Kelemahan membeli buku bekas

November 24, 2013

Sebelum menulis kelemahan dari membeli buku bekas, saya mau sedikit curcol. Okey, ketika memutuskan menulis ini otak saya mungkin sedang perang. Yah, kalau ada orang yang ngerjain sesuatu bareng yang biasa kita sebut multi tasking, saya mungkin sedang multi thinking. Sebelum akhirnya memutuskan menulis blog, otak saya tuh ribut. Ada pengen belajar baca braille, satu lagi pengen buat mind map utk UK besok, satu lagi pengen buat rencana anggaran pengeluaran bulanan , ada lagi bagian otak yang pengen melihat-lihat kain-kain lucu dan pikiran-pikiran lain yang bikin pusing.
 Dan karena menulis mungkin bisa mengurangi peperangan, maka saya akan menulis kelemahan membeli buku bekas -Well, ketika menulis ini pun laptop saya tetap membuka tab-tab lain- . Setelah ini saya akan membuat posting kelebihannya . Disini saya akan membahas kelemahan dan kekurangan dari buku bekas. Meski saya pecinta buku bekas, tapi saya akan mencoba objektif.

So.. mari kita mulai!
beberapa novelnya yang kebanyakan bekas


  1.  Buku bekas = siap dan ikhlas menerima coretan. Bukan hal yang aneh dan menakjubkan kalau kamu akan menemukan coretan. Menemukan tanda tangan pemilik, tanggal membeli atau coretan lain. Kadang ada saja manusia yang menjual buku bekas itu menuliskan curhat-curhatnya di belakang buku, mewarnai kata atau kalimat yang ia sukai, atau dengan spidol menulis namanya di lembaran buku. Saya pernah menemukan buku bekas dengan coretan belanja harian, kutukan kepada mantan pacar -untungnya dengan pensil-  .
  2. Beberapa buku bekas kadang memiliki kertas sudah menguning atau bernoda. Yah, inilah konsekuensi dari membeli bekas
  3. Kondisi buku bekas yang menyedihkan. Menemukan buku yang kita incar di toko buku bekas tentu membahagiakan,tapi ketika menemukannya dalam keadaan telanjang,tak bersampul atau beberapa halaman  ingin kabur dari covernya. Ini kembali pada kamu, ingin memilikinya atau tidak. Kalau saya pribadi,selama isi masih lengkap, sampul lucek dan kondisi nggak 100% persen bukan perkara.  Dan kebanyakan buku bekas dengan kondisi mengerikan ini adalah ex-rental. 
  4. Membeli buku bekas nggak seperti membeli buku di toko buku. Kamu cenderung membeli buku apa yang ada, bukan membeli buku yang kamu cari. Kadang memang kita menemukan buku yang kita cari, tapi jarang kalau sekali datang ke lapak dan semua list kita terconteng.
  5.  Ketika ada buku yang baru keluar, kamu pengen banget baca dan udah nunggu lama buku itu keluar, menantinya di buku bekas bukan ide yang baik. Well, kalau kamu berprinsip seperti saya, nggak harus baca sekarang tapi baca ketika saya punya uang utk beli baru atau ketika di lapak ada maka ini bukan masalah.
  6. Ada halaman hilang. ya, Dalam kasus ini biasanya ada halaman yang terlepas lalu mungkin jatuh.
  7. Kotor. Beberapa kali saya menemukan buku yang kotor sekali. Untuknya bisa dihapus dengan penghapus. Mungkin buku ini terjatuh, masuk comberan malah kata teman saya kena muntah. Whateverlah
  8. Waduh apa ya, nampaknya kelemahan membeli buku bekas terletak pada kondisinya kalau kita sedang tidak beruntung mendapat buku seperti baru dengan wanginya.

jadi, kira-kira sejauh ini, kelemahan buku bekas adalah 8 hal diatas itu.  Dan bagi saya, itu bukan masalah pelik, karena dari sebuah buku yang saya ambil dan baca adalah isinya bukan bentuknya.

Sekian


Regards,

OssyFirst

You Might Also Like

0 komentar

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram