Setiap
April 13, 2015
Setiap tidur aku selalu yakin bahwa aku akan bangun, meski aku tahu seharusnya aku tak berpikir seperti itu. Ketika aku tidur, sesungguhnya aku sedang menyerahkan diriku pada Tuhan lebih dari saat aku bangun. Saat tidur otak dan segala sistem organlah yang tetap bangun.
Setiap aku berkaca aku tahu aku sangat jauh dari sempurna. Tapi kupikir aku harus selalu bersyukur sebab setiap orang dilahirkan dengan jumlah kelebihan dan kelemahan yang seimbang. Yang membedakan adalah dimana Tuhan meletakkannya dan bagaimana kita menonjolkan kelebihan dan menutupi kekurangan.
Setiap melihat apa yang kuinginkan dimiliki orang lain kadang aku merasa minder dan mempertanyakan mengapa aku tidak seperti itu,tidak mendapatkan itu dan sebagainya. Namun aku sadar mungkin aku memang tidak pantas mendapatkannya untuk hal-hal yang memang tak bisa diubah dan, mungkin aku belum saatnya mendapatkannya, untuk hal yang masih bisa didapat.
Setiap aku melihat orang lain dan tanpa sengaja membanding-bandingkan diri, hingga aku merasa minder dan mengecil bagai kurcaci, aku tahu bahwa aku harus menghentikannya. Hidup tiap orang punya jalannya sendiri. Tidak ada peringkat siapa yang paling berhasil dalam hidup. Dan hidup bukan lomba lari.
Setiap hari aku terus bertanya mengapa aku ada tapi aku selalu berusaha menekan semuanya. Ada hal-hal dalam hidup yang tidak usah dipertanyakan. Pun aku harus berusaha menyingkirkan ketakutan dan segala hal yang merusak produktivitas dan kesehatanku.
Setiap bosan dengan kuliah aku harus ingat bahwa aku berkorban banyak untuk ini. Dan aku tidak mau merugikan siapapun. Aku ingin lulus cepat sebab aku mulai bosan dan tidak memberatkan orangtuaku. Ada adikku yang akan kuliah setelahku.
Setiap aku berpikir bahwa tulisanku jelek, aku selalu berpikir bahwa menulis jelek lebih baik daripada tidak. Sebab tulisan yang bagus dimulai dari tulisan jelek, dan berlatih membuatku akan semakin baik kan?
Setiap aku membuka blog, mungkin aku terlalu banyak membicarakan aku sendiri. Sebab aku tak pernah punya buku harian berbentuk fisik, sebab aku butuh menulis sebagai terapi, dan aku menuliskannya disini. Aku tidak berharap orang membaca racauanku atau berharap orang memperhatikanku. Aku hanya ingin mengeluarkan hal-hal yang memenuhi kepalaku, membuatku sedikit ringan dan senang. Dan jika ada yang membaca, aku harap mereka mendapat hal baik dari tulisanku.
Sekian.
Sekian.
0 comments
Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!