#JustWrite

Sebulan lagi? -Masih tentang karmas-

April 25, 2014

Masih seputar karmas kawan. Kalau kau malas mendengar ocehan tentang karmas lagi dan lagi tak perlulah dibaca ocehan ini.

Pagi tadi, saya berjalan ke gedung akademik pusat. Membawa kertas bertandatangan pembantu dekan,ketua prodi,ketua jurusan,pak polisi,fotokopi karmas yang hilang, dan lain-lainnya. Saya masuk ke ruangan yang adem itu, tersenyum dan bertanya tentang pembuatan karmas baru.

Dan... si bapak petugas akademik hanya melirik bundelan surat berikut syarat-syarat dari fakultas untuk dapat surat permohonan yang ditandatangi pembantu dekan itu. Bapak petugas lebih fokus ke surat kehilangan dari kantor polisi. Buktinya,surat kehilangan itu ia ambil dan bundelan itu ia kembalikan. Saya meremas tangan kesal. Ia memberikan sebuah karmas sementara dan surat rujukan ke bank BTN.
Sambil berjalan kearah depan, saya berpikir setengah mengomel. Tau gitu kemarin dari kantor polisi langsung ke akademik pusat. Nggak usah stres minta tandatangan orang-orang penting jurusan dan fakultas dari Februari sampai pertengahan April kalau surat-surat ini tidak dipakai.

Lanjut, saya pergi ke dengan Opie untuk hunting buku bekas. Jam 10.30 saya pulang dan setelah turun dari bus saya berjalan ke Bank BTN kampus. Sampai sana, saya bertanya pak satpam yang kemudian menyuruh saya bertemu CS-nya bank BTN.
Mbak BTN itu hanya menanyakan surat kehilangan dari kepolisian dan surat akademik pusat serta foto ukuran 3 x 4. Surat bertandangan dari fakultas dan saudara/i nya tidak ditanya
Tapi kemudian saat disuruh ngumpulin surat kepolisian dan surat keterangan dari akademik pusat, saya berikan satu bundel fotokopian itu. Saya kan sudah fotokopi rangkap 2 kemarin, daripada tidak berguna lebih baik saya berikan ke CS BTN saya. Itu sangat LENGKAP.

"Ya terimakasih. Waktu pembuatannya kira-kira satu bulan ya. Untuk pengambilan bisa bwa buku tabungan dan KTP.Ada yang perlu dibantu?" tanya mbak BTN
"Bisa  print buku tabungan?" jawab saya dengan bertanya. Lalu Mbak BTN memprint buku tabungan itu. Melihat digit di buku, saya bersyukur uang saya masih utuh.
"Jadi sebulan lagi ya mbak?"
"Iya,satu bulan lagi," jawabnya.

Satu bulan lagi berarti... akhir Mei saya bisa memiliki sebuah kartu mahasiswa plus ATM BTN.

Waktu yang sangat lama untuk pembuatan sebuah ATM. Tak apalah, Allah benar-benar sedang menguji kesabaran saya.

Selamat Hari Buku Sedunia

April 23, 2014

Selamat hari buku sedunia...

Semoga makin banyak buku yang saya baca.
Semoga makin banyak timbunan buku yang saya miliki.
Semoga lapak bekas selalu update dan rezeki saya mengalir untuk membeli buku
Semoga sebelum saya mati,saya punya beberapa buku dengan penulis nama saya
Semoga saya bisa memiliki perpustakaan di rumah saya suatu hari nanti.

Selamat hari buku..

#Imajinasi

Deocomprotumtus Magefuciunicis

April 23, 2014

Deocomprotumtus Magefuciunicis. Itu judul di buku yang aku temukan dibawah tempat tidur Lysandra kemarin. Lysandra adalah bibiku yang sudah meninggal 5 tahun lalu. Diam-diam, aku memasukkan buku tebal itu ke ransel sebelum kembali pulang dari rumah eyang. Aku harap Bibi Lysa tidak keberatan aku membawa bukunya .

Buku itu berwarna hijau lumut. Sampulnya bertulis Deocomprotumtus Magefuciunicis dan tidak ada nama penulis apalagi penerbit disana. Kubuka perlahan buku tua itu. Kertasnya sudah kekuningan dan bau apek menusuk hidung. Bersin sepertinya harga mati untuk reaksi pada debu menahun ini. Halaman pertama berisi judul dan tahun 1902. Wow, alangkah tuanya buku ini. Dan dipojok kanan atas tertulis Gladak, 21 Februari 2000. Lysandra Amira.
Kubuka halaman selanjutnya. Berisi kata pengantar berbahasa inggris  dari penulis yang hanya menulis G.O. sebagai namanya. Mungkin ini buku import. Ya, di import di masa penjajahan Belanda dulu lalu terdampar di lapak buku bekas.

 Aku tak sabar membuka halaman selanjutnya. Ada daftar isi disana. 120 judul cerita, mungkin ini novel atau kumpulan cerita. Aku tidak tahu. Aku mencari judul yang bagus hingga mataku terhenti di sebuah judul yang paling aneh. Oh ya, judulnya aneh semua. Dengan bahasa yang aku tidak tahu dari mana. Kuputuskan membaca halaman 77, kuambil pulpenku dan menulis terjemahannya di selembar kertas. Untungnya cerita ini berbahasa inggris bukan bahasa aneh itu

Olienkus Baragasiang Diremputobobokus


Ini cerita tentang gadis bernama Beryl, seorang putri dari kerajaan Baragasiang yang hidup dengan dua tangan, dua telinga, dua mata dan satu kaki. Satu kaki. Hanya satu kaki. Tapi hanya keluarga kerajaan yang tahu, bahwa Putri Beryl berkaki satu. Semua penduduk menyangka, bahwa putri Beryl berkaki dua. Tentu ini karena ia selalu memakai gaun panjang, dan kayu yang direkatkan pada kakinya. Putri Beryl tidak pernah terlihat berjalan, ia selalu naik kereta kuda. Apakah penduduk tidak curiga Putri Beryl tidak pernah berdiri setiap upacara kerajaan?
Lalu bayangkanlah, bayangkan kau adalah seorang pangeran dari negeri sebelah. Pangeran dari Diremputobobokus,sebuah kerajaan yang sesungguhnya menjadi rival Baragasiang. Kau curiga dengan Putri Beryl yang tak pernah terlihat berjalan. Kau ingin membuktikan bahwa putri yang mereka puja berkaki satu saja. Apa yang kau lakukan pembacaku sayang? Oh ya, kuberitahu namamu pangeran Adrian. Bayangkan dan tulislah ceritaku di lembar-lembar kosong ini.

Tidak sampai setengah halaman cerita berjudul Olienkus Baragasiang bla-bla-bla itu. Dan penulis menyuruhku melanjutkan? Dasar pemalas!
Dengan kesal kututup buku itu. Dan mengambil teenlit di lemari buku. Dan saat aku kembali ke meja baca, buku itu terbuka kembali. Aku menutupnya, tapis sedetik kemudian terbuka lagi. Kututup-membuka sendiri-tutup-buka-tutup-buka, begitu terus hingga aku lelah. Apa yang buku ini mau? Apa buku ini mengandung kekuatan sihir?
Aku membaca lagi halaman 77 itu. Di bagian bawah tertulis Baca dan gunakan imajinasimu. Akhiri setiap ceritanya. Huh,perasaan tadi tidak ada tulisan ini. Tidak, mungkin aku melewatkan membacanya. Pasti. 


akan berlanjut...

Review Film

Review FIlm Laura & Marsha

April 23, 2014

Di salah satu April's Challenges saya adalah menulis review buku. Tapi,tidak ada buku baru yang bisa dibaca dan direview,jadi saya mereview film. Intinya sama, saya mereview sesuatu.
Jangan bayangkan Film The Raid 2 atau Rio 2 yang saya review. Saya hanya akan bercerita tentang film tahun lalu yang saya tonton.
Laura & Marsha. Itu film yang akan saya review hari ini. 

Laura ( Prisia Nasution ) adalah seorang single mother yang bekerja di agen wisata. Memiliki seorang anak dan ditinggalkan suaminya tanpa sebab yang jelas. Sedang Marsha (
Adinia Wirasti,) adalah sahabat Laura sejak SMA yang single dan bekerja sebagai penulis. Latar belakang Marsha kurang ditampilkan disini,penonton seakan disuruh menebak-nebak. Tidak seperti latar belakang Laura yang dijelaskan diawal.


Marsha mengajak Laura untuk trip ke Eropa, awalnya Laura menolak. Namun entah mengapa akhirnya ia mengiyakan ajakan Marsha. Laura dan Marsha adalah dua sahabat dengan karakter yang berbeda jauh. Laura sangat rapi,bergaya hidup sehat,perfeksionis, dan planner. Sedang Marsha jenis orang yang santai,impulsif,

Review Sunyaruri Risa Saraswati

April 23, 2014

Sunyaruri adalah novel ketiga dari Risa Saraswati. Setelah berhasil membuat saya jatuh hati dengan Danur di SMA, saya tidak berpikir dua kali untuk membacanya.  Meski buku ini sudah lama duduk manis di toko buku, namun baru seminggu yang lalu saya membaca milik Opie.

Di Sunyaruri, penulis mengungkapkan tentang Peter,Jansen,Hans, dkk yang menjadi seperti 'memusuhi'nya. Mereka seperti punya teman baru dan tidak mau bermain dengan Risa.
Ada bab-bab flashback , kenangan Risa dengan mereka.
Serta beberapa cerita dari hantu-hantu Belanda dan beberapa hantu lokal. Satu cerita yang saya suka  adalah cerita Ain, yang meninggal karena menyelamatkan ayah tirinya.

Saya tidak tahu, tapi sensasi membaca Sunyaruri berbeda dari novel-novel pendahulunya terutama Danur. Sunyaruri seperti seorang manusia yang kosong,gamang,kelam tapi masih punya magnet untuk membuka dan membacanya hingga habis.
Kekuatan Risa dari mata saya adalah cerita yang menarik dengan bahasa sederhana. Tapi,maaf ya Teh Risa. Kenapa banyak sekali cerita hantu-hantu Belanda yang mati karena kedatangan Jepang dengan berbagai versi kisah hidup? Saya jadi agak bosan

Saya sendiri sempat berpikir, mengapa Risa lebih banyak menuliskan cerita hantu Belanda dan hantu lokalnya sedikit. Serta cerita-cerita itu terjadi pada masa lampau. Nampaknya belum ada yang cerita tentang 'mereka' di tahun 2000an. Atau kisah Ain sendiri tahun 2000an?
Mungkin Teh Risa memang lebih sering bertemu dengan mereka yang datang dari berpuluh tahun lalu. Entahlah,saya tak bisa menebak.

Penulis bilang, ini buku terakhir tentang mereka. Tapi saya harap bukan buku terakhir seorang Risa.
Sekian..

lirik

lirik Can't Fight This Feeling - Reo Speedwagon

April 23, 2014




I can't fight this feeling any longer
And yet I'm still afraid to let it flow
What started out as friendship, has grown stronger
I only wish I had the strength to let it show
I tell myself that I can't hold out forever
I said there is no reason for my fear
Cause I feel so secure when we're together
You give my life direction

lirik

Spending My Time by Roxette lyric

April 22, 2014

Spending My Time

What's the time?
Seems its already morning
I see the sky, its so beautiful and blue
The TV's on
But the only thing showing is a picture of you

Oh, I get up and make myself some coffee
I try to read a bit but the story's too thin
Then I thank the Lord above
That you're not there to see me
In this shape I'm in

Spending my time
Watching the days go by
Feeling so small

#Meracau

hanya ocehan untuk diri sendiri

April 22, 2014

Hidup kita tidak selamanya didasarkan apa yang kita harapkan. Faktanya, setelah kita mendapatkan apa yang kita inginkan kadang bukan itu yang kita butuhkan.
Ossy,percayalah Tuhan itu baik. Ikutilah kemana Dia membawa Ossy. Ikutilah dan berbuat yang terbaik yang Ossy bisa.
Hidup yang baik sekarang, untuk lebih baik besok.

Nggak perlu menyesal,berdamailah dengan pilihan dan masa lalu. Maafkan dan lupakan. Berhenti berandai-andai apa yang tidak bisa dipegang. Realistislah.
Ada mimpi lain yang menunggu.
Percayalah.

Bolehkah

April 22, 2014

Bolehkah mengeluh  kelelahan?
Bolehkah berkata bahwa saya bosan?
Bolehkah jika saya jenuh total?

Salahkah jika saya bahkan tidak tahu saya akan kemana setelah lulus nanti?

#AnakKost

Tentang Makan saya di Kost semester ini

April 21, 2014

Saya anak kost, yang kalau sudah masuk kamar malas keluar,yang malas ganti celana pendek dengan yang lebih panjang. Intinya, ketika saya sudah sampai kamar saya ingin semua yang saya butuhkan nantinya ada di kamar.

Awal-awal kost semester 1, saya dan Yuni masih rajin. Rajin dalam arti habis magrib cari makan sampai agak jauh. Jalan kaki tentu saja. Tapi lama-lama kita merasa itu kegiatan yang membuang waktu. Misal saja, untuk membeli makan di warung pak kost yang jaraknya paling dekat. Perlu waktu paling cepat 30 menit. Kalau abis solat magrib kita kesana, pulang-pulang azan Isya. Alhasil,waktu 30 menit yang bisa dipake untuk ini itu terbuang,kadang laper udah hilang, makan terlalu malam buruk untuk lambung.

Jadi,sejak semester 3 awal,saya memutuskan masak. Dan masalah baru muncul. Apa yang mau saya masak? Toko sayur nggak ada, tukang sayur keliling mungkin ada tapi pas saya kuliah. Tapi akhirnya saya punya teman, namanya Opie yang berbaik hati seminggu sekali saya titipi sayur.Seperti tempe,bawang cabai,bayam,wortel,jagung,dkk. Dan kost saya nggak ada kulkas, jadi sayur yang saya beli,hanya cukup utk makan 3 hari.
Tapi saya selalu sedia telur.Penyelamat sekali makanan itu. Untungnya alergi telur ayam saya nggak ada lagi. Iya, dulu saya kecil alergi telur ayam dan cuma bisa makan telur bebek.Lama-lama resisten sendiri.
Garam saya awet,kadang menumis saya hanya pakai bawang cabai. Garam cuma untuk sayur bening, dan nasi goreng saya pakai bumbu instan selain bawang cabai. Lidah saya yang kadang nggak bisa tahu rasa enak atau tidak terima-terima saja. Nggak ada alasan,kadang kalau lagi masak saya malas ngambil garam. Telur pun nggak pernah saya kasih garam.

Saya beli sarden,tapi paling hanya 2 minggu sekali. Saya cuma makan mie di tanggal kelipatan 9. Well, mie katanya kurang sehat. Saya sarapan biskuit atau kalau sempet buat oat. Saya minum susu sesuka saya, minum teh sesekali, dan kopi itu pasti. Saya suka kopi hitam, tapi persediaan kopi saya habis. Saya beli kopi hitam random dan rasanya terlalu asam. Beli kopi instan, tapi sepertinya harus dikurangi karena kopi instan nggak bagus untuk kesehatan.

Saya membuat agar-agar seminggu satu atau dua kali, dengan gula yang tidak banyak karena saya harus menghemat gula, biar sehat juga. Saya beli jus buah sesekali. Beli buah di mamang lewat sesekali. Sebenernya saya ingin rutin makan buah tiap hari,cuma saya belum nemu toko buah dekat kost. Mungkin karena saya kost di area depan ya, jadi nggak terlalu banyak yang jualan. Coba area belakang,mungkin banyak.Tapi saya punya tante yang kadang mengirimi saya buah. Thanks a lot!

Saya jarang beli sayur matang di warung karena saya malas jalan,meski sesekali saya beli kalau ingin makanan lain.
Saya jajan di kampus kalau kuliah panjang. Soto bayem,nasi pecel,somay,atau roti.  Saya selalu bawa minum -tapi kadang ketinggalan -, karena tiap bawa air minum saya hemat 2000 untuk beli air putih kemasan atau es teh. Saya beli es krim kadang-kadang,

Saya rindu makan ikan laut disini. enggak tahu dimana saya bisa nemu seafood tanpa jauh-jauh dari kost dengan harga murah. Entah kenapa ikan disini berputar di ikan kakap,lele.
Saya ingin segera di rumah, dimana saya bisa makan cumi,udang,ikan laut dengan mudah.
Opie bilang,setelah lulus saya di Solo saja, saya rasa sepertinya saya tidak menginginkannya.
Saya ingin tempat dimana udang dan cumi lebih murah.

Okey,jadi itu makanan saya semester ini. Kadang saya ingin pola hidup sehat,katanya itu investasi kesehatan untuk beberapa tahun ke depan. Semoga makin hari saya makin banyak makan sayur dan buah.

Yasudah,malam dan selamat tidur

#Imajinasi

Cici dan Yunchan Pulang

April 19, 2014




 Cici melirik jam di tangan kanannya, jarum pendek menunjukkan angka lima sore. Dengan semangat Cici mengambil ransel hitam yang tergeletak di kasurnya. Ia membuka ransel itu, mengambil tiket Rakata yang ia selipkan di buku jurnalnya. Cici tersenyum,sebentar lagi ia akan sampai di rumah. Cici kembali memasukkan tiketnya,berdiri dan membuka pintu kamarnya. Dengan cepat ia mengunci kamarnya. 
Tok tok tok. Cici mengetuk kamar Yunchan. Tak lama Yunchan keluar, dengan ransel birunya.
"Sudah siap? Tidak ada yang tertinggal?" berondong Cici ketika Yunchan menampakkan diri. Yunchan menjawab dengan mengangguk. Mereka menuruni tangga kost dan berpamitan pada teman kost lain yang sedang mengerjakan tugas kuliah.
 Cici tersenyum penuh arti.
"Untung aku tidak mengambil mata kuliah pilihan seni budaya. Kamu tahu nggak,mereka pada hampir gila dengan tugas-tugasnya," Cici bercerita ketika mereka berjalan menuju halte. Disaat teman-temannya memilih mata kuliah seni budaya, mata kuliah yang diambil Cici adalah Kriminologi Dasar, dan hanya ia dan Mefdin yang mengambil mata kuliah itu. Yunchan tertawa mendengar cerita Cici tentang keluhan teman-temannya.
"Itu busnya," tunjuk Yunchan. Setengah berlari mereka menuju halte BST. Kernet perempuan itu tertawa melihat mereka berlari.
"Mau kemana?" tanya kernet dengan potongan rambut bob itu. 
"Stasiun Jebres," sahut Yunchan sambil memberikan uang tujuh ribu rupiah dalam bentuk recehan 500-an. Kernet itu kembali menahan tawa melihat uang 500-an yang diisolasi satu sama lain. Yunchan dan Cici membalas kernet itu dengan senyuman. 
Perjalanan hanya memerlukan waktu 10 menit untuk sampai di halte stasiun.
"Terimakasih," ujar Cici dan Yunchan ketika keluar dari bus. Si kernet itu tersenyum, mungkin ia senang mendapat banyak recehan untuk kembalian.
"Kita pulang hari Senin atau Minggu?" tanya Yunchan sambil membenarkan ranselnya.
"Senin saja bagaimana? Ambil kereta pagi pukul 05.30. Jadi kita bisa di rumah Kamis ini,Jumat,Sabtu,Minggu" usul Cici.
"Berarti kita sampai pukul 06.45?" tanya Yunchan. Cici mengangguk.
"Baiklah.

#JustWrite

Saya bosan

April 19, 2014

Saya bosan.
Saya bosan dengan rutinitas ini.
Saya bosan tugas kuliah selalu berkelompok.
Tapi kebosanan diatas,bisa cepat saya atasi. Tapi yang tersulit adalah saya bosan mengerjakan sesuatu dengan terpaksa,sesuatu yang TIDAK saya sukai, sesuatu yang saya TIDAK  bisa.
Saya membenci pelajaran kesenian,terutama seni rupa,keterampilan dan antek-anteknya. Sejak dulu ketika negara api menyerang.
Meskipun di SMA kimia,fisika atau matematika saya sering remedi. Saya tidak benar-benar membenci mereka. Kadang saya senang jika bisa mengerjakan soal dengan benar dan dengan cara buatan saya sendiri.
Saya melonjak kegirangan ketika kelas 12 pelajaran seni tidak ada. Betapa bahagianya saya waktu itu.
Dan sekarang,ada mata kuliah Pendidikan seni budaya. Andai itu mata kuliah pilihan, saya bersumpah untuk tidak akan mengambilnya.
Saya bosan mengerjakan apa yang saya benci. Kalau kalian menyarankan saya untuk mencintai pelajaran ini, saya tidak tahu kapan saya mencintainya.
Dan tugas membuat origami dan kirigami ini membuat saya gila. Tidak hanya origami dan kirigami,tugas-tugas sebelumnya dan mungkin setelah ini membuat saya mual.
 Saya harap tidak ada berita saya bunuh diri karena pelajaran seni. Tidak ada yang tahu, bahwa untuk membuat satu buah origami hingga berhasil saya membutuhkan banyak kertas yang gagal. Saya membuang waktu saya yang seharusnya bisa dipakai untuk menyelesaikan draft novel saya.Saya stres sendiri karena lipatan saya selalu miring.
Saya bukan orang yang bisa mengerjakan instruksi sama persis. Maka saya kesulitan dengan segala diagram tutorial origami.
Saya sudah kesal duluan ketika dosen menjelaskan tugas.
Maka semester 4,segeralah berakhir. Hentikan semua 'penyiksaan' ini.

#Meracau

Tentang motorik halus yang buruk

April 18, 2014

Saya rasa, saya punya motorik halus yang buruk. Entah apa penyebabnya. Entah karena saya lahir prematur,saya memang tidak punya bakat seni rupa,atau karena waktu TK saya lebih memilih bermain puzzle.
Saya tidak bisa menggaris lurus dengan baik. Saya bisa stres sendiri.
Saya menempel pasti miring. Akan saya tunjukkan peta Sumatera yang miring di kamar kost saya,nanti.
Saya melipat tidak pernah simetris. Entah harus menyalahkan mata yang silindris atau ada gangguan persepsi terhadap simetris di otak saya.
Saya tidak bisa menggambar dengan baik.
Mewarnai dengan rapi hal yang sulit
membuat prakarya dengan rapi adalah keajaiban
Saya menyulam dengan cepat namun selalu berantakan.
Saya adalah santapan lezat guru sulam tapis untuk dimarahi ketika menggambar pola,tapi saya cepat memasukkan benang ke jarum daripada yang lainnya.
Saya selalu membuat bentuk aneh ketika dosen menyuruh membuat origami dari lipatan yang baru diajarkannya.
Saya membenci pelajaran seni karena saya kesulitan dengan itu semua.
Saya selalu mengerjakan tugas seni dengan sederhana,biarpun otak saya ingin lebih saya tahu kemampuan saya.
Mungkin hanya saya yang bisa membaca catatan saya.

Punya motorik halus buruk ,motorik kasar pun begitu.
Saya hanya bisa lari dan berjalan cepat.
Service voli tidak sampai.
Lempar cakram,saya malah berputar-putar seperti penari balet.
Basket? butuh keajaiban untuk memasukkan bola dari tempat agak jauh.
Bahkan saya tidak bisa bermain lompat tali selain melompati talinya tanpa menyenggolnya.
Saya hanya bisa sikap lilin dan rol belakang. Dan kesulitan untuk olahraga lainnya

Saya yakin saya bukan tunagrahita jika menilik tes-tes IQ saya.
Tapi yang pasti, saya sedang stres dengan tugas membuat minimal 30 origami. Seumur hidup hanya 2 yang saya bisa. Perahu dan kapal.

Selamat malam,semoga PR saya selesai

#Meracau

Besok...,

April 17, 2014

Besok, saya berniat ke gedung F. Semoga saja, pengajuan karmas baru sudah di tanda tangani dekan.
Dan langkah saya mendapatkan karmas kembali semakin dekat

#JustWrite

Berbagi Bangku

April 17, 2014

Dari kecil, orangtua yang baik pasti mengajarkan anaknya untuk berbagi. Berbagi roti ke teman, berbagi mainan, hingga berbagi kepada mereka yang kurang mampu.
Sesuatu yang sejak dini ditanamkan oleh orangtua,pasti akan membekas pada anaknya. Orangtua mungkin tidak secara langsung mengatakan ,"Kamu harus berbagi ini itu dan lainnya,". Tapi saya rasa, orangtua yang baik menanamkan konsep pada anaknya,seperti seorang guru matematika yang menerangkan dari mana 4 + 4 = 8.  Kadang konsep itu ditunjukkan orangtua lewat contoh,perilaku. Anak kecil adalah peniru ulung. Perilaku orangtua yang baik akan menghasilkan anak-anak yang baik pula. Namun terkadang ada kondisi dimana perilaku orangtua bertolak belakang dengan anaknya.

Baiklah, mari tinggalkan pembicaraan tentang orangtua. Ini adalah secuil komentar saya tentang sebuah berita yang saya baca sore tadi di sini . Sesuatu yang menggelitik saya untuk berkomentar, mengemukakan pendapat di blog ini. Karena cuap-cuap di twitter mungkin akan kepanjangan.

Salah satu penerapan dari konsep berbagi adalah berbagi bangku. Berbagi bangku adalah menyerahkan bangku pada yang lebih berhak, berlaku untuk kereta,bus,angkot, dan angkutan lainnya.  Sudah jelas, bahwa dalam kondisi penuh yang muda dan sehat harus mengalah untuk berdiri kepada mereka yang berhak. Siapa mereka? Mereka adalah lansia, ibu hamil, ibu dengan anak kecil, dan anak berkebutuhan khusus. Di bus atau kereta biasanya terdapat stiker siapa yang diutamakan mendapat tempat duduk.



Berbagi kadang memang tidak mengenakkan. Jujur sajalah, berdiri di bus apalagi perjalanan masih jauh itu sangat melelahkan. Pegal,kram,pinggang sakit, kadang kalau beban yang kita bawa berat perjalanan makin merana.
Tapi,bagi saya, ibu hamil maupun yang mengagendong anak,kakek-nenek, anak dengan kruk,autis,dsb akan merasakan penderitaan yang berlipat-lipat dari yang kita rasakan. Contoh saja ibu hamil, membawa bayi di dalam perut kemana-mana sja sudah susah , lalu dimana hati nurani kita membiarkan itu ibu-ibu berdiri? Pernah nggak bayangin misal ibu hamil itu mama kita, atau untuk yang perempuan suatu saat jadi ibu hamil dan berdiri di sepanjang perjalan.
Atau pernah nggak mikir, kakek-kakek yang berdiri itu kakek kita?  Atau orang yang berdiri dengan kruk sedang kita asik-asik duduk itu salah satu saudara kita? Piye perasaanmu?

Bagi saya, berbagi bangku kepada yang diutamakan untuk duduk adalah ciri kedewasaan seseorang. Di mata saya, dewasa bukan dilihat dari cara berpakaian,cara berdandan,apalagi status hubungan percintaan. Dewasa dilihat dari bagaimana kita berperilaku seperti dimana kita bisa tertib mengantri,tidak menerobos lampu merah, dan tentu berbagi bangku.
Saya salut dengan mental bangsa luar, membiarkan bangku khusus difabel/ibu hamil dkk kosong dan mereka berdiri. Mereka malu duduk disana. Saya salut suatu hari saya naik BST dan ketika segerombolan lansia masuk,segerombolan TNI yang ada di bus langsung berdiri menyilakan para lansia duduk meski mereka membawa kerir yang berat.Saya merasa sensasi senang tersendiri ketika memutuskan berdiri dan membiarkan mereka yang berhak duduk, kalian pasti merasakan itu juga.
Tapi saya juga pernah miris ketika ada ibu menggendong anaknya terpaksa berdiri ketika bus sudah penuh sesak sedang dipojok ada laki-laki yang normal.Okey,mungkin dia bukan lelaki.


Kita datang duluan?
Kita sama-sama bayar?
Kaki kita sakit kalau berdiri?
Lupakan itu, dan mari belajar ikhlas kawan.  Saya selalu percaya, jika kita berbuat baik Tuhan akan membalasnya. Mungkin tidak sekarang,mungkin nanti. Bisa saja ketika sekarang kita mempersilakan duduk nenek-nenek, suatu waktu ketika kita jadi nenek-nenek dan berdiri di bus ada anak muda yang memberi tempat duduknya.
Jadi, ketika kita masih mampu berdiri dan ada yang lebih membutuhkan untuk duduk berikanlah bangku kita. Bukan pura-pura tidur, bukan pura-pura tidak lihat, bukan ngomel di sosial media, atau menyalahkan mereka.

Saya bukan ingin menggurui,bukan sok bijak, bukan. Saya hanya seorang manusia yang miris membaca sebuah berita dan terinspirasi menulis tentang berbagi bangku.
Selamat malam..


lirik

Pompeii -Bastille Lyrics

April 13, 2014

Eh-eh-o eh-o [6x]

I was left to my own devices
Many days fell away with nothing to show

And the walls kept tumbling down
In the city that we love
Great clouds roll over the hills
Bringing darkness from above

#Meracau

Ada apa dengan hari ini? -hanya ocehan ngalor-ngidul-

April 13, 2014

Saya bukan pembuat judul yang handal, maka jika judul diatas nantinya tidak mewakili isi tulisan saya sekarang terserahlah.

Saya merasa malas sekali hari ini. Dimulai dari bangun kesiangan, mendadak alarm sepertinya mati semua. Lalu bangun dengan ogah-ogahan. Lapar tapi belum masak nasi, dan malas keluar kamar untuk sekadar mencuci beras dan memasukkan ke dara rice cooker.
Tanpa membereskan selimut dan guling *sudah tiga hari saya membiarkan kasur berdiri dan tidur beralas karpet doang* saya berjalan ke kotak makanan,mengambil biskuat susu. Malas rupanya juga menyergap napsu makan, nggak sampai setengah bungkus saya lahap. Lalu berlanjut membuat kopi. Merk random yang saya beli, FYI kopi favorit saya habis, nggak dijual di area Jawa dan belanja bulanan saya kemarin saya beli beberapa kopi instan dan tubruk random.

Kopi itu waktu saya cium, wanginya nggak ada. Udah gitu,ampasnya kurang smooth. Dan waktu saya minum, asamnya rada kuat. Saya lebih suka kopi pahit tanpa asam. Eh kok malah ngomongin kopi..

Abis minum kopi, saya berniat ngerjain laporan PTOT (pelajaran tentang fisioterapi gitu ). Untuk

#JustWrite

Saya tidak bisa tidur malam ini...

April 13, 2014

Saya tidak bisa tidur malam ini. Rasanya, saya ingin bangun terus. Entah ada hubungannya dengan saya bangun siang tadi, atau jam 11 pagi tadi menegak satu mug kopi. Tapi saya rasa kafein sudah hilang.
Saya tidak bisa tidur malam ini. Berencana untuk menulis draft novel yang saya niatkan untuk diselesaikan paling lambat Mei,tapi otak saya malah kemana-mana. Membuka-buka Goodreads membaca ini itu.
Saya malas tidur malam ini,karena saya malas keluar kamar dan buang air kecil dan menggosok gigi.
Saya malas tidur malam ini, tapi saya juga malas menulis review film atau novel yang saya baca.
Saya harus tidur sekarang,harus minum air putih, pipis,sikat gigi dan tidur. Meski otak saya akan mengangkasa sebelum saya tidur.

Good morning and good night...

Quotes

Quotes from The Invention of Hugo Cabret

April 12, 2014



I like to imagine that the world is one big machine. You know, machines never have any extra parts. They have the exact number and type of parts they need. So I figure if the entire world is a big machine, I have to be here for some reason. And that means you have to be here for some reason, too.” 

If you lose your purpose ... it's like you're broken. ”  

"Time can play all sorts of tricks on you. In the blink of an eye, babies appear in carriages, coffins disappear into the ground, wars are won and lost, and children transform, like butterflies, into adults.” 


If you've ever wondered where your dreams come from when you go to sleep at night, just look around. This is where they are made.  



The Invention of Hugo Cabret by  Brian Selznick

#Meracau

tentang..

April 11, 2014

Tentang menempel yang tak bisa lurus.
Menggambar poligon yang miring ke kanan kiri.
Lalu PR Pop Up yang memusingkan.
Laporan yang berantakan dan origami kirigami yang lebih sulit dari menghapal trigonometri.
Baiklah,hentikan mengeluh,besok akan selesai semua 8)

#JustWrite

Bicara tentang makan

April 04, 2014

Mari bicara tentang makan kawan.
Ya, makan.
Bukan makanan.
Tapi kegiatan yang disebut makan. Saya tidak perlu membuka KBBI untuk mendefinisikan makanan kan?

Saya hanya ingin bicara tentang makan versi saya. Saya bukan ahli gizi,hanya manusia yang makan tiap hari. Bagi saya, kita makan didasari  alasan ; keinginan, kebutuhan,kewajiban. Kadang kita makan karena ingin, kadang butuh, kadang wajib dan kadang campurannya.

Makan kadang hanya menjadi pelampiasan napsu,keinginan. Ketika saya melihat sepiring udang goreng tepung, meski saya tidak lapar, maka makan adalah sebuah keinginan.
Makan memang kebutuhan. Manusia butuh makan, lambung perlu sesuatu untuk dicerna. Tubuh perlu energi dari makanan. Maka kadang kita merasa lapar, sebuah sinyal dari tubuh bahwa kita perlu asupan. Dan disinilah eksistensi makan sebagai kebutuhan.
Kita tidak lapar, kadang tubuh tidak mengirim sinyalnya. Kita juga tidak napsu dengan makanan yang ada,atau terlanjut malas untuk sekadar memasukkan nasi ke mulut. Tapi, jam berapa kita terakhir makan? Sudah agak lama? Nah,disinilah kita wajib untuk makan. Lapar atau tidak, ingin atau tidak. Makan adalah hak tubuh kita dan kewajiban kita untuk memasok makanan untuk si tubuh.

Saya bercerita tentang makan versi saya, jadi jangan samakan dengan Anda.
Saya perempuan, dan perempuan biasanya mengalami PMS. Jika orang-orang sebelum mengalami menstruasi menjadi makan lebih banyak, maka saya sebaliknya.Kadang, napsu makan saya hancur. 
Dan makan menjadi sebuah kewajiban ketika itu. Bahwa saya kadang harus memaksakan diri untuk makan,bahwa tubuh saya punya hak untuk diberi gizi.

Saya kadang memang tidak suka makan,tapi entah mengapa saya benci dengan orang-orang yang diet lalu memilih tidak makan. Bukan, bukan karena saya kurus lalu saya seperti meremehkan mereka yang ingin kurus. Tapi saya pikir,kenapa harus menyakiti diri sendiri? Itu seperti merampas hak lambung.

Saya mengantuk,mungkin saya bisa melanjutkan pembicaraan tentang makan ini kapan-kapan.

Sekian

Popular Posts

My Instagram