Tentang SMA dan SMP
Mei 17, 2014
Sebagian dari kalian yang sedang kuliah atau lulus kuliah,mungkin ada yang ingin berbalik ke SMA. Atau barangkali menganggap kenangan SMA adalah yang termanis. Apa kamu sebagian dari mereka?
Bagi saya, jika disuruh berbalik atau memilih SMP atau SMA saya akan memilih SMP.
Bukan karena saya tidak bahagia di SMA, bukan karena saya korban bully, dan bukan karena saya tidak punya teman. Tapi, saya merasa chemistry ketika di SMP antar sesama siswa,dengan guru,kantin, pelajaran,hingga kelas lebih membekas.
Saya tidak ingin cepat-cepat lulus ketika SMP. Saya memang tidak menangis ketika perpisahan SMP,karena saya tahu teman-teman saya akan kembali satu SMA dengan saya. Dan benar saja, di kelas 10.1 hampir 70% manusianya pernah sekelas bahkan mereka yang 3 tahun sekelas di SMP juga sekelas lagi di SMA.
Saya sering bosan tanpa sebab,mungkin memfoto-foto candid di kelas salah satu saya melepaskan kebosanan saya.
Jujur,saya tidak terlalu peduli dengan pelajaran IPA meski saya cemas dengan kelulusan. Tentu saja karena jurusan yang saya inginkan IPS semua. PLB,kriminologi semua IPS.
Ketika pengumuman siswa yang bisa ikut undangan teman saya bilang nama saya berada tepat di bawah nama terakhir dari 50% siswa itu,saya tidak terlalu kecewa
Saya pikir,lulus SNMPTN adalah keharusan. Maka ketika saya diterima di PLB dan mendapati angka 6 di fisika saya,saya tidak terlalu kecewa.
Saya tidak menyesal memilih IPA, meski motivasi saya dulu masuk IPA adalah agar bisa daftar STSN. Tapi kemudian saya tahu STSN ada tes fisik,kaki leter O dan minus tinggi ini sulit lolos.
Saya menyukai SMP,dimana saya tidak membenci pelajaran selain sulam tapis. Saya menyukai SMP dimana saya menemukan teman-teman dekat saya. Saya meyukai SMP karena saya bahagia ada disana.
saya beruntung sudah menyelesaikan SMP dan SMA saya. Mereka adalah masa lalu yang turut andil di masa kini. Ah,kenapa omongan saya nggak karuan gini.
Selamat malam deh
0 comments
Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!