Honestly, gue bukan tukang baca buku puisi atau sejenisnya. Kadang susah buat gue untuk paham maksud dari puisi meski gue kadang baca-baca aja tanpa peduli banyak untuk menelaah lebih jauh. Itu juga yang sering terjadi saat gue nulis racauan yang mungkin bisa dikatakan sebagai puisi, meski gue merasa itu terlalu memalukan disebut puisi. Tetapi... kata teman gue, gue harus menghargai karya gue. Sebenarnya, gue bisa aja menulis puisi di blog ini, cuma dulu, gue sedang senang meracau karena entah kenapa, enak aja nulis di aplikasi wattpad di HP. Sekarang sih, gue udah bosan dan udah lama banget nggak nulis puisi lagi. Gue nulis racauan kalau gue lagi merasa ga baik-baik saja, atau justru waktu baik-baik saja. Sayangnya, sampai sekarang susah buat gue untuk nulis sesuatu yang bahagia, biar gue lagi senang, kadang gue nulis yang menyedihkan. Oke, jadi di bawah ini ada beberapa kumpulan puisi abal gue.
Yang pertama, ada Abu-abu. Gue gabisa ngasih judul, dan abu-abu itu, puisi pertama dan posting pertama di akun gue. Akun gue namanya PlutoPamit. Dulu gue iseng, gue pengin kasih nama Pluto aja, tapi harus 6 karakter, jadilah gue kasih nama PlutoP, dan gue ubah jadi Plutopamit kemudian.
Setelah itu, gue nulis Juni untuk Juli, itu, proyek iseng gue nulis selama Juni-Juli.
Dan terakhir, ada The Escapist, ini masih on going sih, cuma karena gue memutuskan untuk puasa Wattpad, dan gue udah bosen publish di Wattpad, kayak lebih enak nulis di blog atau di word aja gitu, jadi dia terabaikan.
Yasuda, selamat puasa, semoga postingan ini bermanfaat.
Maybe, God wants me to write all academic papers, not fiction. Journal articles, proceedings, and thesis that I have to finish soon. Maybe I was never born to be a good fiction writer, especially a novel. Maybe I should stop writing fiction now, until I graduate, or forever. But I might write again when I want to write, but not now.
Maybe God asked me to focus on just one thing now, like academic.It's better for me to make a thesis and finish it, and then i graduate. When i'm graduate, i can write fiction. Idk, am i must continue writing a fiction? Am i must continue make a novel? Idk. Maybe, i must stop it, but, who know what happen tomorrow.
Gue sadar, gue mungkin tidak akan mendapatkannya. Gue mungkin perlu menutup harapan meski gue pun lambat laun mulai merasa itu bukan lagi bagian yang gue inginkan dalam list hal-hal yang harus gue lakukan sebelum 20, karena gue tidak 20 lagi sekarang.
gambar pribadi |