Am i ...?

Oktober 22, 2014

Gue sudah dua kali nyoba tes aleksitimia, online sih. Tes pertama berkata ada beberapa hal dari diri gue yang menampakkan gejala aleksitimia. Dan tes kedua, berkata gue cenderung menunjukkan aleksitimia.


Mau tahu apa itu aleksitimia bisa dibaca di sini. Tapi gue merasa gue nggak aleksitimia. Gue masih bisa mengekpresikan perasaan gue ketika gue senang atau sedih. Kalau katanya aleksitimia jarang mimpi, gue selalu bermimpi tiap malam. Dan tentang raut wajah orang, kadang gue malah seperti bisa nangkap 'kode' orang itu lagi sedih atau bagaimana.

Gue memang jarang menangis. Atau sebenarnya gue menangis untuk gue sendiri. Gue menangis karena pikiran gue sendiri, jarang karena lingkungan luar. Gue dipanggil batu karena waktu SMA perpisahan, mau ujian, gue nggak nangis. Gue merasa sedih nenek gue meninggal, mbah buyut gue meninggal,tapi gue nggak bisa nangis. Tapi gue menangis tiba-tiba waktu kakek gue mau balik ke Jambi. Gue jarang nangis kalau nonton film, Mam bilang gue nggak punya hati. Walau gitu, gue kadang sesak menonton film yang memang sedih dan otak gue mengasosiakan dengan kejadian nyata.

Katanya, gue TK, adalah anak cengeng yang suka izin ke guru untuk nangis dan parahnya gue nggak tahu kenapa. Sekarang, gue nggak pernah begitu. Tapi kadang,gue merasa bahagia, pengin loncat-loncat, dan ketika gue tanya ke diri gue, gue nggak tahu kenapa bisa begitu.

Hipersensitif terhadap reaksi fisik. Itu yang dibilang sebuah artikel tentang aleksitimia. Dan gue rasa mungkin. Gue akan lemes kalau temen gue iseng colek pinggang gue. Katanya kaki itu bukan bagian sensitif, tapi gue merasa amat geli jika mereka memegang pergelangan kaki gue.

Gue rasa, mungkin gue memiliki kecenderungan aleksitimia, bukan aleksitimia. Dan perlu tes yang nggak online untuk tahu gue aleksitimia nggak. Ya, gitu.

You Might Also Like

0 comments

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram