Goodbye Gin-Gi, Goodbye my Gingerboy

Agustus 06, 2018


Namanya Gin-Gi, lahir 23 Maret 2018 di kostku. Gin-gi adalah anak Olin (persia bulu pendek) bersama kucing jantan domestik di rumah Pinyot. Waktu ia lahir dan berwarna oranye, kuingin memberinya nama yang ada ginger-gingernya. Maka kuberilah ia nama Gin-gi (dibaca: Jinji) tapi mamaku mengira Gin-Gi dibaca Gigin atau gingi. 



Sejak lahir, Gin-gi selalu mencuri perhatian. Ia aktif, minum susu paling kuat, cengeng, dan yang paling terakhir memulai makan ketika saudara yang lain sudah memulai memakan makanan pertama mereka.
Gin-Gi and Kimon
Gin-gi yang lucu, Gin-Gi yang selalu cengeng dan mudah nangis. Gin-Gi yang pernah membuatku tidak tidur karena jam 12 malam ia mengeong keras dan melotot padahal tidak ada apa-apa. Malam itu Gin-gi seperti kesurupan dan tidak ada teman yang mau mendekat. Esoknya pun ia berubah menjadi penyendiri, masuk ke dalam kandang padahal biasanya paling benci. Namun, esok harinya lagi, ia sudah kembali menjadi Gin-Gi yang ceria.
Bankimon and Gin-Gi
Gin-Gi yang cengeng, yang menangis saat perjalanan pulang dari Solo ke Lampung. Yang jadi adik kesayangan Oi. Yang takut dengan Ibuk Kucing karena pernah ditampol. Gin-Gi yang kubayangkan akan jadi kucing gendut nan lucu ketika besar. Gin-Gi yang giginya belum tumbuh sempurna. Gin-Gi.

Gin-Gi and Kimon again
Gin-Gi cuma tidak mau makan Minggu pagi lalu, itu yang Mam katakan. Ia sudah diberi vitamin dan gel minyak ikan. Lalu ia tiduran saja, sampai malamnya, ternyata ia sudah tidur untuk selamanya. Pergi begitu saja padahal aku akan segera pulang. Ini lebih menyedihkan daripada tidak kedapatan kloter wisuda bulan ini karena SKL tak kunjung jadi dan harus menunggu Oktober. T.T


Mam tidak tahu mengapa, ia tidak muntah, tidak diare, tidak merengek, dan begitu saja pergi. Bangkai tikus memang ditemukan di kandang mereka, tidak tahu apakah itu penyebab Gin-gi pergi (memakan tikus yang masuk ke kandang lalu keracunan). Anak itu masih kecil dan senang coba-coba. Tidak tahu juga bagaimana seekor tikus masuk ke kamar kucing, menyerahkan diri untuk dihajar kucing lalu termakan Gin-gi. Entahlah, mungkin waktu Gin-Gi hanya 4 bulan di dunia ini.

Gin-gi, i still can't believe that you've gone when you're just 4 months. Every time i see my room now, i remember everything about you. I remember when you cry, sleep near me or when you play around my room. I'm really sad, but this is life. Thanks for being a cute, honest, kind and cheerful cat. 
Tidurlah yang tenang di surga-Nya Gin-Gi. Kuharap kita bisa bertemu di masa yang akan datang.  Selamat jalan Gin-Gi, selamat tidur untuk selamanya. Tidurlah yang tenang, sayang.

Surakarta, 6.8.18
Ditulis sambil mendengar Bila-nya Ardhito. 

You Might Also Like

0 komentar

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram