Saya sedang *ocehan sore-sore*

September 06, 2014

Saya sedang memantapkan hati sekarang. Kaki saya sudah tenggelam disini,dan menceburkan diri mungkin yang terbaik.
Saya sedang memantapkan hati bahwa saya akan menjadi guru selepas lulus nanti. Mungkin dulu saya memilih jurusan ini karena penasaran ditambah sedikit iseng ala saya. Tapi ketika Tuhan meng-acc saya masuk jurusan ini , mungkin itu 'kode' Tuhan bahwa saya sebaiknya menjadi guru atau berkecimpung di dunia pendidikan khusus.

Saya sedang mengikhlaskan diri. Ikhlas dari segala bisik-bisik di kepala saya. Ikhlas dari penyesalan dan kata seandainya yang pernah merangsek di otak saya. Saya berusaha mengikhlaskan apa yang pergi dari hidup saya dan apa yang Tuhan berikan pada saya.

Saya sedang berusaha menemukan diri saya. Menemukan jati diri saya sesungguhnya. Mencari siapa saya, apa mau saya, dan kenapa saya harus bertahan hidup.

Saya sedang dan selalu ingin melakukan hal yang saya suka. Saya menulis,karena saya senang. Dan belajar menjadi manusia konsisten dengan menyelesaikan apa yang saya mulai. Saya terus membaca banyak hal karena saya suka. Saya memotret apapun yang saya suka.

Saya sedang berusaha menjadi anak yang berbakti, dan akan selalu berusaha. Semoga saya tidak pernah mengecewakan mereka,semoga saya bukan anak yang memberatkan mereka, apalagi membuat mereka menangis dan mengelus dada.

Saya sedang berusaha menjadi kakak yang baik. Lupakan bermimpi memiliki seorang mbak/mas yang pernah saya inginkan. Karena saya sedang berusaha menjadi kakak yang membuat adik saya bangga. Karena saya ingin menjadi contoh yang baik, kakak yang menyenangkan bukan menyeramkan

Saya sedang berusaha menjadi teman yang baik. Saya percaya, saya tidak bisa menyenangkan hati semua orang. Saya percaya,bukan manusia jika tidak ada yang tidak suka padanya. Tapi saya berusaha menjadi teman yang baik dan jujur untuk mereka.

Saya sedang tidak peduli dengan omongan orang tentang saya yang sendiri. Saya berpikir saya masih muda, banyak hal yang ingin saya lakukan dengan kebebasan tanpa ikatan bernama pacaran. Saya tidak ingin menganggu hidup orang lain disaat saya masih mencari siapa saya ini. Saya rasa, akan ada waktunya dimana saya bosan untuk sendiri,dimana saya bertemu seseorang yang membuat saya yakin. Ada ada masa dimana Tuhan membuat saya percaya bahwa manusia diciptakan berpasangan.

Pada akhirnya, saya sedang berkaca dan menelusup ke dalam diri. Bertanya bagaimana agar hidup saya tidak sia-sia. Dan percaya, tentu ada alasan dan peran meskipun kecil kenapa Tuhan membiarkan saya hidup di dunia.


You Might Also Like

0 komentar

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram