tertawa

Oktober 30, 2014

Sebuah tweet dari sebuah akun menggelitik saya untuk berkomentar. Atau sebenarnya memancing saya untuk menelisik diri lebih dalam. 

"90% orang akan pura-pura tertawa jika mereka tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan lawan bicaranya."

Setelah membacanya, dahi saya berkerut. Lalu pertanyaan muncul, apa iya? Dan diri saya menjawab tidak. 
Saya tidak bisa berpura-pura tertawa. Bagi saya, tawa adalah sesuatu yang refleks. Ketika saya melihat, mendengar atau menemukan hal yang lucu, saya akan tertawa. Benar-benar tertawa. Jika tidak, saya akan diam. Atau sekadar tersenyum kecil. Saya tidak tahu bagaimana caranya tertawa pura-pura. Ketika kamu tidak ingin tersenyum tapi dituntut tersenyum, bisa saja. Tapi tertawa, seperti perlu stimulus untuk benar-benar bisa.

90% orang akan tertawa jika mereka tidak mengerti apa yang dibicarakan lawan bicaranya. Mungkin saya 10 %-nya. Ketika tidak mengerti, saya akan memasang wajah bingung, dahi mengerut, atau sekadar diam, mencerna atau bertanya,"kamu ngomong apa sih?".  
Ya, sudah 

You Might Also Like

0 komentar

Jangan ragu untuk berkomentar, kawan!

Popular Posts

My Instagram