Memaksa diri

Mei 26, 2014

Saya tahu, semua yang dilakukan karena keinginan dan ingin dengan sedikit paksaan dari dalam diri akan berbeda.
Saya ingat,ketika awal saya menulis Odrei,saya seperti mendapat suntikan hingga saya menulis tengah malam karena saya bingung dan tidak dapat tidur karena gatal untuk menulisnya. Ketika itu saya merasa tenang,merasa lepas. Lalu saya meninggalkan Odrei lama, karena tugas dan pikiran bagaimana menulis kelanjutannya. Sekarang saya melanjutkannya lagi, ada libur Selasa-Minggu, meski Rabu masuk 1 pelajaran. Ada rasa yang berbeda,seperti kehilangan Odrei,kehilangan sinisnya, mungkin saya kurang sinis seperti dulu.

Baik,bukan itu yang ingin saya bicarakan.
Tadi, di kampus saya mendengar teman saya bernyanyi lalu sebuah liriknya memunculkan ide untuk menulis, saya menulisnya hanya selembar tapi saya puas. Ada teman presentasi dan saya mendengar kalimat aneh, kembali mencetuskan selembar tulisan. saya menulis 6 lembar tulisan berbeda dari setiap kalimat yang saya dengar. Awalnya saya menulis penuh kesinisan,lalu berujung kehilangan sinis itu. Saya senang menatapnya,melihat tulisan saya, tidak peduli pendapat oranglain, meski Opie bilang tulisan pertama saya yang ia sempat baca cukup baik.

Bahwa yang berdasarkan kata hati itu akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan setidaknya bagi diri. Maka saya tidak akan lagi memaksa saya untuk mengerjakan Odrei karena dipaksapun tulisan itu akan dihapus karena saya tak suka. Semoga Odrei selesai :)
Saya akan menulis sesuka saya lagi sekarang.. see you!

You Might Also Like

0 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram