Sedikit membuang sampah

April 29, 2015

Kadang ada begitu banyak hal yang menggumpal di kepala gue dan minta dikeluarkan. Mereka minta dituliskan, diracaukan, dipikirkan sampai selesai. Gue sendiri nggak tahu bagaimana untuk membuang mereka tanpa memikirkannya. Melenyapkan segala hal yang berputar di otak. Hal-hal remeh atau terlalu tinggi untuk dipikirkan. Tapi kadang yang terjadi adalah masa dimana gue merasa otak gue penuh dengan banyak hal tanpa tahu apa itu. Terasa berat, tanpa tahu apa isinya. Terasa sesak tanpa mengerti mengapa sesak. Kadang gue berusaha menuliskannya, seperti sekarang. Saat dimana gue merasa otak gue penuh akan banyak hal tapi gue nggak tahu apa itu. Kenapa gue bilang salah satu alasan kenapa menulis gue anggap terapi. Karena ketika menulis racauan di blog ini,gue sedang mengeluarkan apa yang membuat otak gue berat, apa yang gue pikirkan, apa yang gue cemaskan. Lalu jika sudah tertulis, gue akan senang. Gue merasa ringan. Gue merasa seperti sudah membuang sampah. Gue tidak peduli ada yang membaca atau tidak #Meracau gue, sebab gue lebih sering menulis untuk diri gue sendiri,sebab yang gue bicarakan adalah gue. Mengobrol dengan otak gue, dengan hati gue, dengan itu semua.

Malam makin larut, gue mengantuk. Gue ingat seminggu yang lalu gue takut. Sebab gue tidur jam 5 sore dan bangun jam 5 pagi. Tanpa ada jeda diantara 12 jam itu, gue bener-bener tidur dan bermimpi kemana-mana. Dan malam ini, gue nggak bisa tidur. Gue lelah. Tapi gue merasa ada sampah-sampah yang harus gue bakar, gue buang. Tapi sampah gue nulis ini, sampah itu tidak juga gue temukan. Mungkin semu. Mungkin hanya perasaan gue. Mungkin.
Sudah malam. Gue harus memaksa untuk tidur. Gue gak mau,tapi badan gue butuh tidur,kan?

You Might Also Like

0 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram