balonku tinggal empat

Maret 21, 2015

balonku ada lima hatiku sangat kacau 
balonku tinggal empat 

ada sesak yang mampat tanpa sebab 

Hari ini gue nggak ngerti kenapa gue merasakan hal sudah lama nggak gue rasakan. Perasaan kacau balau tak karuan yang kalau dicari sebabnya nggak gue temukan. Pagi berjalan seperti biasa, hingga menjelang siang gue mulai merasa sesak sendiri. Perasaan yang gue nggak ngerti. Seperti ingin menangis tapi nggak bisa dan gue gak ngerti kenapa. Setelah serangkaian hal gue lakukan gue memilih tidur. Bangun jam 7 malam, gue memang sedang tidak solat jadi bangun gue sesuka hati. Gue memutuskan untuk nggak ngopi, sudah dua gelas hari ini. Ya, gitu kalau kopi instan, bisa bergelas-gelas (tapi gue batasi maksimal 3 untuk instan). Nggak kayak kopi hitam yang cuma satu atau dua gelas udah buat kepala gue rame sendiri. Gue memutuskan minum susu tapi gue tetap merasa sesak dan cemas. Gue tahu gue nggak aleksitimia. Gue pernah membicarakan itu disini Gue sempat mengira gue punya kecenderungan itu mengingat gue suka nggak bisa menerjemahkan sesak dan pengin nangis yang tanpa sebab. Tapi gue seorang pemimpi, dalam hal ini berarti gue bener-bener tukang mimpi kalau tidur. Hampir tiap malam gue pasti mimpi. Sekarang gue putuskan untuk mengabaikan perasaan gue dan melanjutkan kerjaan gue. Membaca DSM V untuk karakter cerita gue. Well, gue merasa perlu nulis lagi untuk 'menghidupkan' gue. Tapi sepertinya gue akan menulis postingan lain malam ini.

You Might Also Like

0 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram