Review FIlm Laura & Marsha
April 23, 2014Di salah satu April's Challenges saya adalah menulis review buku. Tapi,tidak ada buku baru yang bisa dibaca dan direview,jadi saya mereview film. Intinya sama, saya mereview sesuatu.
Jangan bayangkan Film The Raid 2 atau Rio 2 yang saya review. Saya hanya akan bercerita tentang film tahun lalu yang saya tonton.
Laura & Marsha. Itu film yang akan saya review hari ini.
Laura ( Prisia Nasution ) adalah seorang single mother yang bekerja di agen wisata. Memiliki seorang anak dan ditinggalkan suaminya tanpa sebab yang jelas. Sedang Marsha (
Adinia Wirasti,) adalah sahabat Laura sejak SMA yang single dan bekerja sebagai penulis. Latar belakang Marsha kurang ditampilkan disini,penonton seakan disuruh menebak-nebak. Tidak seperti latar belakang Laura yang dijelaskan diawal.
Marsha mengajak Laura untuk trip ke Eropa, awalnya Laura menolak. Namun entah mengapa akhirnya ia mengiyakan ajakan Marsha. Laura dan Marsha adalah dua sahabat dengan karakter yang berbeda jauh. Laura sangat rapi,bergaya hidup sehat,perfeksionis, dan planner. Sedang Marsha jenis orang yang santai,impulsif,
go with the flow. Lihat aja style mereka awal mereka berangkat Laura bawa koper dan Marsha dengan carrier.
Cerita film ini adalah kisah mereka selama di Eropa dengan berbagai rintangan drama dan sebagainya.
Dimulai mereka sampai di Amsterdam, menyewa mobil. Si Marsha bangun kesiangan lalu Laura marah-marah. Marsha dengan asal memasukkan lelaki asing ke mobil mereka hingga akhirnya Laura mengeluarkannya. Dan mereka tersesat di hutan, bertemu lelaki-lelaki hidung belang, menyelamatkan diri dan seterusnya.
Laura dan Marsha bercerita tentang kekuatan persahabatan. Dibangun dengan karakter yang kuat. Membuat saya rada sebel dengan Marsha tapi jengah juga dengan Laura. Saya cukup menikmati film ini, mata saya disuguhi beberapa tempat di Eropa.
Saya juga suka bagian Laura dan Marsha berantem setelah mereka mencuri dan bersembunyi. Tidak banyak film yang saya tonton dialog berantemnya panjang begitu
Tapi, ada beberapa yang mengganjal bagi saya di film ini.
1. Kebetulan. Alangkah banyaknya kebetulan. Kebetulan nemu rumah bir, kebetulan naik karavan yang isinya band indie kesukaan Marsha. Kebetulan cowok yang numpang di mobil mereka itu temannya suami si Laura. Kebetulan lagi jalan ada toko yang cari pekerja.
2. Saya nggak ngerti apa tujuan adegan sebuah mobil menabrak Laura,lalu koma eh tiba-tiba bangun dan nggak kaya nggak ada apa-apa.
3.Awalnya Laura keukeh nggak mau ikut trip,tapi kok tiba-tiba nggak ada alasan jelas langsung mau gitu
4.Endingnya mungkin agar berlebihan menurut saya.
Okey, itu review dari saya. 6 dari 10 cukuplah. Semoga film tentang trip makin banyak di Indonesia *)
0 comments
Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!