata saya, dewasa bukan dilihat dari cara berpakaian,cara berdandan,apalagi status hubungan percintaan. Dewasa dilihat dari bagaimana kita berperilaku seperti dimana kita bisa tertib mengantri,tidak menerobos lampu merah, dan tentu berbagi bangku.
Saya salut dengan mental bangsa luar, membiarkan bangku khusus difabel/ibu hamil dkk kosong dan mereka berdiri. Mereka malu duduk disana. Saya salut suatu hari saya naik BST dan ketika segerombolan lansia masuk,segerombolan TNI yang ada di bus langsung berdiri menyilakan para lansia duduk meski mereka membawa kerir yang berat.Saya merasa sensasi senang tersendiri ketika memutuskan berdiri dan membiarkan mereka yang berhak duduk, kalian pasti merasakan itu juga.
Tapi saya juga pernah miris ketika ada ibu menggendong anaknya terpaksa berdiri ketika bus sudah penuh sesak sedang dipojok ada laki-laki yang normal.Okey,mungkin dia bukan lelaki.


Kita datang duluan?
Kita sama-sama bayar?
Kaki kita sakit kalau berdiri?
Lupakan itu, dan mari belajar ikhlas kawan.  Saya selalu percaya, jika kita berbuat baik Tuhan akan membalasnya. Mungkin tidak sekarang,mungkin nanti. Bisa saja ketika sekarang kita mempersilakan duduk nenek-nenek, suatu waktu ketika kita jadi nenek-nenek dan berdiri di bus ada anak muda yang memberi tempat duduknya.
Jadi, ketika kita masih mampu berdiri dan ada yang lebih membutuhkan untuk duduk berikanlah bangku kita. Bukan pura-pura tidur, bukan pura-pura tidak lihat, bukan ngomel di sosial media, atau menyalahkan mereka.

Saya bukan ingin menggurui,bukan sok bijak, bukan. Saya hanya seorang manusia yang miris membaca sebuah berita dan terinspirasi menulis tentang berbagi bangku.
Selamat malam..


You Might Also Like

0 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram