Berniat Kabur #FotoBercerita

Maret 07, 2015

the photo from TheBigPicture
#FotoBercerita adalah salah satu cara saya belajar menulis, saya akan mengeluarkan apa yang saya pikirkan ketika melihat sebuah foto. Selamat menikmati! Saya terbuka untuk kritik dan saran :)



      Seperti yang kutonton di sebuah acara tv, seorang gadis akan pergi dari rumah ketika dimarahi oleh orangtuanya. Maka ketika Mom memarahiku karena menggunakan lipstik dan perona pipinya, aku berlari ke kamar dan menurunkan koper-koperku dari lemari.  Aku memasukkan semua pakaianku ke koper merah yang paling besar, koper merah yang lebih kecil kuisi dengan boneka dan segala macam mainan yang aku punya, beberapa kotak susu dan biskuit dari lemari penyimpanan Mom pun kujejalkan ke koper. Dan koper hitam dengan motif bunga keemasan berisikan buku dan bedak yang kucuri dari lemari Mom. Serta beberapa majalah Elle yang Mom miliki.
      Aku mematut diriku di cermin. Cantik. Aku tersenyum menatap pantulan diriku dengan dress berwarna hijau mint dan sepatu berhak tinggi warna merah milik Audrey, kakak perempuanku yang sekarang melanjutkan sekolahnya di asrama. 
       Tanpa sepengetahuan Mom, aku menggeret satu persatu koperku ke halaman belakang. Sesuai acara tv yang kutonton, seorang pemuda tampan akan datang dan membawaku pergi dengan kereta kudanya. Maka kududuki koper-koperku sambil membuka Elle terbaru, foto-foto model dengan rancangan Armani untuk Spring/Summer memenuhi halaman-halaman awal. Dahiku berkerut memandangi harga-harga sundress yang tak masuk akal. Aku bisa membeli rumah barbie dan setumpuk komik dengan uang seharga sundress kuning dengan bunga-bunga kecil berwarna putih ini misalnya.
      Matahari mulai turun, rona-rona jingga mulai mewarnai langit yang semula biru. Aku makin gelisah, mengapa pemuda tampan dengan kereta kuda belum juga datang ? Dari dalam suara Elmo terdengar, rasanya aku ingin loncat dan duduk di depan tv sambil menegak susu hangat.
     "Isaura, kau tak ingin nonton Sesame Street ?" suara Mom terdengar. Aku menoleh dan mendapati Mom berdiri di depan pintu dengan segelas susu. Dan aku berlari ke dalam, duduk di sofa sambil memegang gelas susu.
     "Kau mau kabur, hah?" ujar Mom sambil membawa masuk koper-koperku. 
     "Rencananya, tapi tidak ada pangeran yang datang."
     "Pangeran?"
    "Film yang Audrey bawa kemarin begitu. Jemima dimarahi oleh Ibunya, ia menunggu Jack di depan rumah dan Jack datang dengan kereta kuda," jelasku.
     "Itu hanya film, sayang. Jangan lakukan lagi ya! Dan kau belum cukup umur untuk memakai make up dan sepatu setinggi ini," ujar Mom sebelum mengecup pipiku dan membawa sepatu Audrey ke kamar.

Baiklah, aku selalu saja salah.

 

You Might Also Like

0 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram