between the sun and the moon

Mei 14, 2017

Gue selalu berkata pada diri gue, Ci, enggak ada membanding-bandingkan diri lu dengan orang lain. Hidup lu, ya punya lu. Tiap orang punya lintasan yang berbeda-beda dan hidup bukan tentang siapa duluan, karena kalau hidup lomba lari, apa lu mau duluan mati? Sayangnya, as a normal people, gue sering melupakan wejangan sisi ‘baik’ gue. Beberapa waktu yang lalu, gue melihat blog seorang mahasiswa kriminologi, dan mulailah gue melakukan what if. Meskipun gue sudah ikhlas dengan keadaan gue-toh gue yang dulu memutuskan enggak berani daftar di sanatetapi gue kadang bertanya, gimana kalau gue jadi mahasiswa di sana. Apakah pemikiran gue akan lebih berkembang dibandingkan kuliah di sini?
 Lalu, gue melihat-lihat orang-orang seumur gue yang tentu aja enggak gue kenal. Mereka yang bisa dapat beasiswa di luar negeri, mereka yang di usia gue sudah dapat kerjaan yang bagus, mereka yang diusia gue jadi fotografer, mereka yang di usia bawah gue udah bisa publish novel mereka sedangkan gue entah ada di mana. Juga ssemua hal yang membuat gue menjadi makin kecil, yang membuat gue merasa gue semakin bodoh, yang membuat gue berpikir, remah-remah nasi basi kayak gue tuh, untuk apa ada di dunia. Juga segala pertanyaan menyoal eksistensi manusia di dunia, tujuan hidup, manusia dan sosial media, dan semua pemikiran abstrak yang kata teman gue, lebih baik gue kuliah filsafat saja.
Tiap gue merasa rendah, ibu gue sering marah dan bilang, lihat dong orang yang enggak mampu di jalan, misalnya. Tapi, dasar aja gue yang suka denial, gue akan bilang, masalah anak kuliah dengan masalah anak tidak bisa makan adalah dua masalah yang tidak apple to apple. Dan kayaknya, Tuhan mau menyadarkan gue. Jumat kemarin, gue berjalan ke perpus untuk pinjam buku, dan bertemulah gue dengan teman gue yang masih berjuang dengan skripsinya. Sesuatu yang membuat gue mikir, lu tuh beruntung Ci, udah lulus. Yang membuat gue sadar bahwa gue enggak boleh merasa kecil, juga enggak boleh merasa besar. Gue cukup gue. gue cukup mengkomparasi diri gue yang sekarang dengan yang dulu, apa semakin baik apa buruk. Bener juga quote yang gue baca di pinterest, theres no comparison between the sun and the moon. They shine when its their time. Meski gue enggak tahu, apakah gue akan bersinar atau justru meredup.


You Might Also Like

0 komentar

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram