Saya enggan memilih

September 11, 2015

Saya tidak pernah tahu mengapa pilihan itu ada, mengapa saya harus memilih dan berakhir pada sesuatu yang menyebalkan, mendapat apa yang tak saya inginkan. Sejak dulu saya membenci memilih. Sejak dulu saya enggan memilih. Dan sejak entah kapan saya tak mendapat apa yang saya pilih. Untuk apa saya memilih? Untuk apa kalau pada akhirnya pilihan yang menentukan saya,bukan saya yang menentukan pilihan.
Saya tahu ini hanya masalah kecil dari masalah besar seperti 'memang saya pernah memilih untuk hidup dan ada didunia ?'.
Saya sudah tidak tahu lagi. Saya sudah malas memilih. Enggan.
Saya tidak tahu mengapa harus memilih meski pada akhirnya dipilihkan juga. Pun enggan bertanya. Sama halnya saya yang sudah bosan mempertanyakan mengapa saya harus ada. Bukan sebuah tanya yang berarti tidak bersyukur, saya hanya penasaran dan ingin memilih tidak pernah ada saja. Biarlah mama papa saya mendapatkan anak yang lebih baik dari saya. Anak yang tidak pernah mempertanyakan keberadaannya, tujuan hidupnya dan ingin menghilang saya. Saya tidak akan bunuh diri, itu hanya memperkeruh kehidupan selanjutnya.Saya tidak tahu, saya sudah tidak tahu lagi. 
Saya tidak mau membenci Tuhan, saya tahu Tuhan sayang sama saya. Tapi apakah Tuhan merasa saya sayangi?Saya tidak tahu.
Selamat malam Tuhan, Terima kasih untuk semua yang saya dapat, yang saya tidak pernah inginkan. Saya harap Tuhan melancarkan jalan saya ke depan tanpa hambatan berarti.

You Might Also Like

0 komentar

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram