Mengenang Asu (Puisi dari Joko Pinurbo )
Desember 19, 2014
Mengenang Asu
Saya torehkan kata asu dan tanda seru
pada punggung batu besar dan hitam
dengan pisau pemberian ayah.
Itu sajak pertama saya. Saya menulisnya
untuk menggenapkan pesan terakhir ayah:
“Hidup ini memang asu, anakku.
Kau harus sekeras dan sedingin batu.”
Sekian tahun kemudian saya mengunjungi
batu hitam besar itu dan saya bertemu
dengan seekor anjing yang manis dan ramah.
Saya terperangah, kata asu yang gagah itu
sudah malih menjadi aku tanpa tanda seru.
Tanda serunya mungkin diambil ayah.
(2012)
Entah mengapa saya suka puisi ini Pak JokPin :)
0 comments
Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!