gambar dari sini

Pada awalnya, saya adalah pemakai sabun batangan. Sebab itu yang ada di rumah saya. Tapi setelah mengetahui anak-anaknya dapat menghancurkan sabun kurang dari seminggu, Mama saya memilih menggunakan sabun cair. Yang disebut menghancurkan adalah pertama, waktu kecil ketika mandi berendam anak-anak Mama saya ( ini berarti semuanya), gemar memasukkan sabun batangan ke bak hingga baknya berwarna putih dan berendam disana. Menghancurkan kedua, saya tidak tahu kenapa kedua adik saya gemar membuat sabun menjadi tidak berbentuk. Entah seperti habis digenggam, patah jadi dua, dan entah apalagi. Dan yang terakhir, sabun itu mudah jatuh hingga kotor. Dan lagi adiknya adik saya suka mandi dimana-mana. Dimana-mana itu berarti di kamar mandi, di pancuran dekat sumur, di keran dekat dapur, di kamar mandi dalam, di wc. Memakai sabun batangan tentu memunculkan masalah sebab sabun jadi geletakan dan kehigienisannya dipertanyakan. Dan

gambar dari sini

solusinya adalah sabun cair. Mungkin sedikit tidak mencintai lingkungan sebab refil maupun wadah sabun cair plastik. Tapi sabun cair lebih hemat, lebih higienis berbeda dengan sabun batangan yang dipakai satu keluarga. Dan saya merasa setetes saya ditetesi ke entah-apa-itu-namanya bisa menghasilkan busa berlimpah dan membersihkan seluruh tubuh. Dan untuk anak kost, sabun cair 200 ml sudah cukup untuk 2-3 bulanan. Tapi kalau liat pinterest, bentuk sabun batangan sangat menggemaskan, dan sabun cair ya... gitu aja.

Oh ya, saya suka sabun Dee-dee .Sekarang lagi menghabiskan yang stoberi, tapi kemarin belanja bulanan yang jeruk. Saya selalu beli refil dan memasukkan ke tempat sabun, jauuuh lebih hemat. Maklum anak kost.

Jadi, kamu pilih sabun apa?