The First

Mei 05, 2014

Ini hanya racauan malam-malam. Seorang anak perempuan yang gagal melipat kertas origaminya dengan benar,lalu pikirannya melayang-layang. Berputar entah kemana hingga akhirnya diagram origami ditinggalkan menuju sebuah halaman blog.
Anak pertama.
Itu kata yang tiba-tiba meluncur,melintas dan mengudara di otak. My parents gave me 'firstan' because i'm their first child. And the only one their daughter too.
Gue nggak tahu harus senang atau sedih atau gimana. Disatu sisi, siapa sih yang gak senang dengan kata pertama. Pertama =awal = duluan.
Lo yang dilahirin duluan, dapet kasih sayang mama papa duluan, cuma lo anak yang hidupnya pernah tanpa saingan apalagi baju bekas kakak.
Tapi itu hanya sekelumit kebahagiaan dari beban yang secara nggak langsung ditimpahkan ke anak pertama. Tanpa peraturan tertulis pun, kita tahu bahwa anak pertama harus ngasih contoh baik ke adik-adiknya. Anak pertama diharapkan sukses karena bisa membantu adik-adiknya sekolah dan seterusnya.

Anak pertama secara langsung buat gue nggak bisa main-main. Buat gue nggak bisa trial and error mau jadi apa gue setelah lulus ini. Gue nggak yakin bisa jadi guru, sedang kalau gue bisa terus ke S2 gue nggak terlalu berminat jadi dosen.
Ah sudahlah,sebelum gue makin meracau...
Semoga Allah yang gue percaya, selalu kasih yang terbaik.
Malam

You Might Also Like

0 komentar

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram