ketika 100 : 25 = 5

Mei 14, 2014

Tidak teliti seperti menjadi belakang saya. Mama saya selalu mengatakan saya suka nggak teliti sejak saya masih SD. Guru SD saya bilang saya kurang teliti, guru SMP saya juga dan SMA, entahlah.
Saya tidak bangga ketika menyebutkan tidak teliti adalah nama belakang saya. Saya justru sedih,benci kesal dan apalah itu.
Di matematika, saya seringkali tahu rumus,bisa mengerjakan, namun kurang teliti itu menghancurkan. Hari ini misalnya, saya ulangan statistik. Saya bisa mengerjakannya, meski nomor dua saya bingung. Saya mengumpulkan dengan tenang,tapi...
"rata-ratanya berapa?" tanya saya
"4 sama 6"
4? kok saya 5 dan 6. saya mencoba mengingat-ingat. Dan.. Damn! orang bodoh dan tidak teliti macam apa saya yang menghitung 100 dibagi 25 adalah 5. Habislah saya. Salahlah jawaban-jawaban itu. angka 4 dan 6 menjadi kunci dan hitung-hitungan lagi.

Bagi saya, ketika saya benar-benar tidak bisa saya ikhlas mendapat hasil buruk. Tapi kalau begini, saya kesal sendiri. Ulangan statistik sebelumnya, kesalahan fatal saya adalah membuat frekeunsi hitungnya 3,padahal 4. Alhasil jawaban akhir saya salah semua.

Saya tidak tahu bagaimana membuang tidak teliti itu. Kadang waktu yang diberikan tidak cukup untuk memeriksa, seperti hari ini misalnya. Saya bukan mengharap nilai yang fantastis,sebenarnya bisa mengerjakan saja saya sudah bahagia. Tapi....
Sudahlah...
Sudah dan cukup

You Might Also Like

0 komentar

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram