Selamat Malam, Nona

April 12, 2015

Malam Nona. Aku hanya mengucap lirih sebab aku hanyalah buih. Aku hanya manusia yang sedang membicarakan tentangmu di kepala. Aku tidak berani berkomentar apapun akanmu sebab aku dan kau adalah makhluk asing dan aku tidak berkepentingan menasehatimu.
Tapi Nona, aku harap kau menghentikan menjual dirimu. Lewat serangkaian kata-kata yang menggelikan bagiku, seperti sebuah bulu angsa menggelitik telingaku. Murah sekali dirimu nona, bicaramu sungguh merendahkan harga dirimu. Apa kau tak punya malu nona? Dimana wajah orangtua saat kau berjualan dirimu sendiri?
Nona, aku tahu kau cantik malam ini. Dress merah muda itu memelukmu erat dan kau tampil memikat. Meski tak kutahu berapa yang harus kau bayar untuk sebuah pakaian yang kurang bahan. Ataukah itu memang sisa bahan, Nona? Sungguh sangat menyedihkan mengetahuinya. 
Aku sudah beranjak pergi sebab aku takut mengeluarkan kata-kata pedasku  yang kemudian membakarmu, Nona. Sebab kini tubuhmu terekspos dan hanyalah menyisakan sedikit misteri. Sungguh pedih nasib calon suamimu, Nona. Setiap pria di taman ini sudah melihat bagaimana bentuk dan rupa sesuatu yang seharusnya... ah, sudahlah.
Selamat malam, Nona. Semoga kau berhenti menjual sesuatu yang berharga dan tak ternilai... dirimu.

You Might Also Like

1 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram