Fokus

Februari 07, 2016

Gue... gue merasa kelabakan dengan tagline 'write fiction and nonfiction at the same time'. Pikiran gue terpecah. Gue ngerjain fiksi gue mikirin nonfiksi, gue melihat nonfiksi dan fiksi berjalan di otak gue sesukanya. Ck! Nyebelin. Dan membuat gue kehilangan arah, kebingungan dan sedikit stres mungkin.
Iya, gue kembali pada masa ketika pikiran gue menguasai otak sesuka hati. Begitu banyak yang mau gue keluarin, mau gue katakan, mau gue tulis, mau gue pikir, mau gue kerjain, dan berakhir pada kebingungan nggak jelas. Kemarin gue putuskan untuk membereskan semua kekacauan yang gue dengan membabu. Yap, Sabtu Membabu adalah wajib. Saat Sabtu Membabu gue akan mencuci gelas-gelas kopi, mencuci baju, dan membereskan buku, dan apapun yang berserakan di kamar. Gue clumsy dan messy. Kalau hari ini kamar gue rapi, maka besok itu sudah tinggal cerita. T.T. Dan gue menulis ini pun sebagai terapi. I need talk with myself. So many thing that i wanna talk. But i cant.
Pada akhirnya gue harus membuat semacam schedule atau to do list buat gue sendiri. Kenapa? Karena tanpa itu gue akan kacau balau dan bertindak sesukanya. Gue akan melupakan tugas utama, mengesampingkan tugas sampingan, dan malah melakukan hal-hal diluar apa yang seharusnya gue lakukan. Hal-hal itu kayak baca artikel, baca wattpad, baca novel, nulis di blog ini (tapi nulis kan terapi buat menjaga kewarasan gue). Lah, buat to do list aja gue masih suka menyimpang dari jalur. Haha.
Jadi... Ci, lu harus fokus. Dan setelah gue pikir, gue harus menerapkan modifikasi perilaku ke diri gue. 
It's like...
lu boleh nulis artikel blog kalau lu udah selesai ngerjain bagian x skripsi. Ya, gitu deh. Gue akan mencoba itu. Bahwa gue boleh nulis 24 dan gue boleh posting di blog uns setelah prioritas gue tercapai. Dengan harapan sih, gue jadi semangat ngerjain skripsi. Bisa cepet selesai tanpa memikirkan posting blog atau fiksi gue. Dan.. gue menulis blog/fiksi dengan senang hati dan bentuk menghargai diri sendiri yang sudah mengerjakan bagian olah data awal ini. -___-.
Kepala gue mau meledak rasanya karena pikiran gue jalan sendiri dan minta diperhatikan. Ide yang meledak bersamaan itu nggak enak. Bahkan gue terpaksa menulis satu persatu poin tahap mengolah data baseline awal per-individu karena gue jadi mendadak hiperaktif, pengen loncat-loncat, dan bingung mau yang mana dulu. But i try. Dan sugesti kalau gue belum ngopi gue kayak gak punya bahan bakar, baik itu kopi hitam, kopi hitam plus aksesoris racikan gue, atau kopi mainan.
Gue yakin gue bisa. Gue yakin bisa lulus cepat dan pulang cepat. Gue bukan orang yang mau paling cepat lulus, gue bukan mau lomba lari dengan temen gue. BUKAN. Gue nggak peduli karena tiap orang punya lintasan, punya batu kerikil, punya motivasi masing-masing. Gue cuma mau pulang cepat. Karena janji gue adalah pantang pulang sebelum pendadaran.  Maka kalau gue mau pulang, gue harus menyelesaikan skripsi ini, ujian, revisi, dapat surat lulus dan gue bisa pulang.
Doakan gue. 

You Might Also Like

0 komentar

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram