Burung Hantu di Lengan kiri #FotoBercerita

Juni 18, 2015

Di temukan di Pinterest

Aku diam memandang secarik foto yang tak sengaja kutemukan di antara tumpukan foto-foto yang terselip di binderku saat kuliah dulu. Sebuah lengan dengan tato burung hantu yang kupuja setengah mati. Tato yang kubuat 27 Februari 5 tahun yang lalu, saat aku masi. Aku ingat, minggu-minggu awal setelah si burung hantu bertengger di lenganku, hariku kulalui dengan kemeja lengan panjang atau kaus sebatas siku. Tak seperti bangkai yang akhirnya tercium baunya, tato burung hantuku ini pun terlihat oleh Dad di suatu pagi.
"Apa yang ada di lenganmu itu?" tanyanya ketika aku berjalan menuju kulkas. Dad duduk manis di meja makan dengan secangkir kopi hitam yang nyaris tandas. Aku terdiam dan memandang pakaian yang kukenakan, hanya kaos dalam yang sudah pasti memerlihatkan goresan tangan Andrea ini.
"Ta..tato," jawabku terbata. Dadaku berdegug kencang menunggu makian.Kualihkan pandangan ke isi kulkas, mengambil sekotak susu cair stoberi.
"Bagus sekali,ya! Sudah dilarang menggambar malah menggambari lengan," sindir Dad dengan tatapan mata yang tertuju pada lengan kiriku. Aku menunduk dan berjalan menuju kamar.
"Odrei!" panggil Dad. Oh, tidak memanggil, ia berteriak. Aku menoleh dan kembali berjalan.
"Mau jadi apa kamu hah? Tatoan begitu? Kamu tahu tidak kalau tato itu menyulitkanmu bekerja, belum lagi agama kita...," racauan dari mulut Dad terdengar. Tak kuhiraukan dan tetap berjalan menuju kamar. 
Dan setelah itu, pertengkaran membahas tato terus berlanjut. Hingga ia bosan, hingga Dad memilih memakiku untuk hal yang lain. Kami selalu berdebat, kami tak pernah sependapat. Hingga aku memutuskan pergi. Meninggalkan Dad, Mami, Nath, dan semua kehidupan tak menyenangkanku.
Dua tahun awal perginya diriku adalah tahun-tahun awal yang paling berkesan sepanjang 23 tahun usia hidupku. Aku bebas menggambar, melukis, mencipta kembali komik dari segala ide liar yang Dad bilang tak masuk akal. Aku menikmati kesendirian di tempat yang sepi. Atau menyendiri di keramaian manusia tak di kenal. Aku menyanjung hidup nomadenku. Sampai insiden keparat itu tiba. Merengut tangan yang selama ini kugunakan untuk menulis, menggambar, memegang kamera. Tangan kiriku sudah tidak ada. Aku hanya punya selembar foto hasil bidikan  Cika. 
"Simpan ini Odrei, kenang-kenangan bahwa lu punya tato kece di lengan," sahutnya dulu. Aku menyimpannya Cika, bahwa cuma ini yang membuktikan aku punya lengan memukau dengan tato menawan.



aaaaak. Main Pinterest dan melihat tato itu. Keren yak, sayang tato haram u.u. Dan ingat Ode. Ah tau ah.


You Might Also Like

0 komentar

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram