Menyangkal

Maret 22, 2015

Kadang saya suka merasa bersalah. Siapa yang saya salahkan? Saya. Siapa lagi yang disalahkan kalau bukan diri sendiri.
Saya suka merasa bersalah ketika saya asyik sendiri dengan tulisan saya. Saya merasa bersalah kalau saya asyik mencari-cari artikel atau info grafik seputar yang saya sukai. Atau hal yang sedang menarik perhatian saya. Kadang saya merasa bersalah sebab bukannya belajar saya malah mencari-cari itu. Tapi kemudian saya ingat bahwa saya sedang tidak ada tugas, saya baru saja melewati seminggu yang cukup banyak menyita waktu untuk tugas dan uk. Oh tidak, ini berlebihan. Saya sering merasa bersalah ketika beberapa teman-teman saya disibukkan dengan ngajar les atau bantu-bantu ngajar di sekolah sedangkan saya malah asyik dengan dunia saya. Dengan mencari apa yang saya suka. Tapi kemudian saya meyakini, bahwa akan tiba masanya saya pkl (meski nanti diantara teman saya yang berpengalaman, saya benar-benar belajar dari awal. Tidak masalah, hidup adalah belajar, salah adalah wajar apalagi masih mahasiswa).
IP saya turun semester lalu. Sedikit, nilai-nilai saya nyaris A dan itu agak menyakitkan. Tapi saya akui, semester lalu memang aneh. Bulan-bulan awal santai. Hingga saya merasa waktu saya sayang kalau terbuang. Saya menulis Odrei (entah bagaimana kabarnya, saya hanya terus berdoa), saya ikut lomba blog di kampus yang akhirnya mengantarkan saya ke kalimat 'setidaknya lo pernah menang minimal satu lomba waktu kuliah'. Saya tahu nilai hanyalah angka dan tidak mengukur bagaimana sebenarnya saya. Nilai saya memang turun tapi saya senang, saya berhasil menyelesaikan naskah setelah sebelumnya naskah saya tidak ada yang selesai kecuali duet waktu sekolah. Saya berhasil konsisten dengan janji terhadap diri sendiri, saya kira itu pencapaian yang besar dalam hidup saya dibandingkan nilai A.
Saat ini saya sedang menyangkal diri saya yang menyalahkan saya mengapa malah tidak belajar dan malah melakukan hal lain. Saat ini saya sedang berdalih dengan alasan tak ada tugas (ada tapi kelompokan dan masih lama, tak ada UK.). Bahwa tak peduli bagaimana orang berkata tentang saya dan tulisan saya, apa yang saya lakukan, saya sedang berproses mewujudkan mimpi saya. Saya sedang belajar untuk menjadi manusia yang konsisten terhadap deadline. Saya sedang mengisi waktu yang luang ini dengan hal-hal yang saya suka. Sebab kadang saya juga merasa berdosa kalau tidur saja. Anggap saja ketika saya menulis, ketika saya surfing di internet dan membaca apapun, ketika saya memotret apa yang saya suka, itu seperti saya sedang sibuk dengan UKM. Hanya saja disini saya sendiri. Bertanggung jawab dengan diri sendiri, tugas untuk diri sendiri, yah sendiri.
Saya pernah menyalahkan diri saya kenapa ketika SAGE Book gratis saya malah mendownload kriminologi bukannya pendidikan khusus. Tapi saya kembali berdalih, saya mungkin tidak bisa kuliah itu (karena saya mengalah sebelum bertanding) tapi setidaknya saya bisa mengetahui sedikit. Tapi nggak juga sih, itu handbook bahasa Inggris, saya malas membacanya. Tapi mungkin suatu hari berguna.
Oke, saya tidak mengerti apa yang saya tulis ini. Seperti tidak runut dan melompat kesana kemari. Itu juga yang sedang saya pikirkan untuk tulisan saya. Saya suka berpikir melompat-lompat, membuatnya menjadi lebih sistematis kadang sulit. Maka mungkin saya akan biarkan mereka melompat dan menyusunnya kemudian.
Jadi Ossy, tidak apa sekarang kamu sibuk mencari bahan untuk karakter tulisanmu. Semoga kamu bisa menyelesaikannya.Tapi tolong jangan nomor duakan tugasmu. Selesaikan mereka dahulu dan baru kerjakan hal lainnya. Ya, seperti yang sudah. Semangat! Semoga Allah selalu mendengar dan memberi yang terbaik untukmu, ya sesuai yang kamu inginkan.

You Might Also Like

0 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram