Honestly, ada 6 hal yang harus gue kerjain hari ini. Mulai dari
ngerjain UK Tulis Tangan, nambah-nambahin jurnal keroyokan, nyicil teori untuk
laporan studi kasus, nyari bahan paper filsafat, outline plus bahan calon
prosiding, belajar toefl dan buat outline Biru. Tapi, bukan gue kalau ga
kedistrak. Belum ada yang terconteng satu pun, its mean, gue ga boleh belanja
bulanan ke Luwes besok. Mpooos lu Ci.
Ya, semua dimulai dari bangun kesiangan
dan badan sakit semua di jam 10 pagi di rumah Tante yang menggagalkan gue
datang ke wisuda Yuni. Padahal ya... gue mau gitu liat dia diwisuda, sebagai
teman 10 tahun, gila men... 2006 gue sekelas sama dia di kelas 7, sampe 2012
tetanggaan kamar kost. Plus HP gue rusak dan sudahlah, sorry banget yun :(
After dats, gue bertemu Pinyot jam 12
dan terlibat obrolan ga-penting-tapi-layak-dibicarakan sampe jam 3-an. Dan
kekesalan gue dimulai. Pertama, hp gue ga nyala-nyala, entah minta dibuang,
dibanting,apa gimana. Tapi gue lagi miskin sekarang, ada banyak pengeluaran yang
akan dikeluarkan berkaitan dengan kuliah awal tahuan depan L
Nggak tahu deh, mungkin abis ngeposting ini gue akan kerja rodi dan memfokuskan diri-hal yang susah buat gue. Ketika ada banyak list yang harus dikerjakan, mau dibuat skala prioritas juga, kepala gue tuh nemplok sana-sini. Plus badan gue akhir-akhir ini rasanya kayak remuk terus, dan hujan di mana ketika hujan gue selalu merasa kasur tuh seperti memanggil-manggil gue. Oke, akan gue lanjutkan ocehan ini kalau nggak kelupaan
Pembaca buku yang kadang suka meracau menjadi puisi, atau tulisan berlembar-lembar yang masuk ke ranah fiksi. Novel debutnya berjudul 24 (Elexmedia, 2018), dan tahun 2019 menelurkan novel berjudul Ikan Kecil (Gramedia Pustaka Utama, 2019).
Terkadang ia merasa 'bumbalipop' tiap bangun tidur di pagi hari. Masih menjadi peminum-kopi-beneran dan 'kopi mainan' , penunda-tugas-musiman, pencemas-tengah-malam, penyuka kain, dan pejalan kaki yang ingin punya sneakers satu lemari. Sering terlalu ramah pada kucing ketimbang makhluk lain.
Membaca ini seperti membaca teenlit di era ku SMP, maksudnya gaya ceritanya tuh yang kayak gitu. Ternyata buku ini terbit saat kumulai kuliah. Cukup menikmati sih, sukses kaka penulisnya
Bila boleh kukatakan, ini novel yang melankolis. Novel ini berputar pada kisah masa lalu yang dituturkan dengan banyak narasi, seakan mendukung bahwa si tokoh tidak terlalu banyak bicara dan tenggelam dalam pikirannya.
Bab pertama novel ...
Buku ini cukup mudah dipahami, bahasanya tidak terlalu sulit meskipun ia membawa-bawa amigdala dan saudara-saudarinya. Depresi bisa mengintai siapa saja dan mengenali sejak dini lebih baik daripada mengobati. Buku ini tersedia di aplikas...
Kutak menyangka kalau dua penulis besar (dan sangat menyesal belum membaca buku mereka) sebenarnya bertetangga. Kisah masa kecil mereka sangat seru dan menyenangkan. Menjadi Holmes, Watson, dan Lestrade kecil terlihat asyik.