Adalah

Mei 04, 2015

Adalah hal yang tidak saya ketahui mengapa ini adalah tulisan ketiga yang menggunakan kata 'adalah' sebagai pembuka.  Adalah sesuatu hal yang tidak saya mengerti mengapa saya menuliskan 'adalah' ketika Langit memulai bercerita tentang Biru dan Imagine Dragons atau Wala memulai menceritakan Laura di cerpen absurb yang saya posting di blog ini kemarin. Dan adalah hal yang sinting ketika saya membuka blog dan menuliskan adalah. So... what's happen with me? Fallin' in love with 'adalah' ? Oh No... No and No way.
Adalah -tolong jangan ejek atau marahi saya jika kamu menemukan banyak kata itu di sini nanti - hari yang tidak baik namun tidak buruk. Ketika pagi berangkat ke LPPM untuk mengumpulkan berkas KKN dan sampai di ruang tempat ngumpulin, cuma diam dan berpikir kenapa orang-orang mengumpulkan slip bayar dan bukti cek kesehatan. Sampai akhirnya sadar, ngapain capek-capek minta surat sehat kalau cuma mau disimpan. So, saya berjalan cepat - saya lebih suka itu daripada berlari-  ke kost, ambil dua kertas berharga itu dan sampai ke LPPM.
Adalah sebuah cara baru makan gratis dan murah yang kami temukan tadi. Membeli 2 piring nasi pecel dan meminta sebuah piring lagi. Untuk apa? Sebentar... begini ceritanya. Tersebutlah seorang ibu kantin yang sampai sekarang saya nggak tahu namanya, beliau selalu memberikan nasi dalam jumlah yang banyak. Kadang saya jadi tidak makan lagi di kost sebab kekenyangan. Hari ini, Sixma, adalah seorang mahasiswi yang tidak membawa uang karena atmnya dibawa seseorang. Dan karena kami -saya dan Wara- yakin bahwa makan segini banyak akan membuat kami mengantuk dan Sixma butuh makan, makan kami menyumbangkan nasi kami untuk Sixma. Hingga kami menemukan bahwa, beli saja dua piring nasi pecel dan katakan "Porsi kuli" maka nasi yang diberikan akan lebih banyak. Dan pinjam 2 piring dan 2 sendok tambahan. Dan kami berempat bisa makan dengan hemat. Tapi entah kapan kami melancarkan ide nakal itu.
Dan adalah hari dimana saya bangun dari tidur sejenak sepulang kuliah dengan kepala nyeri. Sayangnya kopi mainan tidak mampu mengobati dan saya sudah berjanji tidak menambah kafein di darah ini. Sudah tadi pagi dan sudah sore ini.

Adalah hal aneh ketika akan merebus mie dan meletakkan wajan di kompor dan membawa margarin. Stupid stupid stupid !
And the other stupid thing is when i open my Red Laptop and forget what i must to do know.

Dan adalah perasaan kacau balau yang kembali menyergap tanpa sebab. Saya percaya itu akan hilang seketika. Mari meracau mengikuti lagu yang terdengar, membaca, atau menulis lagi.
 Selamat tinggal adalah, aku sudah bosan padamu... sekarang!

You Might Also Like

0 komentar

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram